Rabu, 03 Juni 2015

POSTER SYIAH VERSI INDONESIA DAN VERSI MALAYSIA



Di Indonesia, syiah menjadi salah satu penyebab adanya konflik. Jika diruntut, dari pembakaran pesantren syiah di :
  1. Batang Pekalongan,

PESANTREN BERALIRAN SYIAH DIRUSAK MASSA
          BATANG, (SiaR, 18/4/2000). Amuk massa terjadi di Desa Brayo,
Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang, akhir pekan lalu (14/4).
Selain tiga rumah pondok pesantren Al-Hadi rusak parah massa juga
merusak sebuah mobil rusak dan gudang material bangunan dibakar yang
berada di dekat pondok.
          Menurut informasi yang berhasil dikumpulkan menyebutkan, amuk massa
tersebut terjadi seusai salat Jumat sekitar pukul 14.00 WIB sampai
16.30 WIB. Massa yang berasal dari desa Brayo, Brotoh, Siwatu dan
Wonotunggal serta dari Buaran kota Pekalongan secara spontan
mendatangi pondok pesantren Al-Hadi.
          Kedatangan massa yang diperkirakan mencapai ribuan orang itu, tanpa
ada komando yang jelas secara bersama-sama menyerang lokasi kejadian
dengan melempari gedung pondok pesantren dan rumah pengurus yang
berada di sekitar itu.
          Aksi bertambah tidak terkendali dengan adanya massa yang berusaha
merusak mobil, merobohkan warung dan berusaha membakarnya.
          Situasi seperti itu makin mencekam dengan adanya 32 orang santri
aliran Syiah yang berada dalam kepungan massa, namun berkat kesigapan
petugas keamanan yang didatangkan dari Polres Batang, Polwil satu
peleton Brimob dan Kodim, massa yang sudah brutal tersebut tidak dapat
masuk ke lokasi.

          Lemparan batu terjadi kembali sewaktu aparat keamanan mengevakuasi
para santri sehingga beberapa petugas keamanan mengalami luka-luka.
Kebrutalan massa yang berlangsung sekitar tiga jam itu baru bisa
dikendalikan setelah personil dari Polres Batang, Polwil Pekalongan,
Brimob Pekalongan dan Kodim 0736 Wijaya Kusuma datang dan berusaha
membubarkan kerumunan massa.
          Menurut informasi, motif perusakan tersebut disebabkan adanya dugaan
bahwa Pondok Pesantren yang dipimpin Sayid Ahmad B itu mengajarkan
aliran Syiah kepada para santrinya. Aliran itu oleh masyarakat sekitar
dianggap tidak lazim bahkan dianggap bertentangan dengan ajaran Islam.
          Desakan masyarakat agar tidak berdiri ponpes syiah di Batang tersebut
sudah pernah ditindaklanjuti oleh Kejaksaan Negeri Batang dengan
melarang keberadaan Ponpes Al-Hadi itu tertanggal 3 April 2000 nomor
38/Dsb.I/4/2000. Namun, entah atas inisiatif siapa, beberapa, ponpes
itu tetap berdiri dan melakukan kegiatannya.
          Menyusul kasus perusakan itu, 11 orang yang diduga sebagai pelakunya
dimintai keterangan oleh aparat keamanan setempat. Dan untuk sementara
kegiatan belajar-mengajar di Pesantren Al Hadi dihentikan sedangkan
aktivitasnya dialihkan ke pondok pusat di Kota Pekalongan. Middad
Turkan, Wakil Ketua Yayasan Al Hadi meminta kepolisian mengusut tuntas
kasus itu. Satu hari sebelum perusakan, dia melihat indikasi akan ada
penyerangan peristiwa itu sudah dilaporkan santrinya ke Polsek
Wonotunggal. Bahkan tanda-tanda penentangan keberadaan ponpes Al Hadi
sudah mulai tampak sekitar satu bulan lalu. "Satu minggu sebelum malam
Idul Adha, ada sekelompok orang mengendarai sepeda motor berhenti di
depan pesantren. Selanjutnya mereka menempelkan poster bertuliskan
anti-syiah. Kasus itu pun sudah kami laporkan ke polisi," cerita
Middad.***
- ------------------------
SiaR WEBSITE:
http://apchr.murdoch.edu.au/minihub/siarlist/maillist.html
  1. konflik di Puger Jember
“http://www.kiblat.net/2013/09/13/kronologi-bentrok-umat-islam-jember-vs-syiah/”
  1. konflik di Sampang Madura

  1. konflik di Adzikro Bogor.

Konflik tersebut dipicu oleh sikap syiah yang sudah mulai terang-terangan memprovokasi muslim sunni yang nota bene cinta damai.
Jika pemerintah tidak tegas mengambil tindakan, maka konflik antar sunni syiah akan terus terjadi. Jika di Malaysia, pemerintah mengambil sikap tegas, melalui JAKIM, jika ada aktifatas syiah di suatu tempat, maka kita tinggal lapor polisi, maka polisi yang akan menangkap pelaku kegiatan syiah tersebut. Sehingga di sana tidak terjadi konflik. (lihat : http://www.syiahindonesia.com/2015/03/inilah-hukuman-bagi-yang-menyebarkan.html juga : http://www.syiahindonesia.com/2015/03/tidak-ada-syiah-moderat-semua-aliran.html serta http://www.syiahindonesia.com/2015/02/mendagri-malaysia-kami-larang-syiah-demi-keamanan-negara.html )
Jika di Indonesia, maka ritual syiah bisa dengan bebasnya diadakan, bahkan di beberapa tempat didukung oleh pemerintah setempat. Misalnya di Jepara Jawa Tengah, maka kegiatan2 syiah mendapat dukungan Bupati karena memang Bupati Jepara Pro syiah.  Di Kalimantan, tentara bisa mengadakan bareng dengan kelompok syiah dengan santainya. Bahkan yang terhangat adalah, adanya oknum MUI Jakarta utara yang mengadakan acara bersama OASE, salah satu yayasan syiah yang bergerak di bidang pendidikan.
Jika di Malaysia, JAKIM mengeluarkan poster secara resmi agar disebarkan ke masyarakat, maka di Indonsesia, MUI secara resmi mengeluarkan buku panduan yang dibagikan kepada masyarakat luas, baik ada yang gratis atau ada yang bisa di beli di Toko Buku Gramedia yang sudah tersebar di seluruh Indonesia. Juga ada sebagian yayasan dakwah yang menyebarkan poster yang isinya adalah kutipan dari buku MUI yang jika dirujuk lagi maka tabel dalam poster tersebut adalah nukilan dari buku karangan santri Sidogiri Jawa Timur.
Berikut perbedaan poster anti syiah Indonesia dan Malaysia.
  1. http://www.syiahindonesia.com/2015/01/download-poster-cara-mengenal-ajaran-sesat-syiah-gratis.html
  2. http://idcfm.net/fuip-sebarkan-poster-perbedaan-islam-dan-syiah/

versi Malaysia :
  1. http://www.islam.gov.my/node/43291
  2. http://www.islam.gov.my/sites/default/files/e-penerbitan/poster_syiah_-_fatwa_dan_perbezaannya_dengan_aswj.pdf

redaksi : Ahmad Hasyim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar