Minggu, 16 Oktober 2016

MAKASSAR DAN KENDARI TOLAK PERAYAAN ASYURO 2016 SYIAH

Perayaan asyuro 2016 baru saja selesai. Masyarakat Indonesia ada berbeda sikap, ada yang pro dan ada yang kontra. Kami meneliti, ada banyak kota besar yang menjadi basis syiah terjadi penolakan. Berikut laporan dari admin blog ini yang sudah mengumpulkan data penolakan syiah di berbagai tempat di Indonesia. cukuplah ini sebagai bukti bahwa Syiah di tolak oleh masyarakat Indonesia kecuali sedikit orang saja.

MAKASSAR, Sedikitnya 50 ormas yang menamakan diri Petisi 50, menolak rencana perayaan Asyura ala Syiah yang akan digelar di Makassar, Sulawesi Selatan.

50 ormas yang terdiri dari lembaga LBH, LSM pengurus masjid, dan organisasi Islam membacakan petisi mereka bersama, di Coffeholic by Sija Makassar, Sabtu (8/10/2016).

Dalam petisinya itu, ormas-ormas tersebut mengecam perayaan Asyura oleh Syiah karena dianggap sebagai ajaran yang sesat dan menyesatkan.

"Perayaan Asyuro kelompok Syiah kerap kali mengumandangkan orasi penghinaan dan pelecehan kepada istri dan sahabat Rasulullah secara bersama-sama," kata Syamsul Umar, Koordinator Umum ormas.

Ia pun dengan tegas melarang perayaan asyuro syiah kapan dan di mana pun karena dianggap bisa menimbulkan perpecahan antarumat dan mengancam stabilitas NKRI.

"Kami tidak main-main dengan apa yang kami sampaikan. Kami berkumpul atas dasar aqidah iman kami, bahwa kami menolak Syiah," tegasnya.

Mereka juga mengimbau kepada pemerintah provinsi, pemerintah kota, Polda Sulsel, dan Kodam VII Wirabuana tak memberikan izin untuk pelaksanaan kegiatan itu.

"Kami menyerukan dan meminta kepada aparat keamanan dalam hal ini Kapolda Sulsel beserta jajarannya dan Pangdam VII untuk tidak mengeluarkan izin keamanan juga tempat perayaan asyura," kata dia.

Para ormas juga mengancam akan mengambil tindakan sendiri jika imbauan mereka tidak diindahkan.

"Kami akan cegah jangan sampai izin itu keluar. Namun jika pihak terkait bersikukuh untuk memberikan izin tempat dan keamanan, maka kami akan membubarkan acara itu apapun caranya," tegasnya.
SUMBER : Lingkarmedia.com




Adapun Penolakan umat di Kendari Sultra adalah sebagai berikut : 

Allahu Akbar! Warga Kendari Bubarkan Perayaan Asyura Syiah 

Ratusan warga Kota Kendari bersama sejumlah ormas Islam mendatangi Hotel Kubra di Jalan Edi Sabara Kendari, Selasa (11/10/2016) sore. Mereka menolak kegiatan peringatan Asyuro yang digelar penganut Syiah di hotel tersebut.

Warga datangi hotel Kubro tempat berlangsungnya peringatan asyuro syiah (Kompas.com)

Warga meminta kegiatan peringatan asyuro oleh syiah itu dihentikan karena meresahkan masyarakat.

Selain meneriakkan tuntutan pembubaran dan memekikkan takbir di depan hotel, warga juga sempat berusaha masuk ke aula tempat berlangsungnya acara tersebut. Namun, petugas polisi menghalau aksi tersebut.

Pimpinan Ikatan Jamaah Ahlulbait Indonesia (Ijabi) Sultra, Nunung Siagi selaku penyelenggara acara tersebut mengatakan bahwa meskipun pihaknya penganut Syiah, namun bukanlah syiah yang sesat seperti kabar yang beredar di tengah masyarakat.

Kapolres Kendari AKBP Sigit Hariadi yang hadir di lokasi kemudian memediasi kedua belah pihak. Hasil mediasi, menurutnya, akan dibawa ke Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kendari.

Akhirnya, warga pun pulang dan kegiatan peringatan asyuro oleh Syiah dihentikan. (Ibnu K/Tarbiyah.net)
Warga Bubarkan Perayaan Hari Asyura Kaum Syiah di Kendari   
Selasa, 11 Oktober 2016

EMPO.CO, Kendari - Ratusan warga Kota Kendari mendatangi Hotel Kubra di Jalan Edi Sabara, Kelurahan Lahundape, By Pass Kendari, pada Selasa sore, 11 Oktober 2016. Masyarakat yang didominasi warga sekitar hotel itu menolak kegiatan peringatan Hari Asyura oleh kaum Syiah. 

Menggunakan sepeda motor serta mobil, warga mengepung hotel sembari berteriak-teriak agar kelompok Syiah menghentikan aktivitasnya. Warga juga memekikkan takbir. Pantauan Tempo, ratusan polisi disiagakan di sekitar lokasi untuk mencegah pertikaian. 

Abu Dihyah, seorang warga yang ikut berunjuk rasa, mengatakan kegiatan perayaan Hari Asyura tidak boleh dibiarkan berlanjut. Menurut dia, kegiatan kelompok Syiah sudah meresahkan. "Mereka ini sudah jelas sesat, tidak boleh kita biarkan. Saya menyesalkan kenapa polisi membiarkan acara ini berlangsung," ujar Abu Dihyah

Pemimpin kegiatan perayaan Hari Asyura, Nunung Siagi, membanta ajaran Syiah dikatakan sesat. "Intinya, kita di sini saling menghargai kepercayaan orang lain. Kami juga tidak pernah mengusik kepercayaan siapa pun. Selama kami tidak mengusik keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, kami tidak pernah takut," katanya. 

Kepala Kepolisian Resor Kendari Ajun Komisaris Besar Sigit Hariadi, yang memediasi kedua belah pihak, mengatakan polisi tidak masuk terlalu dalam terhadap persoalan itu karena berkaitan dengan keyakinan. "Kami di sini cuma bertugas untuk mengamankan agar tidak terjadi benturan di antara dua kelompok," tutur Sigit. 

Untuk menghindari perselisihan, kata dia, polisi memediasi dua kelompok yang berseberangan. Hasil mediasi disepakati bahwa perayaan Hari Asyura dihentikan. Polisi menyerahkan persoalan ini kepada Majelis Ulama Indonesia Kota Kendari. 

Manajer Umum Hotel Kubra Abdul Majid mengaku tak tahu-menahu tentang kegiatan tersebut. Menurut dia, laporan yang disampaikan kepada pihak hotel hanya menyebutkan bahwa kegiatan itu berupa silaturahmi biasa. "Tidak mungkin kami tolak, kan di pikiran kami ini cuma halalbihalal," ucap Majid. 

ROSNIAWANTY FIKRI

Link : http://www.kabarmakkah.com/2016/10/lakukan-perayaan-sesat-di-hari-asyura.html




BANDUNG JAWA BARAT TOLAK PERAYAAN ASYURO SYIAH

Perayaan asyuro 2016 baru saja selesai. Masyarakat Indonesia ada berbeda sikap, ada yang pro dan ada yang kontra. Kami meneliti, ada banyak kota besar yang menjadi basis syiah terjadi penolakan. Berikut laporan dari admin blog ini yang sudah mengumpulkan data penolakan syiah di berbagai tempat di Indonesia. cukuplah ini sebagai bukti bahwa Syiah di tolak oleh masyarakat Indonesia kecuali sedikit orang saja.

 UMAT ISLAM BANDUNG JAWA BARAT TOLAK SYIAH
Di Bandung juga terjadi penolakan syiah. Berikut ulasannya di beberapa media islam :

Tolak Asyura Syiah, Umat Islam Jabar Datangi Yayasan Muthahhari & Majelis Alwi Assegaf
Seratusan massa perwakilan dari elemen dakwah dan ormas di Kota Bandung dan Jabar yang tergabung dalam Pembela Ahlu Sunnah (PAS) Jabar mendatangi Mapolrestabes Bandung dan Kantor Walikota Bandung, Jum’at (7/10/2016). PAS yang didukung sejumpah Ormas Islam dan elemen dakwah  seperti Dewan Dakwah, KODAS, Jundulloh ANAS, GARDAH, KORNI dan beberapa elemen dakwah mendatangi Mapolrestabes Bandung yang diterima oleh Kompol Haeruman selaku Kasat Intelkam Polrestabes Bandung.
Sampaikan Surat Penolakan Asyura Syiah, PAS Jabar Datangi Yayasan Muthahhari dan Majelis Alwi Assegaf
Dalam pertemuan tersebut Penasehat  PAS Jabar yang juga pimpinan Dewan Dawah Jabar ustadz Roinul Balad menyampaikan maksud kedatangannya untuk memberikan surat penolakan perayaan Asyura Syi’ah di Kota Bandung khususnya dan Jawa Barat pada umumnya. Surat penolakan tersebut juga disertai dengan melampirkan pula pernyataan dari MUI Provinsi serta Kemenag Provinsi Jawa Barat mengenai kesesatan Syi’ah.
“Informasi yang disampaikan beliau sejauh ini pihak Polrestabes Bandung mengatakan bahwa tidak akan memberikan izin apapun terkait perayaan Asyura Syi’ah di wilayahnya nanti,” ungkap ustadz Roin lewat rilisnya, Sabtu (8/10/2016).
Usai mendatangi Mapolrestabes Bandung massa PAS Jabar mendatangi Kantor Walikota Bandung yang sedianya akan langsung menemui Walikota Bandung Ridwan Kamil namun karena yang bersangkutan tidak ada ditempat maka hanya diterima oleh Kepala sub bidang penanganan kerawanan sosial, Badan Kesatuan Bangsa dan Pemberdayaan Masyarakat (BKBPM) Kota Bandung, Iwan Hermawan, diperoleh informasi bahwa Walikota Bandung sedang berada di Korea.
Dalam kesempatan tersebut Ustadz Abdul Hadi juru bicara  PAS Jabar dari Jundullah ANNAS menyampaikan surat penolakan perayaan Asyura Syiah di wilayah Bandung Raya dan Jawa Barat. Ia juga  megingatkan jangan  sampai hasil tersebut terulang seperti tahun yang lalu .
Menanggapi hal tersebut Kesbangpol Kota Bandung menyampaikan bahwa hal tersebut sudah di antisipasi oleh pihak Pemkot dengan mengadakan pertemuan dengan semua pihak yang terkait. Iwan juga meyampaikan bahwa pihak yang selama ini merayakan asyura berjanji tahun ini tidak akan merayakannya.
Usai melaksanakan Shalat Jum’at massa PAS Jabar melanjutkan dengan mendatangi Yayasan yang juga sekolah Muthahhari di Jl.Kampus Kota Bandung.  Sebagaimana diketahui di yayasan dan sekolah yang didirikan oleh Jalaludin Rakhmat ini  setiap tahunnya menggelar perayaan Asyura. Di Sekolah Muthahhari ini perwakilan PAS Jabar diterima oleh Miftah Fauzi Rakhmat  anak Jalaludin Rakhmat yang juga pengurus sekolah. Kepadanya juga diserahkan surat penolakan acara Asyura Syiah berikut surat dari MUI Jabar dan Kemenag Jabar.
Selain mendatangi Yayasan dan Sekolah Muthahhari , massa PAS Jabar juga mendatangi kediaman Habib Alwi Khadim Assegaf di kawasan Jln. Kembar VI No. 8 Kota Bandung. Di tempat yang juga dikenal sebutan Majelis Habib Alwi Assegaf  tersebut biasanya setiap 10 Muharam juga menggelar perayaan Asyura. Seperti di Yayasan Muthahhari, di tempat tersebut perwakilan PAS Jabar juga menyampaikan surat penolakan perayaan Asyura Syiah berikut surat dari MUI Jabar dan Kemenag Jabar. (percikaniman)

Kelabuhi NU, Jalaludin Rahmat Berhasil Laksanakan Serangkaian Kegiatan Asyura
Pimpinan Pusat Ikatan Jamaah Ahlul Bait (PP IJABI) sebagaimana yang dijelaskan Ketua Umum Tanfidziyah IJABI, Syamsuddin Baharuddin telah berhasil mengisi 1-10 Muharram dengan beragam kegiatan yang disebutnya rangkaian Asyura Husaini 1438 H.
Mirisnya, rangkaian kegiatan itu digunakan Syiah untuk mengelabui warga NU Cirebon dalam bentuk Istighatsah dan Asyura Muharram.
Puncak kegiatan Asyura dilaksanakan IJABI di kota Cirebon pada rabu (12/10) bekerjasama dengan FSMI. Beberapa ulama dan sesepuh NU di Cirebon, di antaranya KH Zaelani (Ponpes Buntet), KH Ibrahim Rozi (Syuriah NU), KH Jajuli (Ponpes Kaliwadas), KH Syamsuddin (Ponpes Plered), KH Nasiruddin (Ponpes Plered) dan KH Dr Nuruddin Siradj turut menghadiri acara yang sejatinya Syiah agendakan sebagai cover ritual sesat Asyura.
Usai menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan pembacaan Pancasila, majelis diberkati dengan lantunan shalawat dan ma’tam Husaini. Ketua Dewan Syura IJABI, KH Jalaluddin Rakhmat dalam acara tersebut mulai tampil memberikan doktrin Syiah kepada hadirin dengan membacakan kisah kesabaran Sahabat Ali bin Abi Thalib. (nisyi/syiahindonesia.com)

Menjelang 10 Muharram, Syiah Jabar Berjanji Tak Adakan Perayaan Sesat Asyura
Ratusan massa perwakilan dari elemen dakwah dan ormas di Kota Bandung dan Jabar yang tergabung dalam Pembela Ahlu Sunnah (PAS) Jabar mendatangi Mapolrestabes Bandung dan Kantor Walikota Bandung, Jum’at (7/10/2016). PAS yang didukung sejumpah Ormas Islam dan elemen dakwah  seperti Dewan Dakwah, KODAS, Jundulloh ANAS, GARDAH, KORNI dan beberapa elemen dakwah mendatangi Mapolrestabes Bandung yang diterima oleh Kompol Haeruman selaku Kasat Intelkam Polrestabes Bandung, lansir percikaniman, (8/10/16).
Perwakilan Pas Jabar di Polrestabes Bandung
Dalam pertemuan tersebut Penasehat  PAS Jabar yang juga pimpinan Dewan Dawah Jabar ustadz Roinul Balad menyampaikan maksud kedatangannya untuk memberikan surat penolakan perayaan Asyura Syi’ah di Kota Bandung khususnya dan Jawa Barat pada umumnya. Surat penolakan tersebut juga disertai dengan melampirkan pula pernyataan dari MUI Provinsi serta Kemenag Provinsi Jawa Barat mengenai kesesatan Syi’ah.

Menanggapi hal tersebut Kesbangpol Kota Bandung menyampaikan bahwa hal tersebut sudah di antisipasi oleh pihak Pemkot dengan mengadakan pertemuan dengan semua pihak yang terkait. Iwan juga meyampaikan bahwa pihak yang selama ini merayakan asyura berjanji tahun ini tidak akan merayakannya.

Sumber : syiahindonesia.com






PERAYAAN ASYURO SYIAH 2016 DI BOGOR DI DEMO WARGA

KOTA-KOTA BESAR DI INDONESIA TOLAK ASYURO SYIAH 1438, BUKTI MASYARAKAT BENCI SYIAH

Perayaan asyuro 2016 baru saja selesai. Masyarakat Indonesia ada berbeda sikap, ada yang pro dan ada yang kontra. Kami meneliti, ada banyak kota besar yang menjadi basis syiah terjadi penolakan. Berikut laporan dari admin blog ini yang sudah mengumpulkan data penolakan syiah di berbagai tempat di Indonesia. cukuplah ini sebagai bukti bahwa Syiah di tolak oleh masyarakat Indonesia kecuali sedikit orang saja.

BOGOR 10 oktober 2016 jam 18:00 s/d 22:30 WIB
Lokasi : pasir kuda Gg. Siti hasanah BOGOR
- SYIAH BUKAN ISLAM -
PENOLAKAN DAN PEMBUBARAN ASYURO SYIAH OLEH UMAT MUSLIM BOGOR RAYA ..!!
Alhamdulillah Allahu Akbar Bidznillah
Pada hari senin 10 oktober 2016 tepat pukul 18:00 pejuang Alloh dari barisan MAJELIS MUJAHIDIN INDONESIA, JUNDULLAH ANNAS, GEMPA, ULIL ALBAB beserta barisan pejuang Alloh dan elemen masyarakat yg lain berhasil membubarkan jamaah dari sekte syiah di wilayah bogor khususnya
Sesuai dengan keputusan dan hasil musyawarah dengan jajaran kepolisian dan walikota bahwa TIDAK ADA LAGI PERAYAAN ASYURO DI WILAYAH BOGOR RAYA karena mereka bukan islam dan mereka adalah musuh islam perusak NKRI
" BUBARKAN ACARA SYIAH ATAU KAMI JIHAD "
Melalui negosiasi dan perjuangan yg cukup lama Alhamdulillah dengan ijin Alloh mereka membubarkan diri
Jika mereka tetap melaksanakan acara maka kemungkinan terburuk kami akan masuk dengan ratusan pejuang yg cinta akan Agama Alloh demi kedamaian di NKRI
Tanpa ada PENGKAFIRAN DAN PELAKNATAN TERHADAP SAHABAT NABI DAN MENCORENG NAMA BAIK ISLAM serta kerusuhan yg akan datang sewaktu waktu akibat makar syiah di waktu yg akan datang di NKRI
Karena bagi kami yg cinta akan Agama Alloh dan Rasulnya syahid adalah cita cita terbaik dalam hidup
Melawan segala bentuk kemungkaran dan kebathilan
Orang tua kita saja di hina dan di ejek oleh orang lain kita pasti akan marah
Lalu bagaimana dengan mereka syiah yg melaknat dan mengkafirkan para sahabat serta ummahatul mukminin sebagai pezina dan kita Ahlussunnah ini kafir bagi syiah..!!
Maka jangan biarkan mereka berkembang menjadi sebuah mayoritas di negeri ini
Karena apa bila mereka sudah menjadi mayoritas pedang pedang mereka akan menghunus tubuh tubuh Ahlussunnah
Yaman, lebanon, iraq dan suriah adalah contoh bagaimana mereka membuat makar
- TOLAK SYIAH DARI NKRI MEREKA BUKAN ISLAM –

PENOLAKAN SYIAH DI BOGOR :








Rabu, 05 Oktober 2016

MUSLIM MAKASSAR TOLAK SYIAH MELALUI PETISI MUHARAM 1438



Muncul Petisi Menolak Syiah dan Perayaan Asyuro di Makassar
“Untuk warga Makassar yang peduli dengan NKRI dan Islam, mari tandatangani petisi ini sebagai bentuk penolakan kita kepada perayaan Asyuro Syiah.”
Sebuah petisi yang mengatasnamakan berbagai elemen umat Islam dan masyarakat muncul menolak Syiah dan perayaan Asyuro di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Petisi ini mendesak Pemerintah Kota Makassar agar bertindak jangan sampai ada perayaan Asyuro di Kota Daeng tersebut.

 

“Kami ormas-ormas Islam, pengurus masjid, mahasiswa, LSM, lembaga dakwah serta masyarakat Kota Makassar menolak Syiah dan perayaan asyuro di Kota Makassar, karena Syiah merusak agama dan mengancam NKRI,” bunyi penggalan petisi yang disuarakan secara online tersebut.
Pantauan hidayatullah.com, Selasa (04/10/2016), petisi berjudul “Pemerintah Kota Makassar: Jangan Ada Perayaan Asyuro di Makassar” ini diajukan oleh Aktivis Islam Bersatu sejak Ahad (02/10/2016).
“Untuk warga Makassar yang peduli dengan NKRI dan Islam, mari tandatangani petisi ini sebagai bentuk penolakan kita kepada perayaan Asyuro Syiah,” lanjutan bunyi petisi di Change.org itu
Alasan Menolak Syiah
Para penandatangan petisi ini menyatakan dukungannya karena antara lain ingin menjaga Indonesia dari ajaran Syiah.
“Saya menandatangani petisi ini karena saya tahu betapa sesatnya ajaran Syiah dan berbahayanya mereka bagi keutuhan negeri kita,” tulis pendukung dengan nama Ardi Nurdin pada kolom pendukung petisi.
“Saya tidak ingin Makassar nantinya akan seperti di Iran,” tulis Tsaqif Razin.
Pendukung dengan nama Muhammad Ridwan Umar berpendapat:
“Menolak perayaan Asyuro, karena dapat menghancurkan keutuhan NKRI, say no to Syiah.”
Sementara menurut pendukung bernama Aby Yoga, dimana ada Syiah, di situ akan ada pertumpahan darah.
Petisi ini dilengkapi sebuah foto yang memperlihatkan 30-an orang membawa sebuah spanduk bertulisan mirip dengan tuntutan pada petisi tersebut. Mereka tampak berpose pada suatu tempat dengan latar belakang tulisan “Makassar”.
Hingga berita ini dimuat pada Selasa pagi, petisi ini telah ditandatangani sekitar 700 pendukung.
Bagi yang belum menandatangai petisi penolakan Syiah dan perayaan Asyura, silahkan bisa langsung menuju link berikut: https://www.change.org/p/pemkot-makassar-jangan-ada-perayaan-asyuro-di-makassar?recruiter=604912832&utm_source=share_petition&utm_medium=whatsapp


Sumber : hidayatullah.com

PAWAI MUHARAM 1438 H DI BANGIL DIISI DENGAN SIKAP MUSLIM TERHADAP SYIAH



Pasuruan – Memperingati tahun baru Islam di Bangil, Pasuruan, Jawa Timur (Jatim) disi dengan pawai masyarakat. Umat Islam Bangil merayakan tahun baru kalender Hijriyah pada 1 Muharam menggelar acara pawai keliling kota pada Sabtu, 25 Oktober 2014.

Acara itu dilepas oleh Kapolres Pasuruan. Pawai itu dibuka juga oleh ketua panitia KH. Nurkholis Mustari. Dia berpesan untuk menjaga kerukunan. “Peringatan tahun baru Islam tahun ini lebih ramai dari tahun sebelumnya. Tahun ini diikuti oleh seribu lebih peserta,” ujar Nurkholis.





Ketika saat peserta pawai melewati pondok pesantren YAPI mereka menyempatkan berhenti. Mereka berorasi menyatakan sikap umat islam Bangil terhadap Syi’ah. 

Selain orasi, peserta itu juga membawa poster-poster yang berisi penolakan mereka terhadap ajaran syi’ah yang eksis di kota Bangil.
Menurut panitia, pawai ini diikuti 40 kelompok, diantaranya, kelompok Aswaja Bangil, Rombongan Ar-Riyadh, Rombongan Darul Ihya’ pimpinan Ahmad bin Husein. Pawai juga dihadiri ulama kondang Bangil, Syeh Assegaf.
Muslim Indonesia yang mayoritas bermazhab Ahlusunnah wal Jamaah sangat menghormati bulan ini dan bahkan mensakralkannya, kita dapat menyaksikan budaya-budaya nusantara yang turut menyambut bulan Muharram.

Diantara kegiatan yang dilakukan umat islam adalah Pawai Muharram yang tiap tahun di Bangil-Pasuruan. Setiap tahunnya, pawai Muharram ini selalu diisi dengan pernyataan sikap umat islam terhadap aliran sesat syiah.
Pawai ini juga melibatkan anak-anak mulai dari TK, SD, SMP, dan SMA untuk menambah semarak dan meregenerasi umat islam yang ada.
Muhammad Nadeer Umar Basyaeb ketika pawai Muharram ini juga melakukan orasi yang berisi sikap umat islam Bangil terhadap Syiah.

Menyikapi acara tersebut, ormas syiah ABI mengeluarkan pernyataan :
Pernyataan Sikap DPP ABI Terkait Demo 1 Muharam Di Bangil
DPP ABI Mendesak pemerintah bersikap lebih tegas terhadap elemen-eleman takfiri, ekstremis dan intoleran yang mengatasnamakan Islam karena hal demikian berarti menyuburkan potensi konflik horizontal yang dapat meluas dan tak terkendali.
Menurut Kantor Berita ABNA, menyikapi aksi demontrasi sejumlah warga Bangil menolak Syiah pada 1 Muharram 1438 H, ahad (2/10) Dewan Pimpinan Pusat Ahlul Bait Indonesia (DPP ABI) mengeluarkan pernyataan mengecam aksi tersebut. Dalam pernyataan sikap Ormas Islam yang diketuai KH. Hassan Alaydrus menyebutkan aksi demo sekelompok orang tersebut berpotensi merusak kebhinekaan dan keragaman yang telah dimiliki bangsa Indonesia sejak dulu.

Berikut teks lengkap pernyataan sikap DPP ABI terkait demo 1 Muharram di Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

Bismillahirrahmanirrahim
Bangsa Indonesia yang dikenal ramah dan toleran terus diuji oleh ulah segelintir orang yang mengatasnamakan Islam.

Dalam rangka memperingati Tahun Baru Hijriah 1 Muharam 1438, sekelompok orang melakukan demo di Kota Bangil. Demo yang selayaknya menjadi perayaan kegembiraan dan persaudaraan itu berubah menjadi ajang caci-maki dan ujaran kebencian. Itupun dipimpin oleh aktivis Islam yang seharusnya menjadi teladan dalam kehidupan kebhinekaan dan keragaman. Dan lebih parah lagi dalam demo itu terlihat ada bendera organisasi teroris yang dikibarkan padahal organisasi itu jelas-jelas telah merusak nama dan kehormatan Islam dengan berbagai aksi keji yang dilakukannya seperti telah ditegaskan oleh banyak ulama dan organisasi Islam di dunia.

Atas dasar semua itu, Ormas Islam Ahlulbait Indonesia menyatakan hal-hal sebagai berikut:

1. Mengajak seluruh elemen umat untuk mempererat persaudaraan dan persatuan yang menjadi sebab utama kesejahteraan dan kemajuan.

2. Mengajak semua pihak agar tidak membiarkan aksi-aksi intoleran ini terus berlanjut karena ancamannya adalah keutuhan bangsa dan negara.

3. Mendesak pemerintah bersikap lebih tegas terhadap elemen-eleman takfiri, ekstremis dan intoleran yang mengatasnamakan Islam karena hal demikian berarti menyuburkan potensi konflik horizontal yang dapat meluas dan tak terkendali.

4. Mendesak Polri serius menangani kasus-kasus hate speech (ujaran kebencian) yang jika tidak, akan menjadi norma yang membahayakan keseluruhan masyarakat.

Demikian pernyataan sikap Ormas Islam Ahlulbait Indonesia terkait kasus Demo 1 Muharam di Bangil.

Ketua Umum DPP Ahlulbait Indonesia
KH Hassan Alaydrus




Diolah dari berbagai sumber oleh Ahmad Hasyim.

UMAT ISLAM BOGOR TOLAK ACARA ASYURO SYIAH 1438/2016



Umat Islam Kota Bogor berunjuk rasa menolak segala bentu ajaran Syiah, di depan kantor Balaikota Bogor Jl.Ir.H. Juanda dan Depan Kantor Kejaksaan Negeri Bogor Kec. Bogor Tengah, Kota Bogor Jumat (23/9/2016)
Aksi tolak Syiah ini diisi orasi menggunakan alat pengeras suara yang di muat dalam kendaran bak terbuka serta membawa sepanduk yang bertuliskan: Syiah bukan Islam Syiah agama musrik awas barang tiruan syiah agama modus (modal dusta), Syiah membahayakan NKRI, Syiah anti islam, Syiah menghianati Allah dan RosulNya, Masyarakat Muslim Bogor raya menolak Syiah karena Syiah bukan islam, Syiah bukan Islam, Syiah mencelakai umat islam, dan Kaum Muslimin Bogor bersatu tolak Syiah.
Sumber : arrahmah.com






Ratusan massa dari berbagai elemen umat Islam menggelar aksi damai menolak kelompok Syiah di depan kantor Balaikota Bogor, Jumat (23/9/2016).
Ketua Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) Bogor Ustaz Muhammad Nur Sukma mengatakan, alasan mengapa menolak Syiah karena membahayakan umat Islam ahlusunnah wal jamaah di Indonesia dan mengancam stabilitas negara kesatuan republik Indonesia.
"Salah satu alasan kenapa Syiah bahaya, kalau masyarakat kita terkena pengaruh ajaran Syiah yaitu bolehnya nikah mut'ah, maka akan merusak masyarakat kita. Oleh karena itu kita tidak boleh biarkan ajaran menyimpang ini," ujarnya saat berorasi.

Selain itu, kata dia, Syiah juga membahayakan NKRI. "Mereka menganut kepemimpinan imamiyah, awalnya mereka bertaqiyah tapi jika sudah memiliki kekuatan misalkan 10% saja, maka mereka akan berani melakukan kudeta," ungkap Nur Sukma.

Dengan dua alasan tersebut, sudah cukup bagi kita menolak keberadaan Syiah, tambahnya.

Oleh karena itu, pihaknya meminta pemerintah pusat dan khususnya pemerintah daerah Bogor untuk mewaspadai dan melarang kegiatan Syiah. Terlebih, menjelang peringatakan As Syuro yang biasa digelar oleh kelompok Syiah.

"Kita berharap agar As Syuro tidak diselenggarakan karena ini momentum mereka, dan kita tidak dalam rangka mau merepotkan pemerintah daerah tetapi kita ingin menyelamatkan kita semua dari bahaya Syiah," jelasnya.

"Aparat harus bertindak untuk menyelamatkan negara. Tahun ini di Saudi jamaah haji dari Iran dilarang, di Malaysia dan Brunei Syiah sudah dilarang, tapi kenapa di Indonesia masih dibolehkan? Oleh karena itu, kami menghimbau pemerintah untuk mengkaji masalah ini dan mengambil langkah tegas," tandasnya.

Selain Ustaz Nur Sukma, dalam aksi itu hadir pula sejumlah ulama dan tokoh masyarakat antara lain Ustaz Muhammad Abu Jibril (Wakil Amir Majelis Mujahidin Indonesia), Ustaz Wilyudin Dhani (Ketua MUI Bidang Aliran Sesat), Ustaz Ahmad Iman (Ketua Forkami), Ustaz Abdul Halim (DDII), Ustaz Najamudin (DPRD Kota Bogor) dan lainnya.

Aksi damai tersebut berlangsung tertib, usai melakukan orasi di depan Balaikota massa bergerak menuju depan kantor Kejaksaan Negeri Kota Bogor untuk melanjutkan orasinya.
Sumber : Sujanews.com

Sumber liberal :
Sekelompok orang yang menyebut dirinya dari Majelis Mujahidin dan ormas Anti-Syiah meminta Walikota Bima Arya melarang kegiatan Asyuro di Bogor. Dengan membawa spanduk mengecam Syiah, mereka melakukan demo di balaikota menuntut agar Presiden Jokowi juga tidak memberi izin kegiatan Asyuro di tanah air.
“Kita minta kepada aparat pemerintah, yang dekat dengan Jokowi. Tolong sampaikan keluhan kita, kita ini anak bangsa yang ingin negara kita damai dan aman. Jangan sampai diacak-acak oleh kelompok sesat yang ternyata kaki tangan yahudi, orang-orang kafir,” kata salah satu demonstran, Wilyudi, ketika berorasi di Balaikota Bogor seperti dikutip Kantor Berita Radio, Jumat (22/09).
Wilyudi meminta agar walikota tidak lengah seperti tahun lalu. Pada tahun lalu, kata Wilyudin, perayaan Asyura nasional hampir diselenggarakan di Kota Bogor. “Tahun lalu, kelompok Syiah hampir berpusat di sini (Kota Bogor) tahun ini kami meminta walikota tidak lengah,” katanya.
Seperti diketahui, tahun 2015, Walikota Bima Arya menerbitkan surat edaran yang melarang masyarakat Kota Bogor menyelenggarakan Asyura atas alasan keamanan dan ketertiban. Kebijakan ini pun mendapat keberatan dari berbagai kalangan, apalagi dikeluarkan oleh kader partai nasionalis ‘PAN’ sekaligus akademisi Paramadina, – universitas yang selama ini menjunjung tinggi kebhinekaan.
“Diterbitkanya surat edaran pelarangan itu karena adanya keberatan dari warga, karena jika tetap diadakan perayaan Asyura maka akan terjadi konflik sosial di Kota Bogor,” kata Bima menjawab orang-orang yang mempertanyakan kebijakannya itu.



PERNYATAAN ORMAS ISLAM BOGOR TUNTUT PELARANGAN SYIAH
Bogor (SI Online) - Ratusan massa dari berbagai elemen umat Islam menggelar aksi damai menolak kelompok Syiah di depan kantor Balaikota dan Kejaksaan Negeri Bogor, Jumat (23/9/2016).

Dalam aksi tersebut, mereka menuntut agar pemerintah daerah Bogor mewaspadai dan bersikap tegas terhadap kelompok Syiah. Berikut tuntutan massa aksi yang tercantum dalam pernyataan sikapnya:

Untuk mencegah terjadinya konflik yang dapat menggangu ketentraman dan keamanan karena adanya perayaan hari raya As-syuro yang perayaannya cenderung dipaksakan oleh kelompok Syiah, maka dari itu gabungan elemen umat yang terdiri dari Ormas Islam, Lembaga Pendidikan, Majelis Ta’lim dan DKM Masjid Islam se-Kota dan Kabupaten Bogor menyatakan sikap, diantara:

- Bahwa kami secara tegas menolak segala bentuk kegiatan perayaan As-syuro Syiah yang diselenggarakan oleh kelompok Syiah dan unsur Syiah lainnya diwilayah Bogor dan Kabupaten Bogor

- Bahwa kami secara tegas menolak segala bentuk provokasi dan ajakan dalam bentuk apapun oleh pihak manapun yang mengatas namakan Syiah dan kroni-kroninya demi terselenggarakannya kegiatan Syiah As-syuro diwilayah Kota dan Kabupaten Bogor

- Kami memohon kepada pihak penyelenggara negara baik ditingkat pusat maupun daerah untuk segera membuat keputusan tentang pelarangan Syiah melakukan kegiatan apapun baik ditempat terbuka maupun secara tertutup diberbagai wilayah manapun lainnya dalam jumlah besar karena mereka berpotensi terhadap terjadinya terjadinya gesekan antar umat, menimbulkan instabilitas wilayah dan mengganggu kehidupan berbangsa dan bernegara dibawah naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia

- Bahwa kami memohon dengan segera kepada penyelenggara negara untuk menyatakan pelarangan pertumbuhan dan perkembangan ajaran Syiah di Indonesia secara keseluruhan karena sangat bertentangan dengan aqidah umat Islam, aqidah Ahlussunnah wal Jamaah yang telah berkembang di Indonesia dan berpotensi besar terjadinya perpecahan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sangat kita cintai ini

Untuk itu kami meminta kepada Wali Kota Bogor berserta jajaran Muspidanya dan Bupati Kabupaten Bogor beserta jajaran Muspidanya untuk menolak dan melarang secara tegas perayaan hari As-syuro yang akan diselenggarakan oleh kelompok Syiah diseluruh wilayah Kota Bogor dan Kabupaten Bogor demi keamanan, kedamaian, kerukunan, kemakmuran, dan kesejahteraan seluruh warga Bogor Raya yang kita cintai ini.

Surat pernyataan tersebut diserahkan kepada Andi Fajar Arianto, selaku Kasi Intel Kejaksaan Negeri Bogor saat perwakilan massa diterima oleh pihak Kejaksaan.

Pihak Kejaksaan menerima surat tersebut dan berjanji akan membahasnya serta dibawa ke kejaksaan agung karena keputusan Bakorpakem ada di Kejaksaan Agung. Mereka juga berjanji akan membahas serta memberikan masukan kepada pihak Wali Kota Bogor terkait masalah tersebut.
Sumber : suara-islam.com