Rabu, 26 September 2018

PEMBUBARAN ACARA SYIAH DI SOLO MENURUT NET TV JOGJA

Pembubaran acara syiah tidak luput dari liputan media mainstrem, berikut ini adalah media net tv yang juga memberitakan pembubaran acara syiah tersebut : 



berikutnya linknya yang lain : 

PEMBUBARAN ACARA SYIAH VERSI NET TV JOGJA


PEMBUBARAN ASYURO (RITUAL SYIAH) DI JAWA TENGAH VERSI ANNAJAH TV

Berikut ini rekaman yang oleh orang syiah di kampanyekan agar di dislike, akan tetapi upaya syiah tidak berhasil, tampak yang menyukai video tersebut lebih banyak daripada yang tidak suka : 



dan ini adalah linknya : 

PEMBUBARAN ASYURO VERSI ANNAJAH TV

PEMBUBARAN PERINGATAN ASYURO SYIAH JAWA TENGAH OLEH WARGA

berikut ini adalah rekaman acara pembubaran peringatan asyuro syiah di jawa tengah : 




dan ini adalah link : 

PEMBUBARAN ASYURO SYIAH DI SOLO JAWA TENGAH

PARKIRAN PENUH, RITUAL SYIAH ASYURO DI JAWA TENGAH DIBUBARKAN MASSA

Berikut ini adalah situasi pembubaran acara yang sudah bertahun-tahun diadakan, tapi karena masyarkat tidak tahu, setelah masyarakat tahu, akhirnya acara ini menjadi acara yang rawan keributan : 


link untuk menonton langsung : 

PEMBUBARAN ACARA DIKAWAL POLISI

PEMBUBARAN RITUAL SYIAH ASYURO 2018 DI SOLO JAWA TENGAH

Berikut ini adalah rekaman acara pembubaran acara ritual syiah di Jawa Tengah : 


 Atau link chanelnya adalah : 

PEMBUBARAN ASYURO SYIAH DI JAWA TENGAH

REKAMAN HASIL MEDIASI DENGAN SYIAH BANDUNG TENTANG ASYUR0 2018

Mediasi syiah dan islam bandung pada perayaan asyuro kemarin, sep 2018 : 




berikut ini adalah link rekaman tsb :






PENOLAKAN PERINGATAN ASYURO SYIAH 2018 DI BANDUNG

Masyarakat Jawa Barat di Bandung menolak acara Asyuro syiah. Berikut ini rekaman videonya : 




berikut ini adalah linknya : 

Penolakan Acara Asyuro SYIAH JAWA BARAT

Rabu, 19 September 2018

STRATEGI SYIAH SEMARANG MEMPERINGATI ASYURO AGAR TETAP BERJALAN (2)


Ormas Islam Datangi Markas Syiah di Semarang

Setelah usahanya meminta kepolisian untuk menggagalkan acara syiah belum berhasil, Laskar perwakilan ormas Islam di bawah bendera FUIS mendatangi markas Syiah di Layur, Semarang Utara, Jawa Tengah, Senin malam (17/09/2018).
Ratusan laskar dari perwakilan ormas Islam mendatangi markas Syiah di Layur, Semarang Utara, Kota Semarang, Jawa Tengah, semalam, Senin (17/09/2018).
Di bawah bendera Forum Ummat Islam Semarang (FUIS) mereka mengawal audiensi antara asatidz dengan para tokoh Syiah.
Tempat ibadah Syiah yang tertulis di plang dengan nama Masjid Nurul Tsaqolain ini sudah sepi dan terkunci rapat saat mereka datang.
“Padahal biasanya diadakan kajian dengan loud speaker luar yang aktif,” ujar Amur Yuda juru bicara laskar.
Menurutnya, aksi ini dilakukan sebagai bentuk show of force agar mereka tidak mengadakan perayaan Asyuro di Semarang.
Amir Jamaah Ansharusy Syari’ah (JAS) Mudiriyyah Semarang, Ustadz Danang tampak memberikan orasi di depan tempat yang dijuluki warga sekitar sebagai Masjid Lawang Ireng.
“Malam ini kami hanya datang ratusan laskar, sebagai bentuk peringatan agar Syiah tidak lagi melakukan perayaan Asyuro di Semarang,” tegasnya.
“Tapi kalau mereka tetap nekat, kami akan datangkan ribuan massa dari Semarang dan sekitarnya, untuk menyegel dan menutup Masjid Syiah ini,” lanjutnya.



Tidak Komunikatif, Syiah Semarang Enggan Berdialog terkait Perayaan Asyuro
Kedatangan Forum Umat Islam Semarang (FUIS) ke Masjid basis aliran Syiah yang berada di Jalan Raya Bom Lama, Semarang Utara untuk beraudiensi terkait perayaan tahunan Syiah, Senin (17/9/2018).
Sayangnya agenda tersebut tidak berjalan lancar, pihak panitia tidak mau menerima perwakilan dari FUIS, Masjid yang biasanya ramai pada malam hari itu terlihat sepi dan digembok rapat.
“Mereka tidak mau menerima, ini sebagai bukti mereka enggan untuk berdialog, padahal kami mengedepankan dialog dan komunikasi,” kata humas FUIS, Danang Setyadi dilokasi.
“Kalau kalian berada di jalan yang benar, mari kita dialog sehingga kedepannya ada komunikasi,” tambahnya.
Danang menegaskan, jika tidak ada dialog interaktif yang positif, agenda Asyuro syiah tersebut akan ditolak oleh sejumlah ormas Islam disetiap tahunnya.
“Kalau tiap tahun mereka mengadakan perayaan, maka kami tiap tahun akan menolak,” tegasnya
Dari hasil pantauan Jurnalislam, warga terlihat enggan dengan keberadaan Masjid Syiah tersebut. Hal itu dibuktikan dengan tidak adanya warga sekitar yang melaksanakan ibadah sholat dimasjid tersebut.
Infomasi yang beredar bahwa perayaan syiah yang akan dilaksanakan di Gedung MAC Majapahit kota semarang, pada 20 September 2018. Hari ini, (kamis, 20 Sep 2018) acara itu akan diselenggarakan. 

Selama syiah mengadakan ritual sesat, maka fuis akan selalu menolaknya

“Kalau tiap tahun mereka mengadakan perayaan, maka kami tiap tahun akan menolak,” tegas Humas FUIS, Danang Setyadi Masjid basis aliran Syiah yang berada di Jalan Raya Bom Lama, Semarang Utara dalam rangka audiensi terkait perayaan tahunan Syiah, Senin (17/9/2018).
Sayangnya agenda tersebut tidak berjalan lancar, pihak panitia tidak mau menerima perwakilan dari FUIS, Masjid yang biasanya ramai pada malam hari itu terlihat sepi dan digembok rapat.
“Mereka tidak mau menerima, ini sebagai bukti mereka enggan untuk berdialog, padahal kami mengedepankan dialog dan komunikasi,” kata Danang Setyadi sebagaimana dilansir Jurnalilam.com, (18/9/18).
Dari hasil pantauan, warga terlihat enggan dengan keberadaan Masjid Syiah tersebut. Hal itu dibuktikan dengan tidak adanya warga sekitar yang melaksanakan ibadah sholat dimasjid tersebut.  

STRATEGI PENGADAAN ACARA

Mengingat adanya penolakan tersebut, maka syiah semarang menggunakan acara tersebut dengan mengundang pihak-pihak yang tidak ada kaitannya dengan asyuro. Berikut adalah rundown acara yang mereka adakan. Tampak mereka memanfaatkan pemerintah Jateng dalam mengadakan acara tersebut. 



Diolah dari berbagai sumber (Syiahindonesia.com dan lain-lain)

STRATEGI SYIAH SEMARANG MEMPERINGATI ASYURO AGAR TETAP BERJALAN (1)

Penolakan masyarakat

Dibanyak tempat, syiah sudah mulai mengalami kemunduran gerakan. Mereka sudah tidak berani lagi mengadakan ritual syiah secara terang-terangan. Pada momen asyuro 1440 ini juga demikian. Belum ada info resmi, perayaan asyuro akan diadakan secara terbuka. Tidak terkecuali di jawa Tengah.


Ormas Islam Jateng mendatangi kantor polisi dan meminta Polda Tidak Izinkan Perayaan Asyuro. Wahyu, salah satu rombongan penolak acara syiah mengingatkan tentang adanya fatwa pendiri NU dan juga fatwa dari MUI tahun 1984 tentang kesesatan agama Syiah yang bertentangan dengan manhaj Ahlussunnah Waljamaah. Ormas Islam mendatangi Polda Jateng di Semarang meminta kepolisian tak mengizinkan acara perayaan Asyuro, Senin (17/09/2018).
Seperti dikutip dari hidayatullah.com, bahwa sejumlah tokoh masyarakat yang tergabung dalam Elemen Ormas Islam Jawa Tengah mendatangi Mapolda Jateng terkait penolakan kegiatan perayaan agama Syiah, Senin (17/09/2018).
Ketua Forum Umat Islam Semarang (FUIS), Wahyu Kurniawan, mendesak pihak aparat keamanan agar tidak memberikan izin pelaksanaan perayaan Asyuro di wilayah Semarang, karena dikhawatirkan dapat menimbulkan keresahan dan berpotensi menimbulkan konflik horizontal di tengah masyarakat.
“Acara perayaan agama Syiah di Semarang ini menggunakan label haul cucu Rasulullah, sehingga bisa mengelabui umat Islam,” ujarnya kepada hidayatullah.com.
Menanggapi permintaan penolakan tersebut di wilayah kerjanya, Kasubdit Bidang 3 Polda Jateng, AKBP Bambang Purwadi, kemudian memfasilitasi pertemuan yang awalnya direncanakan akan dilaksanakan di Mapolda Jateng, pindah ke Gedung MUI Semarang.
Dalam silaturahim yang berlangsung kondusif, perwakilan dari ormas meminta Ketua MUI Jateng, KH Ahmad Daroji, untuk mengeluarkan fatwa pelarangan perayaan agama Syiah.
“Kita ingin menjaga kondusifitas Jawa Tengah agar tidak terjadi konflik horizontal, dan MUI Jateng sangat kami harapkan fatwanya, sehingga dengan fatwa itu bisa mengikat aparat untuk bertindak,” ujar Tengku Azhar dari Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS).
KH Ahmad Daroji mengemukakan, MUI daerah tidak bisa mengeluarkan fatwa terkait penolakan Syiah, karena hal itu wewenang MUI Pusat. Ini agak sedikit berbeda dengan MUI di Jawa Barat dan Jawa Timur. Ketika masyarakat meminta arahan dari MUI, justru mereka adalah Ulama yang mengeri betul bahaya dan sesatnya syiah, sehingga kepolisian dengan mudah memberi rekomendasi acara syiah agar tidak diadakan.
Ini akan berbahaya jika ternyata di lapangan, nantinya ada bentrokan antar masyarakat, ketika MUI tidak memberikan fatwa dan rekomendasi yang jelas terkait kegiatan syiah. Bahkan rumornya, MUI jateng beralasan, kalau melarang syiah mengadakan ritual, bisa masuk kategori pelanggaran HAM. Membentengi masyarakat dari aliran sesat kok melanggar HAM. Alasan yang tidak jelas.
MUI jateng justru merekomendasikan kepada Polda Jateng jika tetap akan mengizinkan perayaan tersebut, agar melokalisasi pelaksanaannya di dalam Gedung MAC Jalan Majapahit, dan tidak memperbolehkan untuk mengundang peserta dari luar kota. Ini mungkin hasil dari ketidak beranian memberikan larangan.
Pihaknya juga mengecam dan melarang ritual yang menyakiti badan seperti yang biasa dilakukan oleh penganut agama Syiah setiap merayakan hari Asyuro.
AKBP Bambang Purwadi menyatakan siap untuk melaksanakan rekomendasi dari MUI Jateng.
“Kita akan sampaikan pada panitia acara untuk melokalisir acara tersebut, sehingga yang mengeluarkan izin adalah Polrestabes Semarang. Di daerah juga kita koordinasikan agar tidak mengirimkan perwakilannya untuk acara ini,” ungkapnya.
Pihaknya juga mengingatkan panitia untuk tidak diperkenankan melakukan kegiatan lainnya di luar gedung sebelum dan sesudah acara.
“Acara ini dikemas lintas agama juga. Saya sampaikan rundown-nya, acaranya. Jadi, ada dari keuskupan, ada dari Ketua PBNU ada dari macam-macam tadi ya, sampai siang hari, sampai zhuhur. Nah setelah zhuhur mereka ada kegiatan hanya dua jam saja,” terangnya.
Akhirnya perwakilan ormas berharap agar acara ini tidak diadakan di tahun berikutnya, demi menjaga kondusifitas warga Jateng.

sumber : hidayatullah.com dll