Selasa, 12 Januari 2016

RITUAL SYIAH PENGHUJUNG TAHUN 2015 ARBAIN, KETUA MUI KENA FAHAM TASYAYU'

Disaat MUI Jawa Timur dan MUI daerah yang lain berjuang membentngi umat, oknum MUI Jepara malah mengelar acara bersama syiah. Entah apa maksudnya, MUI selalu hadir dalam ritual sesat syiah. Apakah karena fulus atau karena pergaulan, sehingga oknum MUI ini dengan bangganya, hadir di acara-acara sesat syiah.

Dimana para kyai dan tokoh  ulama di Jepara. Tidakkah mereka sadar bahwa, syiah adalah aliran yang oleh para imam madzhab dikatakan sesat. Jika ulama tidak bersatu dengan masyarakat dan menolak syiah, maka tidak lama lagi, Indonesia bisa akan menjadi Iran atau Suriyah, karena gerakan syiah secara ideologi adalah menyerang jika mampu dan lemah lembut disaat lemah. Masyarakat Jepara harus waspada.

Peringatan Arbain Imam Husein (40 hari meninggalnya Imam Husein) oleh Jemaah Syiah se-Jawa Tengah berjalan dengan hikmat. Acara dilaksanakan di Gedung Wanita Jln. HOS Chokroaminoto, Jepara. Acara bertemakan “Spirit Cinta Tanah Air dan Perjuangan Bangsa”.
Pada acara tersebut juga dilaksanakan aksi donor darah yang dibantu oleh anggota PMI setempat. Jemaah tampak antusias dengan kegiatan bakti sosial tersebut.
Ustadz Migdad selaku mewakili Ketua Panitia (Sayyid Ali Bin Al Attas) dalam sambutannya menyampaikan kepada lebih dari seribu jemaah yang hadir bahwa kita adalah orang indonesia, kita harus mendukung NKRI. NKRI harga mati. Jangan sampai negeri ini hancur oleh orang-orang intoleran.
Hal senada juga disampaikan oleh Dr. Mashudi (Ketua MUI Kab. Jepara) “Pancasila dan NKRI harga mati. Maka kita harus usung bersama-sama. Maka dari itu, kami menyampaikan mari kita jadikan Pancasila sebagai ideologi negara. Jangan dengan mudah digantikan dengan ideologi yang belakangan ini beredar. Akhir-akhir ini, ada oknum yang ingin menggantikan Pancasila. Entah itu khalifah atau yang lain.”
Selanjutnya acara inti, ialah ceramah dari Ustadz Usman Sihab. “Mengapa setiap tahun kita melakukan Arbain? Kenapa setiap tahun kita merenung kejadian ini? Itu semua karena Alqur’an lah yg memerintahkan. Dukanya Rasul harusnya duka kita, begitu juga kegembiraannya. Apalagi Husein adalah bagian dari diriku,” ujarnya dengan semangat.
“Keberadaan kita bukan bid’ah, keberadaan kita ialah menyempurnakan sunnah. Oleh karena itu bersabarlah,” tambahnya.
Acara dilanjutkan dengan pembacaan renungan wafatnya Imam Husein oleh Ustadz Reza Assegaf (Pengurus Syiah Kota Pekalongan) dan diakhiri pembacaan syair-syair serta pemanjatan do’a untuk menutup acara peringatan Arbain Imam Husein.(fr)

Sumber : gerakan.com 


Pematerinya tokoh nasional syiah Othman Syihab,