Senin, 11 Juni 2018

YDM : LSM SYIAH MENGADAKAN EVEN DENGAN YATIM

Ini adalah acara tahunan. Acara dengan mendatangkan binaan syiah diseluruh jabotabek. Mereka mendapatkan fasilitas mobil gratis dari tempat tinggal ke lokasi acara. Setelah itu dirangkai dengan pertunjukan artis sulis. Ini menjadi kebanggaan anak yang diundang. Setelah itu mereka diberi bingkisan sekedarnya. Ini adalah cara syiah mencari donatur dari masyarakat untuk biaya dakwahnya. Terbukti dengan banyaknyan  csr perusahaan yang mendukung acara tersebut.
Ini menjadi dilema bagi umat islam sekaligus warning. Jika syiah mendapat dukungan dana yang kuat, maka ke depan akan banyak gesekan dengan masyarakat yang mayoritas sunni. Jika mereka pasif dalam mendakwahkan syiah, maka tidak masalah. Namun kenyataannya mereka adalah sangat aktif menyerukan keyakinan syiah ke masyarakat.
Jika saja tidak mengalami hambatan dari para ulama, niscaya ajaran syiah akan merajalela.








SYIAH MEDAN IKUT ACARA LINTAS AGAMA

Syiah di Medan cukup berkembang. Keberadaannya ditandai dengan adanya yayasan syiah yaitu yayasan Abu Thalib. Ini menunjukkan lobi syiah lumayan kuat. Bisa mewakili islam yang mayoritas.
Semoga umat islam medan waspada dengan syiah di Medan.





SYIAH DAN HMI MENGADAKAN KEGIATAN BARENG

Saddam F Jihad, Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Islam (Ketum PB HMI), Duta Besar Republik Islam Iran, Dr. Valiyullah Muhammadi dan Aktivis Voice of Palestine, Mujtahid Hashem adakan dialog publik yang bertajuk International Quds Day for Liberating Palestine yang dihadiri oleh puluhan aktivis gerakan mahasiswa beberapa waktu lalu di Kantor PB HMI, Jl Sultan Agung no.25 A Guntur, Jakarta.
Pernyataan penjelasan Ketua Umum PB HMI itu disampaian berkaitan dalam acara menyambut 'Hari 'Al-Quds Internasional,'  dan dialog publik yang bertajuk "International Quds Day for Liberating Palestine" yang dihadiri oleh puluhan aktivis gerakan mahasiswa Indonesia dan juga dihadiri oleh Duta Besar Republik Islam Iran, Dr. Valiyullah Muhammadi dan Aktivis Voice of Palestine, Mujtahid Hashem.
Menjawab pertanyaan moderator tentang 'Qud's Day' dan pembebasan Palestine, Duta Besar Republik Islam Iran, menjelaskan. "Bagi Republik Islam Iran membebaskan Palestina dari penjajahan Israel adalah tugas agama dan tugas negara. Setelah revolusi Islam Iran, pembelaan serius Republik Islam Iran terhadap Palestine menjadi sebab utama embargo Barat sampai saat ini, " jelas Dubes Valiyullah Muhammadi.
"Lalu lanjutnya, sebelum revolusi Islam Iran, Iran adalah partner kedua Rezim Israel namun setelah Revolusi Islam yang dipimpin oleh Imam Khomaini, kebijakan berubah 180 derajat, kami memberikan gedung bekas Kedutaan Israel kepada perwakilan pejuang-pejuang Palestina dan kami mendukung sepenuhnya perjuangan bangsa Palestina sampai saat ini, " tegasnya.
Ditempat yang sama, tokoh syiah Mujtahid Hashem, Direktur Voice of Palestine, mengapresiasi pernyataan sikap PB HMI yang lebih tegas dalam merespon Palestina dan relasinya terhadap kebijakan pemerintah yang masih mengadopsi proposal solusi dua negara. "Benar sebagai mana yang dinyatakan oleh PB HMI, proposal ini sudah menjadi mumi namun terus dipromosikan pemerintah, meski pionirnya sudah meninggalkannya, " jelas Mujtahid Hashem.
Mujtahid menambahkan, proposal yang sudah mati ini model manipulasi publik tuk kesankan para politisi punya empati bela Palestina, padahal proposal ini buying time tuk menyempurnakan penindasan terhadap bangsa Palestina.







Bagi Mujtahid, solusi referendum yang diusulkan oleh PB HMI dan Dubes Republik Islam Iran adalah gagasan yang cerdas dan logis. Yakni gagasan jajak pendapat yang fair bagi rakyat Palestina baik Muslim, Kristen, atau Yahudi. Referendum ini mengembalikan hak bangsa Palestina menentukan masa depannya dan menuliskan sejarahnya sendiri.
Di akhir diskusi Saddam F Jihad menegaskan dukungannya terhadap aksi rakyat Palestina, 'The Great March of Return' tuk perjuangkan hak kembali ke tanah airnya dan kesiapan PB HMI bekerjasam dengan semua organisasi nasional maupun Internasional untuk perjuangkan Kemerdekaan Paestina.
Bahan bacaan : tribun

SYIAH MELAKUKAN DEMO MENJELANG LEBARAN 1439 H : SAMARINDA


Sudah menjadi kebiasaan syiah di seluruh dunia mengadakan demo. Ini karena mereka memenuhi ajakan dedengkot syiah Komaini. Dengan kedok membela Palestina, mereka mengadakan aksi, dimana Rasululah Saw menganjurkan agar umat islam beritikaf.
Acaranya biasanya dilanjutkan dengan buka bersama. Yayasan-yayasan syiah akan menggalang dana untuk acara tersebut. Di Jakarta misalnya, mereka menyediakan paket buka untuk 1000 an orang. Ini menjadi kontras dengan sunnah dalam islam. Pada 10 hari terakhir ramadan bukannya mereka mengikuti itikaf justru mengadakan acara demo. Basis-basis syiah akan dimobilisasi untuk hadir. Dari sekolah syiah, yayasan syiah, majlis taklim syiah. Kalau di Semarang, maka syiah dari Jepara, Demak, Kendal dan sekitarnya akan mengadakan di satu tempat yaitu di Simpang Lima Semarang.
Berikut ini adalah dokumentasi kegiatan syiah di kota :





SYIAH MELAKUKAN DEMO MENJELANG LEBARAN 1439 H : KUKAR


Sudah menjadi kebiasaan syiah di seluruh dunia mengadakan demo. Ini karena mereka memenuhi ajakan dedengkot syiah Komaini. Dengan kedok membela Palestina, mereka mengadakan aksi, dimana Rasululah Saw menganjurkan agar umat islam beritikaf.
Acaranya biasanya dilanjutkan dengan buka bersama. Yayasan-yayasan syiah akan menggalang dana untuk acara tersebut. Di Jakarta misalnya, mereka menyediakan paket buka untuk 1000 an orang. Ini menjadi kontras dengan sunnah dalam islam. Pada 10 hari terakhir ramadan bukannya mereka mengikuti itikaf justru mengadakan acara demo. Basis-basis syiah akan dimobilisasi untuk hadir. Dari sekolah syiah, yayasan syiah, majlis taklim syiah. Kalau di Semarang, maka syiah dari Jepara, Demak, Kendal dan sekitarnya akan mengadakan di satu tempat yaitu di Simpang Lima Semarang.
Berikut ini adalah dokumentasi kegiatan syiah di kota :





SYIAH MELAKUKAN DEMO MENJELANG LEBARAN 1439 H : PEMALANG

Sudah menjadi kebiasaan syiah di seluruh dunia mengadakan demo. Ini karena mereka memenuhi ajakan dedengkot syiah Komaini. Dengan kedok membela Palestina, mereka mengadakan aksi, dimana Rasululah Saw menganjurkan agar umat islam beritikaf.
Acaranya biasanya dilanjutkan dengan buka bersama. Yayasan-yayasan syiah akan menggalang dana untuk acara tersebut. Di Jakarta misalnya, mereka menyediakan paket buka untuk 1000 an orang. Ini menjadi kontras dengan sunnah dalam islam. Pada 10 hari terakhir ramadan bukannya mereka mengikuti itikaf justru mengadakan acara demo. Basis-basis syiah akan dimobilisasi untuk hadir. Dari sekolah syiah, yayasan syiah, majlis taklim syiah. Kalau di Semarang, maka syiah dari Jepara, Demak, Kendal dan sekitarnya akan mengadakan di satu tempat yaitu di Simpang Lima Semarang.
Berikut ini adalah dokumentasi kegiatan syiah di kota :






SYIAH MELAKUKAN DEMO MENJELANG LEBARAN 1439 H : SEMARANG


Sudah menjadi kebiasaan syiah di seluruh dunia mengadakan demo. Ini karena mereka memenuhi ajakan dedengkot syiah Komaini. Dengan kedok membela Palestina, mereka mengadakan aksi, dimana Rasululah Saw menganjurkan agar umat islam beritikaf.
Acaranya biasanya dilanjutkan dengan buka bersama. Yayasan-yayasan syiah akan menggalang dana untuk acara tersebut. Di Jakarta misalnya, mereka menyediakan paket buka untuk 1000 an orang. Ini menjadi kontras dengan sunnah dalam islam. Pada 10 hari terakhir ramadan bukannya mereka mengikuti itikaf justru mengadakan acara demo. Basis-basis syiah akan dimobilisasi untuk hadir. Dari sekolah syiah, yayasan syiah, majlis taklim syiah. Kalau di Semarang, maka syiah dari Jepara, Demak, Kendal dan sekitarnya akan mengadakan di satu tempat yaitu di Simpang Lima Semarang.
Berikut ini adalah dokumentasi kegiatan syiah di kota :








SYIAH MELAKUKAN DEMO MENJELANG LEBARAN 1439 H : PONTIANAK


Sudah menjadi kebiasaan syiah di seluruh dunia mengadakan demo. Ini karena mereka memenuhi ajakan dedengkot syiah Komaini. Dengan kedok membela Palestina, mereka mengadakan aksi, dimana Rasululah Saw menganjurkan agar umat islam beritikaf.
Acaranya biasanya dilanjutkan dengan buka bersama. Yayasan-yayasan syiah akan menggalang dana untuk acara tersebut. Di Jakarta misalnya, mereka menyediakan paket buka untuk 1000 an orang. Ini menjadi kontras dengan sunnah dalam islam. Pada 10 hari terakhir ramadan bukannya mereka mengikuti itikaf justru mengadakan acara demo. Basis-basis syiah akan dimobilisasi untuk hadir. Dari sekolah syiah, yayasan syiah, majlis taklim syiah. Kalau di Semarang, maka syiah dari Jepara, Demak, Kendal dan sekitarnya akan mengadakan di satu tempat yaitu di Simpang Lima Semarang.
Berikut ini adalah dokumentasi kegiatan syiah di kota :






SYIAH MELAKUKAN DEMO MENJELANG LEBARAN 1439 H : SURABAYA

Sudah menjadi kebiasaan syiah di seluruh dunia mengadakan demo. Ini karena mereka memenuhi ajakan dedengkot syiah Komaini. Dengan kedok membela Palestina, mereka mengadakan aksi, dimana Rasululah Saw menganjurkan agar umat islam beritikaf.

Acaranya biasanya dilanjutkan dengan buka bersama. Yayasan-yayasan syiah akan menggalang dana untuk acara tersebut. Di Jakarta misalnya, mereka menyediakan paket buka untuk 1000 an orang. Ini menjadi kontras dengan sunnah dalam islam. Pada 10 hari terakhir ramadan bukannya mereka mengikuti itikaf justru mengadakan acara demo. Basis-basis syiah akan dimobilisasi untuk hadir. Dari sekolah syiah, yayasan syiah, majlis taklim syiah. Kalau di Semarang, maka syiah dari Jepara, Demak, Kendal dan sekitarnya akan mengadakan di satu tempat yaitu di Simpang Lima Semarang.
Berikut ini adalah dokumentasi kegiatan syiah di kota :







SYIAH MELAKUKAN DEMO MENJELANG LEBARAN 1439 H : JAKARTA

Sudah menjadi kebiasaan syiah di seluruh dunia mengadakan demo. Ini karena mereka memenuhi ajakan dedengkot syiah Komaini. Dengan kedok membela Palestina, mereka mengadakan aksi, dimana Rasululah Saw menganjurkan agar umat islam beritikaf.

Acaranya biasanya dilanjutkan dengan buka bersama. Yayasan-yayasan syiah akan menggalang dana untuk acara tersebut. Di Jakarta misalnya, mereka menyediakan paket buka untuk 1000 an orang. Ini menjadi kontras dengan sunnah dalam islam. Pada 10 hari terakhir ramadan bukannya mereka mengikuti itikaf justru mengadakan acara demo. Basis-basis syiah akan dimobilisasi untuk hadir. Dari sekolah syiah, yayasan syiah, majlis taklim syiah. Kalau di Semarang, maka syiah dari Jepara, Demak, Kendal dan sekitarnya akan mengadakan di satu tempat yaitu di Simpang Lima Semarang.
Berikut ini adalah dokumentasi kegiatan syiah di kota :







PESANTREN KILAT SYIAH DI JAKARTA RAMADAN INI


Bulan Suci Ramadhan syiah menyelenggarakan pesantren kilat untuk para remaja syiah di Indonesia. Diikuti sebanyak 54 orang, kegiatan ini diselenggarakan di Islamic Cultural Center (ICC) Jakarta dari tanggal 5-8 Juni 2018.
“Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka membangun generasi muda syiah yang lebih maju dan bisa menerapkan nilai-nilai Mahdawiyah.” Tutur Adnan Tahir, Selaku ketua panitia acara.
Rangkaian kegiatan diisi dengan tadarus Al-Quran, ceramah hikmah, nonton film tentang Imam Mahdi dan kegiatan-kegiatan lain menyambut malam Lailatul Qadr.
Pesantren kilat dibina oleh para ustaz di antaranya Musa Kazim, Hafidz Alkaf, Ahmad Hidayat, Hasan Alaydrus, Abdullah beik dan Ustazah Hayati.