Senin, 24 Juni 2019

TIDAK ITIKAF, UMAT SYIAH JUSTRU DEMO


Demo syiah Pontianak 




Demo syiah Samarinda 
Demo syiah Kalimantan Barat digelar oleh beberapa organisasi Solidaritas Internasional al-Quds pada Jumat (31/05/09) di taman Tugu Digulis Pontianak. Dimulai sejak pukul 16.00, sekitar 150-an massa aksi tersebut meneriakkan yel-yel anti penjajahan di bumi Palestina. Di Samarinda jiga digelar oleh Umat Muslim Peduli Palestina yang dikoordinasi oleh Habib Ahmad Syahab. Mereka meneriakkan yel-yel anti Israel dan AS. Aksi itu berlangsung di Simpang Empat Jl. Dr. Sutomo pada hari menjelang buka puasa.  



Demo syiah 2019 Di Semarang
Ratusan pengikut syiah di Semarang, Jawa Tengah menggelar demonstrasi besar untuk memperingati Yaumul Quds al-Alami pada Jumat (31/05/19). Mereka meneriakkan yel-yel anti Israel dan AS. Demo dihadiri pengikut syiah dari Jepara, Demak, Kendal dan juga Solo dan sekitarnya. Ini adalah agenda rutin syiah di Jateng khususnya dan syiah pada umumnya.




Demo Syiah 2019 Di Sulawesi Tengah
Al-Quds Day atau Hari Solidaritas untuk rakyat Palestina dilaksanakan setiap Jumat terakhir di Bulan Ramadan. Al-Quds Day dilaksanakan di seluruh dunia secara serentak oleh para pengikut syiah. 

Pencetus utamanya adalah tokoh syiah khomeini. Syiah mengklaim peduli dengan pembebasan Palestina juga melakukan aksi solidaritas yang dilaksanakan di sejumlah kota-kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Makassar, Semarang dan Surabaya, dan lain-lain.

Menurut Mahadin, selaku koordinator Al-Quds Day wilayah Sulteng, “persoalan dukungan atau solidaritas terhadap penjajahan bangsa Pelestina, bukanlah persoalan agama semata. Tetapi, Ia adalah persoalan kemanusiaan. Karena semua penjajahan atas kepentingan apapun, tidak dibenarkan oleh hati nurani manusia. Karena itu, rakyat Palestina yang terdiri dari beberapa agama, seperti Nasrani, Yahudi dan Islam menolak keras penjajahan Amerika dan Israel bukan karena persoalan agama. Dan mayoritas rakyat di berbagai negara mengutuk dan melaknat gerakan zionisme Israel dan sekutunya. Laknat Israil, Mampus Amerika!!”.
Solidaritas Hari Al-Quds di Sulteng ini terselenggara atas kerjasama : 
1. Himpunan Pemuda Alkhairaat Sulteng, 
2. ABI Sulteng, 
3. IJABI Sulteng, 
4. SAPMA Sulteng, 
5. HMI Cab. Palu, dan 
6. ICMI Muda Sulteng. 

Ini tanda bahwa syiah bisa menggalang beberapa ormas. Atau bisa juga ormas tersebut sudah disusupi kader syiah. Jika demo dilakukan sendiri akan sangat berat dan jumlahnya tentunya akan sangat sedikit. Di beberapa daerah memang bisa melibatkan beberapa ormas kecil. 


LAMPUNG 



PALEMBANG 



SORONG 



JAKARTA 





Minggu, 23 Juni 2019

GELIAT SYIAH JOGJA

SYIAH JOGJA: Diskusi Panel "Masa Depan Palestina" di Yogyakarta

Dalam rangka Hari Solidaritas Internasional untuk Al Quds, kami RausyanFikr Institute mengadakan diskusi panel bertema " Peran Indonesia dan Iran untuk Masa Depan Palestina di Yogyakarta pada Selasa, 28 Mei 2019.
Pembicara /panelis yang kami undang : 
1. Dr. Siti Mutiah Setiawati, MA ( Dosen HI, Fisipol UGM)
2. Dr. H. Robby Habiba Abror, M. Hum
( Ketua Prodi Aqidah dan Filsafat FUPI UIN Sunan Kalijaga, 
Ketua MPI, PW.Muhammadiyah DIY)
Bagi kita bangsa Indonesia sudah jelas keberpihakan kita pada kemerdekaan Palestina yang diwakili semua Presiden yang pernah memerintah negara kita termasuk Presiden Jokowi sekarang ini, demikian pernyataan Ibu Siti Mutiah, untuk Iran sendiri, kata beliau adalah negara yang paling konsisten membela Palestina di Timur Tengah. Ditegaskan lagi bahwa Iran adalah negara yang jelas sikapnya bagi perlawanan terhadap simbol kapitalisme barat yang tampak pada pakaian model perempuan Iran yang tidak menampakkan perhiasannya dan Iran hidup praktis tanpa hutang uang dari Barat
Dr. Abror memandang belum ada penyelesaian yang komprehensif bagi Palestina, ada sisi yang perlu didekontruksi dari dusta sejarah Zionisme. Ali Khamenei, Pemimpin Spiritual Iran saat ini sangat tenang dalam menghadapi tekanan Amerika saat ini sebagai sponsor utama Israel dalam pemindahan Ibu Kota Israel ke Yerussalem, Amerika mengancam perang ke Iran dengan mengirim Kapal induknya tetapi Rahbar ( Imam Ali Khamenei) dengan tenang menyatakan bahwa kita tidak akan perang, sebuah sikap yang luar biasa yang tidak mudah.
Muhammadiyah kata Pak Abror sebagai organisasi tempat beliau aktif dengan jelas mendukung Palestina dengan secara rutin ikut membantu rakyat Palestina mungkin untuk bantuan dana dari ormas di Indonesia termasuk yang sangat besar dan rutin.
Pada akhirnya kondisi Palestina saat ini kata Pak Abror seperti orang yang babak belur dipukul di dalam rumahnya, setelah itu kita keluarkan dari rumahnya dan diobati setelah itu kita masukkan lagi dalam rumahnya dan kemudian mereka dipukul lagi dalam rumahnya.
Palestina adalah masalah kemanusiaan, mereka harus berdaulat sebagai bangsa yang merdeka, tidak boleh ada penjajahan diatas dunia ini sebagaimana dalam Mukaddimah / Pembukaan UUD 1945 kita.
Kita semua yang berdiri bersama Palestina adalah wujud sikap anti penjajahan dan semoga itu menjadi modal dasar untuk juga menjaga bangsa kita dari dominasi kapitalisme global yang dapat menggunakan jalan apa saja untuk menjaga kepentingan mereka termasuk perang proxy.
Insya Allah tampaknya Pemerintah kita sangat memahami konteks utama persoalan ini. Oleh karena itu sekalipun prospek kedaulatan Palestina cukup berat saat ini tetapi kemampuan Indonesia dan Iran memainkan perannya masing-masing akan menjadikan daya tawar kedua negara semakin hari semakin diperhitungkan, dan mata dunia juga semakin menyaksikan bahwa kekuatan ruhani masyarakat Palestina akan menjadi ruh utama dari jiwa dan spirit pembebasan Alquds.
Terima kasih
A.M. Safwan - RausyanFikr Institute

Catatan redaksi : syiah menjadikan Palestina sebagai salah satu sarana kampanye mencari dukungan. Syiah mengganggap bahwa dalam membela palestina maka kita harus mengesampingkan perbedaan. Mereka mencari moment agar umat lengah dan ikut dengan propaganda syiah. 
\




Syiah Bangsri Jepara Adakan Training Ramadan


Seperti tahun-tahun sebelumnya di bulan Ramadan, pengikut syiah Jepara beserta para guru pengajar Taman Pendidikan Alquran (TPQ) dan Madrasah Diniyah di Jepara mengadakan Training Ramadan untuk anak usia SD dan SMP.





Ramadan kali ini pun sebanyak 64 peserta mengikuti acara yang digelar di musholla Alhusaini di Sendang Sari, Candi Banjaran Kecamatan Bangsri Jepara, Minggu (12/5/2019).

Ustazah Khodijah (salah seorang tokoh syiah di Jepara) selaku penangung jawab acara mengataan, Training tahun ini mengangkat tema “Menanamkan Kedisiplinan dan Kerjasama”.
“Harapannya peserta setelah mengikuti training memiliki jiwa disiplin dan selalu bekerjasama dalam menyelesaikan setiap persoalan yang mereka hadapi,” katanya.

Menurutnya, tema-tema yang ditanamkan diantaranya problem solving, pandai bergaul, memahami tanggung jawab pribadi dan pandai memenej waktu.
“Disamping itu juga kegiatan diisi dengan tadarus, solat berjamaah, buka bersama dan game indoor dan outdoor,” tambah ustazah lulusan Qum itu.

Adapun peserta, lanjutnya, tidak hanya dari masyarakat sekitar saja, namun juga dari daerah Guyangan, Slagi, Montro bahkan dari Jepara kota.
Para peserta menyatakan rasa senang dan semangat bisa mengikuti kegiatan Ramadan tahun ini dengan training yang ditutup dengan buka bersama itu. 
Sumber : Media syiah

Pesantren Kilat Ramadan Ala Syiah Semarang

Semarang, Untuk kedua kalinya, tahun ini Sunday School Semarang dan Muslimah Ahlulbait Indonesia cabang kota Semarang (Sebuah ormas syiah saya wanita yang berpusat di Jakarta) bekerja sama dalam melaksanakan kegiatan Pesantren Kilat (Peskil) Ramadan (1440H). Meski waktu pelaksanaan Peskil ini sama seperti yang sebelumnya, yakni di akhir pekan (Sabtu-Minggu), akan tetapi pelaksanaan diputuskan berbeda dari yang sebelumnya, yakni memakai konsep Outing Class.



“Panitia memutuskan untuk melaksanakan Peskil ini di luar kelas seperti biasanya, kalau tahun lalu di Husainiyah Al-Mahdi yang ada di pusat kota, yang sekarang kami mengambil lokasi di salah satu kediaman panitia, yang berada di daerah Gunung Pati, Ungaran” kata Sary selaku perwakilan panitia.
Dadan selaku ketua panitia mengatakan bahwa dengan dilakukannya peskil di daerah pegunungan, panitia berharap agak kegiatan menjadi lebih santai, sejuk dan menambah pengetahuan tentang alam sekitar sehingga anak-anak pun tidak hanya mendapatkan ilmu tapi sekaligus rekreasi.

Adapun pelaksanaan peskil tahun ini, peserta mencapai 20an orang yang terdiri dari anak usia SD hingga SMP dan berasal dari berbagai daerah di luar Semarang seperti Solo dan Kendal. Kendal merupakan salah satu daerah yang mempunyai basis komunitas syiah. Di Kendal, syiah memiliki Yayasan dalam menjalankan dakwahnya. Syiah juga tersebar di Kecamatan Weleri, daerah Kendal bagian barat. Sedangkan solo, merupakan komunitas syiah yang mempunyai sejarah. Perayaan asyuro terakhir di Solo terpaksa dibubarkan masyarakat karena syiah ngotot agar ritual asyuro 2018 tetap dilaksanakan.

Melihat susunan acara yang diperlihatkan oleh panitia, dua hari berturut-turut dilihat cukup padat namun proporsional, dan tidak membuat para peserta kelelahan karena disisipi hiburan yang bermanfaat.
“Dalam peskil, acara dimulai dari hari Sabtu pukul 4 sore. Materi selama pelaksanaan berupa fikih puasa (anak-anak & dewasa), Tadarus Alquran, Akidah Islam dan Akhlak. Kemudian diantaranya kami tambahkan hiburan seperti Story Telling dengan menonton film-film Ahlulbait berdurasi pendek, jalan-jalan pagi dan melatih anak-anak memberi makan hewan. Tidak lupa kami pun dalam kesempatan ini memberikan apresiasi kepada para ustaz dan ustazah pengajar yang selama ini sudah memberikan waktu dan ilmunya dengan mengajar di Sunday School Semarang (SSS)” Wulan menjelaskan rangkaian kegiatan.

Dua hari pelaksanaan kegiatan peskil berjalan dengan lancar tanpa kendala. Hujan di Sabtu malam tak menyurutkan semangat seluruh pelaksana, justru membuat cuaca di pagi harinya sangat sejuk. Peserta pun mendapatkan suasana baru dan tambahan ilmu bermanfaat dalam kegiatan ini. (diolah dari beberapa sumber, Ahmad Hasyim)