Rabu, 30 Januari 2019

Syiah ke Pandeglang, Apa misinya?



Penyaluran Bantuan Tahap Kedua. Tim Kemanusiaan Pandu Serahkan Keperluan Mandi dan Peralatan Tidur.
Bantuan telah disalurkan kepada warga RT.09, di Desa Sumur Jaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Rabu, 16 Januari 2019.




Pak Asir, selaku ketua RT.09, menyatakan terima kasih kepada para relawan syiah. Diantar pengikut syiah yang datang adalah Abbas Al-Hasni, ketua rombongan relawan.
“Kami berterimakasih kepada berbagai pihak, terutama Pimpinan Wilayah Muslimah Ahlulbait Indonesia (MAI) Jawa Barat, yang telah mempercayakan kepada kami untuk dapat menyalurkan bantuan kepada para korban terdampak bencana”. Pungkasnya.
Sumber : Media Syiah Abi


Syiah Bangun Satu TPA Di Palu Sulawesi Tengah


Palu, (15/1) Dewan Pengurus Pusat Ahlulbait Indonesia (DPP ABI), sebuah ormas syiah nasional membangun satu Taman Pendidikan Alquran  (TPA) di Kelurahan Panau, kecamatan Tawaeli, Kota Palu, Sulawesi Tengah. TPA ini bernama An-Nur dan telah hancur akibat tsunami yang melanda Palu pada waktu 28 September 2018 lalu.

Menurut Abimanyu selaku koordinator relawan nusantara, TPA An-Nur didirikan oleh Ibu Nurlaila sekitar 10 tahun yang lalu. Sebelum musibah, di TPA ini anak-anak mengaji sekitar 120 orang. TPA yang tidak memungut bayaran ini sekarang memiliki anak-anak mengaji hanya 46 orang yang diselenggarakannya dibawah tenda. Ibu Nurlaila mengelola TPAnya seorang diri sampai sekarang. Sehari-hari, Ibu Nur yang blasteran Arab Kaili itu hidup dari berjualan nasi kuning dan suaminya bekerja sebagai security.




“Pembangunan TPA An-Nur saat ini baru mencapai 50 persen yang InshaAllah, selesai dalam 10 hari kerja lagi sepanjang bahan baku tersedia.” Tambahnya saat dihubungi Media Abi.

Selanjutnya Abimanyu menjelaskan, yang bekerja dalam pembangunan TPA ini ada 5 orang tim tukang dari organisasi pengungsi P3B (Persaudaraan Pengungsi Panau Bangkit) yang didampingi oleh Relawan Nusantara ABI Rescue, salah satu sayap ormas syiah yang bergerak di bidang kemanusiaan.

“Pembangunan ini bertujuan agar proses pembelajaran baca AlQuran yang dilakukan oleh Ibu Nurlaila bisa kembali normal, kalau perlu melebihi perkembangan sebelumnya. Lebih jauh diharapkan TPA An-Nur ini, Ahlulbait Indonesia (syiah) dapat mengembangkan pemahaman keagamaan yang lebih luwes sehingga terbuka bagi semua mazhab dan semoga melalui TPA ini, Ahlulbait Indonesia semakin dikenal dan dicintai.” Pungkas Abimanyu.
Ini adalah salah satu titik awal strategi syiah. Kata kunci dari program bantuan diatas adalah islam yang terbuka bagi semua mazhab. Syiah sangat takut jika ada masyarakat yang sudah menutup diri dari ajaran syiah. Masyarakat awam cenderung akan terbuka jika mereka tidak mendapatkan penjelasan yang cukup terkait syiah. Edukasi perlu diberikan kepada semua lapisan masyarakat terkait syiah. Ini menjadi PR para tokoh dan para ulama dalam membentengi akidah umatnya dari kesesatan ajaran syiah.

Muswil II Pimwil Pandu Syiah DKI Jakarta


Pimwil Pandu Syiah DKI Jakarta mengadakan kegiatan Musyawarah Wilayah II di Siaga Pejaten Barat. Sabtu 12 Januari 2019.
Kegiatan ini dilakukan guna melaporkan hasil pertanggungjawaban program kerja Pandu Ahlulbait Wilayah Jakarta periode 2015-2018 serta memusyawarahkan bakal calon ketua Pandu Jakarta periode 2019-2022.



Menurut Safinah selaku ketua panitia menyebutkan, kegiatan ini juga membentuk struktural kepengurusan Pandu Ahlulbait Wilayah Jakarta Periode 2019-2022.
“Yang terpilih menjadi formatur adalah Muhammad Bagir Alatas dan mid formatur Ahmad Murtadho Baraqbah”. Pungkas Safinah.

Acara ini dihadiri oleh seluruh pengurus Pandu Ahlulbait Wilayah Jakarta kepengurusan 2015-2018, calon anggota baru Pandu Ahlulbait Wilayah Jakarta, tiga utusan Pandu Ahlulbait Nasional, dua orang undangan dari organisasi Ahlulbait di Jakarta (Syababul karor) dan satu undangan individu pemuda Ahlulbait di Jakarta.

Acara Tahun Baru Kemah Literasi Sigi dan Syiah

Acara Tahun Baru Kemah Literasi Sigi
Kemah Literasi oleh kampung Literasi Sigi (KLS) dilaksanakan selama tiga hari mulai dari tanggal 29-31 Desember 2018 dan diakhiri dengan acara puncak malam tahun baru 2019.






Perayaan Tahun baru kali ini di isi dengan berkemah dirangkaikan dengan berbagai lomba tingkat kecamatan dolo selatan yang berkaitan dengan program-program literasi. Mulai dari lomba Mewarnai tingkat TK, Lomba Azan dan Hafalan surah-surah Pendek Alqur’an, Lomba Puisi dan Pidato Tingkat SMP/Mts, SMA/MA/SMK, Risma dan Organisasi Kepemudaan se Kecamatan Dolo Selatan.

Afdal Abdullah selaku ketua seksi acara menyampaikan bahwa beberapa malam kegiatan, selain lomba ada juga kajian dan trauma healing bersama Himpunan Mahasiswa Islam MPO Cabang Palu yang berpartisipasi dalam kegiatan kemah literasi. Ada juga nonton film anak-anak dengan mobil bioskop Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Parigi Moutung serta Membaca bersama panitia dan masyarakat. Kegiatan membaca ini dinilai oleh panitia lalu diberikan hadiah atas ketekunan membaca buku selama kegiatan berlangsung.

Beberapa kategori selain lomba yang dipilih diantaranya kategori Duta Baca, Duta Mengaji dan 4 orang Pengunjung mobil Perpustakaan keliling terbaik yang disediakan oleh dinas perpustakaan daerah provinsi sulawesi tengah dan kabupaten sigi.
“Pada acara penutupan malam tahun baru diisi dengan penerimaan hadiah bagi para juara lomba, Focal group lagu literasi, penampilan pentas seni dan Sholawat, yang ditutup dengan Sholat Tasbih, Renungan Akhir Tahun, Zikir dan Doa bersama.” Pungkas Afdhal yang juga ketua komunitas sahabat qur’an.
Sumber : media syiah

Sambut Pergantian Tahun, syiah adakan Majelis Zikir dan Doa bersama Warga Palu

Menurut Kantor Berita syiah ABNA, tiga hari setelah gempa, tsunami dan likuifaksi, tim relawan syiah dari Ahlul Bait Indonesia (ABI) Rescue turun ke Palu. Mereka membawa misi kemanusiaan membantu mengevakuasi korban dan memberi bantuan logistik.






Selama masa tanggap darurat para relawan berjibaku dalam membantu korban. Pengiriman bantuan melalui Makassar, karena jalur darat Kota Palu lumpuh total akibat bencana. Seluruh logistik  dibagikan ke wilayah palu, Sigi dan Donggala.

Sekjen DPP ABI Ahmad Hidayat al-Aidid, salah seorang tokoh penting syiah Indonesia dalam keterangannya menyebutkan, setelah masa tanggap darurat berakhir, DPW ABI dan tim ABI Rescue terus melakukan upaya pendampingan masyarakat dgn melakukan sejumlah rehabilitasi baik pisik maupun psikis. Ini tentunya akan menjadi keprihatinan bagi umat islam. Apakah dalam pendampingan pasca bencana tersebut, mereka akan menyebarkan syiah atau tidak. Karena sudah lazim bahwa syiah termasuk aliran yang gencar menyebarkan ideologinya dimanapun berada. Dan  momentum bencana adalah momentum yang pas untuk mereka bisa menyebarkan ajaran mereka.
"Pada masa itu itulah tim Abi rescue menetapkan dua daerah binaan untuk masa kerja yg bersifat menengah dan panjang. Yakni di desa walatana, kecamatan Dolo Selatan kabupaten Sigi. Di tempat ini ABI membuka kampung literasi." Ungkapnya.

"Selain itu, pada tanggal 29-30 Desember 2018 ABI juga berhasil mengadakan Kemah Literasi sekabupaten Sigi yang di buka oleh Ketua DPP ABI Habib Hasan Alaidrus dan Bupati Sigi yang diwakili oleh Kepada Dinas Perpustakaan dan kearsifan kab Sigi. Kegiatan literasi tersebut dihadiri oleh 129 peserta dari 10 kecamatan dan desa. Acara tersebut juga dilanjutkan dengan berdoa dan zikir sambil membaca doa jausyan Kabir." Tambah Ahmad Hidayat.

Disebutkan pula, tempat binaan kedua adalah di desa Panua kelurahan Tawaeli kota Palu. Daerah ini berada di pesisir pantai dan kerena itu seluruh rumah yg berada di pesisir tersapu oleh terjangan tsunami.

Ahmad Hidayat lebih lanjut menambahkan, "Setelah kurang lebih 3 bulan para relawan Abi (relawan syiah) bekerja di kedua tempat tersebut, masyarakat merasakan manfaat dari kehadiran para relawan Abi. Karena bukan saja masyarakat itu di bantu logistik tapi juga mendapat bantuan pembinaan keterampilan , mental dan spiritual keagamaan."

Dipenghujung tahun 2018, bersama dengan masyarakat setempat, DPP ABI mengadakan doa dan zikir dengan membaca doa jausyan Kabir dari jam 21.00 hingga jam 24.00 WITA. Majelis zikir dan doa tersebut dihadiri oleh pemerintah kecamatan dan desa serta sekitar 700-an warga setempat.
Sekjen DPP ABI Ahmad Hidayat al-Aidid dalam sambutannya menyebutkan bahwa doa Jausyan Kabir adalah warisan Nabi Muhammad saw yang terus berlanjut melalui Ahlulbait as hingga doa tersebut sampai ke Tawaeli Panau Palu, semua itu terjadi karena berkah dan Taufik dari Allah SWT yg harus disyukuri agar menjadi modal untuk meningkatkan Iman dan takwa kepada Allah SWT.


Ketua Umum DPP ABI Habib Hasan Alaidrus dalam tausiyahnya mengatakan bahwa senjata paling ampuh dalam menjalani hidup setelah beriman kepada Allah SWT dan mengikuti Nabi Saw serta mengenal para wali dari keluarga Nabi as adalah doa.

"Melalui doa Jausyan Kabir injlah insya Allah warga akan semakin kuat dan tangguh sambil terus memelihara ukhuwah Islamiyyah sembari menjaga agar jangan sampai warga kemasukan isu dan fitnah dari para Takfiri yang meniupkan kebencian tergadap sesama umat Islam." Ungkap Habib Hasan.  Ini yang selalu digaungkan oleh syiah. Mereka menganggap orang yang tidak menerima aliran syiah sebagai kelompok takfiri. Mereka terang-terangkan menyebarkan ajaran syiah.
"Mereka juga sering menyebutkan bahwa ziarah kubur, tahlil, maulidan , zikir dan doa seperti ini adalah bidah. Inilah ciri dasar kelompok Takfiri yg sebetulnya cikal bakal teroris." Tambah Ketua Umum DPP ABI tersebut.

Mereka akan mengelari umat islam yang sudah tahu syiah dan tidak menerima ajaranya dianggap radikal dan intoleran. Mereka akan takut jika berhadapan dengan muslim yang secara aqidah sudah kokoh dan tidak akan terpengaruh oleh ajaran keji syiah, seperi nikah mut’ah, mengkafirkan para sahabat dan kesesatan-kesesatan lain yang jika umat islam tahu pasti mereka akan waspada.

Pandu syiah Pimwil DKI Jakarta Adakan Pembekalan Pra-Muswil II

Jakarta – Pandu Ahlulbait, sebuah lembaga otonom dari ormas syiah ABI untuk pimpinan wilayah DKI Jakarta pada hari Sabtu, 05 Januari 2019 mengadakan musyawarah organisasi untuk persiapan Muswil (musyawarah wilayah) Jakarta II dengan tema “Internalisasi Nilai-nilai Mahdawiyah.” Konsep dalam syiah adalah keyakinan bahwa imam mahdi akhir zaman akan muncul dan menjadi penyelamat ajran syiah. Termasuk ketika imam mahdi syiah muncul maka akan menggali kuburan Abu Bakar dan Umar RA dan memindahkannnya karena menurut syiah, mereka berdua RA, tidak layak dikuburkan disebelah makam Nabi Saw.

Lazimnya syiah imamiyah akan selalu mempraktekan syiah dan menerima konsep imam mahdi mereka. Jika mereka mendirikan wadah atau lembaga, itu tidak lepas dari sarana menunggu datangnya imam zaman mereka yaitu imam mahdi syiah. Mereka berdoa agar imam mahdi mereka segera muncul dan akan menjadi pemimpin mereka dalam melawan musuh mereka terutama adalah muslim Sunni.



Menurut Safinah selaku ketua penitia mengatakan Muswil II akan diadakan minggu depan.
“Muswil II akan diadakan minggu depan dan tujuannya yaitu membangun keder-kader pemuda syiah yang lebih produktif dalam menanti Imam Zaman Ajalallahu ta’ala Farajhahu Syarif.”  Tambah Safinah saat dihubungi media ABI.

Acar ini terselenggara di kantor KOSPY Pasar Minggu, Jakarta Selatan kegiatan dilaksakan sore hari  dengan dihadiri kisaran 16 orang.
Sebagai pemateri Musa Kadzim al-Habsy,  Fuad Murtadho dan Abbas Hasni. Tema materi seputar keorganisasian dan Mahdawiyah. Sampai dengan kegiatan selesai, acara ini berjalan dengan lancar.
Sumber : media resmi Abi, dengan sedikit perubahan

Jambore Syiah Pelantikan Pandu Syiah Jabar


Bogor, Minggu (30/12) – Pimpinan Nasional Pandu Ahlulbait, Sebuah ormas syiah menggelar camping bertajuk Jambore Pemuda Ahlulbait menjelang pergantian tahun baru masehi 2019.

Jambore yang berlangsung selama empat hari tiga malam di Bogor, diikuti oleh 100 lebih pemuda pemudi dari Purwakarta, Garut, Bandung, Bogor, Depok, dan beberapa daerah lain di Jawa Barat serta beberapa perwakilan pemuda pemudi dari Jakarta dan sekitarnya.




Acara yang diisi dengan rangkaian pembekalan kesadaran tentang pentingnya pengenalan diri, tentang kepemimpinan dan masyarakat terpimpin, serta penyadaran tentang taklif dimana para pemuda bisa berperan aktif sesuai dengan kapasitasnya dalam masa penantian hadirnya Imam Zaman Ajalallahu ta’ala Farajhahu Syarif  sebagai pemimpin universal yang akan menegakkan keadilan di muka bumi. Ini adalah salah satu keyakinan syiah, bahwa sekarang ini, syiah sedang dalam masa penantian imam terakhir mereka yang waktu itu menghilang. Menurut keyakinan syiah imamiyah, keberadaan imam sekarang ini diwakili oleh wilayah faqih yang berpusat di Iran. Sehingga dimanapun syiah berada aka merujuk pada wilayah faqih tersebut. Jika di Indonesia yang sistem negaranya pancasila, maka syiah terpecah antara yang merujuk ke Iran, atau mereka merujuk ke marjak lokal yang sesuai dengan syiah ala Indonesia.

Jambore dikemas dalam bentuk diskusi aktif dan interaktif dalam ruangan di hari pertama dan kedua, kemudian hari selanjutnya diisi kegiatan outing di lereng gunung Pangrango untuk pembekalan kemandirian, Outbond, serta kegiatan mencari jejak dan api unggun di malam harinya.
Meski beberapa kali turun hujan, peserta tetap dengan penuh semangat dan antusias yang tinggi mengikuti rangkaian demi rangkaian acara.

Acara Jambore ditutup dengan pelantikan Pengurus Pimpinan Wilayah Pandu Ahlulbait Jawa Barat yang dijabat Hasan Bajri serta beberapa pengurus lain oleh Musa Kadzim Al-Habsyi dan Abbas Hasni selaku Ketua Umum Pandu Ahlulbait, selanjutnya janji setia kepada Imam Zaman Ajalallahu ta’ala Farajhahu Syarif  dalam konteks mempertahankan dan membela keutuhan bangsa dan negara. Ini juga menjadi ciri syiah, bahwa mereka dalam masa penantian ini, mereka tetap loyal dengan mengucapkan janji setia meski imam yang ada belum ada.

Organisasi Pandu Syiah Turun ke Lokasi Bencana Selat Sunda


Banten, Jumat (4/1/19) – Sejumlah relawan Pandu syiah bekerjasama dengan BEM STAI Madinatul Ilmi Depok dan PERMABI mengadakan Aksi Kemanusiaan di Sumur, Pandeglang, Banten. Daerah pinggir pantai yang termasuk daerah terparah terkena dampak gelombang tsunami selat Sunda, 22 Desember 2018 lalu.
Relawan yang tergabung dalam Aksi Pandu Peduli Bencana Selat Sunda ini membagikan sejumlah 500 lebih paket sembako, pakaian layak pakai, dan popok bayi serta susu bayi dan balita di lingkungan Rt 09 dan 10 Rw 05 Desa Sumur Jaya, Kec. Sumur, Kab. Pandeglang.



Pemilik Rumah, sekaligus Posko Penyerahan Bantuan, Lilik menerima rombongan relawan dengan tangan terbuka. “Sebagai salah seorang korban Tsunami Selat Sunda Banten, dan kebetulan rumah saya yang agak mendingan rusaknya, saya merelakan rumah saya ini dijadikan posko penerimaan bantuan bagi warga sekitar saya.”

Meski tampak ramai berdesakan, proses pembagian bantuan berlangsung sangat tertib dan rapi karena beberapa warga lain turut membantu tugas para relawan.
“Kami menghargai usaha para relawan yang telah dengan suka rela memikirkan kami. Sehingga kami ingin juga merasa menanggung bersama-sama musibah ini.” Pungkas Lilik Sambil turut mengkoordinir pembagian bantuan, Lilik tampak menghubungi beberapa tetangganya lainnya yang juga terdampak Tsunami agar datang ke rumahnya untuk menerima bantuan.
Sumber : Media Abi