Rabu, 31 Oktober 2018

RITUAL ARBAIN SYIAH DI BANDUNG

Di pusat syiah Bandung, syiah berhasil mengadakan acara ritual khas syiah, arbain. 
Mereka mengadakan di Yayasan aset syiah. Tampak puluhan orang mengikuti acara tersebut. 

Majlis ARBA'IN Syahadah Imam Husain as di Aula Muthahhari, Bandung berjalan aman, lancar, khidmat ma'barakka. Hadir mengisi hikmah DR Asep Salahudin dan KH DR Jalaluddin Rakhmat.

■ Shalawatan Cahaya Rindu Rasul
■ Ma'tam Husaini
■ Film pendek Ziyarah Arba'in
■ Ziyarah dan Do'a

Semoga keberkahannya diluaskan untuk kemakmuran bangsa.....
Allahumma shalli 'ala Sayyidina Muhammad wa Aali Sayyidina Muhammad


MAJLIS ARBA'IN BANDUNG berlangsung aman dan lancar.

Shalawatan
Ma'tam
Majelis Ilmu
Doa Ziyarah

Bersama :
DR. Asep Salahudin
DR. KH. Jalaluddin Rakhmat, M.Sc







ACARA ARBAIN SYIAH DI BANJARMASIN

Syiah Banjarmasin mengadakan arabain tahun ini. Ini menjadi tolak ukur, bahwa syiah eksis di Banjarmasin. Hal ini dibuktikan dengan diadakannya acara ritual syiah Arbain 2018. Tapak dalam foto beberapa panitia dan peserta cara tersebut.
Acara tersebut bahkan dengan melibatkan instansi pemerintah. Ada pewakilan dari POLDA yang memberikan sambutan, ada perwakilan kemenag juga. Dari sisi pengamanan bahkan melibatkan laskar PP







YAYASAN SYIAH MENYEBAR DI LOKASI BENCANA DI PALU

Setelah ada musibah bencana alam di Lombok, syiah ke Lombok.
Sekarang terjadi bencana di Palu, syiah juga ikut ke Palu. Berikut ini adalah sebagian dokumentasi kegiatan syiah di lokasi bencana yang kumpulkan dari sumber resmi mereka. 

Jangan sampai tertipu dengan kedok syiah. Adakah mereka mempunyai misi dalam menolong korban bencana tersebut. Hanya mereka yang tahu. Jika ada masyarakat yang terbantu dan merasa bahwa syiah menolong mereka, maka misi syiah berhasil. 

Jika syiah membantu karena kemanusiaan, maka itu tidak terlalu bermasalah.
Jika syiah membantu tapi ada niatan lain, itu yang harus kita awasi, jangan sampai masyarakat yang sedang kena musibah secara fisik, nantinya juga akan kena musibah dalam aqidahnya, dua-duanya harus kita jaga.


RELAWAN ABI (salah satu Ormas Syiah terbesar)

Bantuan dari Syiah untuk masyarakat Lombok
Huntara yang dibantu syiah di Lombok



Posko syiah di salah satu tempat di Palu

Posko syiah di salah satu tempat di Palu

YDM, NGO syiah terbesar menyalurkan bantuan ke Palu

YDM, NGO syiah terbesar menyalurkan bantuan ke Palu

Salah satu NGO syiah yang berpusat di Malang juga menerjunkan relawan ke Palu


Yayasan syiah yang berpusat di Jogjakarta juga mengirimkan relawan dan mendirikan posko

Tokoh syiah dari Rausyan fikr jogja terjun ke medan bencana Palu



MANTAN NII MASUK SYIAH


Berikut adalah ulasan tentang perjalanan spiritual seorang penganut syiah Saiful Bahri, yang kami ambil dari sumber syiah langsung yaitu hadi tv. 
Nama: Saiful Bahri Al Banjari, jabatan sekarang ini adalah salah satu pengurus inti di syiah Jakarta.  Dia berasal dari Kalimantan Selatan. Orang tuanya adalah NU. Awalnya tinggal di kampung, di Kalimantan. Semenjak SMP pindah ke Jakarta bersama salah satu saudaranya. Dia merantau karena cerita termotifasi dari kakeknya. 



Di Jakarta melanjutkan SMP sambil bekerja menjahit pakaian wanita. Saat itu, bisa dibilang, dia masih jahiliyah alias tidak serius dalam beragama. Pada usia 25 tahun, suatu ketika mendengar kajian di sebuah masjid tentang jurang2 neraka dari Kitab Durratun Nasihin. Kajian itu disampaikan oleh seorang Ustad alumni Gontor, dan kaijan itu sangat berkesan.
Setelah tahu tentang Islam, lama kelamaan dia berubah. Profesinya sebagai tukang jahit dia sesuaikan. Dia hanya menerima order yang baju muslim saja. Sementara yang tidak baju muslim tidak dia terima. 
Ketika sedang semangat mengaji, suatu kali dia ikut pesantren kilat dan ternyata itu adalah perekrutan DI (Darul Islam) atau NII. Bahkan kemudian karena aktif ikut kegiatan akhirnya dia menjadi murabi dan diangkat menjadi ketua laskar Jundullah Cabang Jakarta Selatan. 

Dalam perjalanan menjadi anggota N11, dia adalah seorang yang kutu buku. Dalam masa semangat belajar tersebut, dia kenal dengan buku-buku syiah. Dia akhirnya mendapatkan buku-buku Ali Syariati, Murtadla Muthari Dan Khumaini, para tokoh penting syiah dari Iran. Waktu itu sedang marak-maraknya Revolusi Islam.

Tahun 1984, dia sudah mulai tertarik ikut syiah walau sampai tahun 90-an masih di N11
Dia termasuk personal yang ditargetkan untuk berangkat ke Afganistan di tubuh NII. Tapi justru makin intensif dengan buku Murtaza Muthahari.
Dia sering ke toko buku baca buku-buku baru. Ketika membaca buku-buku syiah tersebut, dia mendapatkan ternyata argumen tokoh syiah tersebut tidak terbantahkan (menurut versi syiah).
Dalam masa belajar syiah tersebut, ada seorang senior dia dalam kelompok N11 yang juga sudah syiah dan dia berdialog dengan orang tersebut (dia tidak sebut siapa senior dia tersebut). 

Akhirnya dia datang rutin kajian syiah di rumah seorang penyair terkenal, penulis terkenal di Jakarta. 
Di rumah itu dia merasa mendapat pencerahan. Dia awalnya datang dalam rangka misi akan mengajak peserta lain menjadi anggota NII, namun ketika berdialog justru dia tidak bisa menjawab pertanyaan : 
Adakah dalil Alquran yang menjadi dasar ketaatan kepada imam kamu (Karto Suwiryo) secara mutlaq. 
Dia tidak bisa menjawabnya. 
Dan ustad syiah itu menjelaskan bahwa kalau di syiah, maka ada dalilnya dan bahkan imam yang diikuti adalah imam yang maksum (tidak punya dosa). Akhirnya Saiful tersebut menjadi syiah dan kabarnya sekarang menjadi salah satu tokoh dan menduduki jabatan penting di gerakan syiah di Jakarta. 
Sebagai apa jabatan di Syiah, masih kami teliti
Dalam sebuah artikel biografi seorang tokoh syiah, sempat muncul nama Saiful Bahri. Apakah nama itu adalah nama yang juga orang di atas wa allahu a’lam. 
Mari waspadi jebakan dan retorika syiah mengajak ke dalam mazhab mereka. Jika pondasi keilmuan kita kuat, insya Allah doktrin sesat syiah mudah kita patahkan dan kita bantah.

Pada tahun 1989, sejumlah mahasiswa Syiah yang kuliah di UI mendirikan kelompok studi Abu Dzar yang dipimpin oleh Haryanto dan Yussa Agustian. Kedua orang ini adalah binaan Agus Abubakar al-Habsyi, yang diperintahkan untuk mendirikan HMI yang berwarna Syiah sebagai tempat menyemai bibit-bibit Syiah. Setelah berhasil merekrut sejumlah pengikut lewat kelompok studi ini, mereka melanjutkan langkahnya dengan mendirikan HMI berhaluan Syiah di UI. Rudy Suharto dan Kukuh Sulastyoko (Fak. Matematika & Sains) bersama Didi Hardian (Fak. Teknik), dibantu Syaiful Bahri dari Guna Dharma dengan dipandu oleh senior mereka; Zulvan Lindan dan Furqon Bukhori, akhirnya berhasil mendirikan HMI cabang UI, Depok, yang menganut pemikiran Syiah.” 






MOU NU DAN SALAH SATU UNIVERSITAS SYIAH DI IRAN

Berikut ini adalah MOU kerjasama NU dan Sebuah Universitas syiah di Iran. Ini akan menjadi masalah dikemudia hari mengingat syiah dan aswaja memiliki perbedaan dalam masalah pokok aqidah. Kerjasama ini akan menguntungkan pihak syiah, yang nota bene sekarang ini sedang mencari dukungan dari umat islam agar diterima dan bisa menyebarkan mazhabnya ke masyarakat. 







Selasa, 30 Oktober 2018

ROMBONGAN ARBAIN SYIAH INDONESIA YANG KE IRAQ

Semenjak dijajahnya Iraq oleh Amerika dengan bantuan syiah, maka tradisi long march khas syiah dihidupkan kembali. Kumpulan orang syiah dari penjuru dunia berduyun-duyun ke lokasi tersebut. Tidak terkecuali dari Indonesia.
Berikut ini adalah dokumentasi peserta arbain syiah dari Indonesia : 
















ARBAIN DI JEPARA MALAH DIHADIRI MUI JEPARA...KENAPA?

Komunitas syiah di Jepara Jawa Tengah Ahad kemarin mengadakan ritualnya. Acara di gelar pada 20 Oktober 2018. Acara tersebut juga mengundang MUI Jepara dan juga Bupati Jepara. Menurut sumber syiah yang kami terima, bupai Jepara hadir pada acara syiah tersebut.

Sebagai pemateri dalam acara khas syiah tersebut adalah tokoh syiah nasional syiah yang juga akademisi yaitu Khalid Al Walid. 
Tapak beberapa pengikut syiah merasa bangga dan senang dengan suksesnya acara arbain tahun ini dan juga kehadiran pihak MUI dan juga Bupati Jepara pada acara tersebut.

Ini menjadi keberhasilan syiah, ketika komunitas syiah mendapat dukungan dan juga pejabat. Bisa dipastikan syiah akan leluasa menyebarkan mazhabnya kepada sasaran dakwahnya. Ini merupakan metode syiah dalam dakwahnya, mengingat ditempat lain, ulama dan pemerintah tidak akan memberi ruang untuk perkembangan syiah. Ini harus kita waspadai di masa mendatang. Tragedi sampang, puger, pekalongan dan beberapa tempat lain yang sudah pernah terjadi gesekan dan konfik antara syiah dengan umat islam karena ideologi syiah akan menyerang dasar aqidah islam dengan menyerang para sahabat radliyaallhu anhum. 









Berikut kutipan dari media syiah tentang acara tersebut : 

DR. KHALID AL-WALID: MEMBELA IMAM HUSAIN DENGAN ILMU, AMAL DAN HARTA


Masyarakat syiah di Jepara mengadakan acara Arbain Haul Imam Husain di gedung Wanita Jl. HOS. Cokroaminoto, pada Ahad (28/10/2018). Tahun ini mengusung tema “Semangat Husaini di Karbala Semangat Bela Negara.”
Peringatan Arbain di Jepara rutin diadakan setiap tahun, melibatkan berbagai unsur dari Jepara sendiri dan dari luar kota. Seperti donor darah yang melibatkan PMI Jepara, siang itu terkumpul sebanyak 70 kantong darah. Juga pengumpulan dana dari hadirin untuk acara Arbain tahun depan.
Dihadiri sekitar dua ribu jamaah yang datang dari berbagai kota di Jawa Tengah. Pembicara siang itu Dr. Khalid Al-walid dari Jakarta dan pembaca narasi maqtal Ustad Ahmad Baraqbah dari pekalongan.
Dalam ceramahnya, Beliau mendedah makna panggilan Imam Husain di akhir hayat beliau ‘Hal min nasirin yansuruni’ yang hingga kini pun terus bergema sepanjang waktu dan melintasi zaman.
“Ayatullah Rafii menggambarkan bahwa menyambut kalimat Imam Husain itu dalam tiga hal; melalui jalur ilmu, amal dan terakhir dengan harta,” katanya dihadapan ribuan hadirin.
Melalui Jalur ilmu seperti mentradisi ilmiah berkembang di mazhab Ahlul Bait, lanjutnya. Ulama Syiah selain mengajar juga belajar, mengarang buku dan juga tak berhenti membaca buku.
“Maka ketika baru-baru ini ada seminar tentang hadis Syiah oleh kelompok tertentu tanpa menghadirkan ahli hadis dari Syiah sendiri, sesungguhnya mencederai nilai ilmu dan cara-cara ilmiah itu sendiri,” katanya.
Dosen Filsafat Islam di STFI Sadra Jakarta itu bercerita bahwa suatu hari gurunya enggan mengajar, kemudian murid-muridnya bingung karena gurunya bersikap tidak seperti biasanya.
Ketika murid-muridnya menanyakan keengganana mengajar sang guru, jawaban gurunya sungguh sangat mengejutkan. “Karena kalian tidak pernah ada yang bertanya, hanya merasa cukup dengan menerima pelajaran dari guru semata,” katanya.
Ketika berkunjung ke rumah Muslim Syiah salah satu tandanya banyak buku di lemari, meski pun jangan ditanya sudah dibaca semua atau belum, tambahnya lagi.
Penceramah asal Palembang itu menyinggung apa yang disampaikan Ayatulah Behjat, bahwa Salah satu diantara kewajiban pemiliki buku adalah membacanya.
Cerita lain, Beliau menyebutkan bahwa Ayatullah Burujerdi, guru Imam Khumaini, selama enam bulan tidak keluar dari kamarnya, tidak mau mengajar sebagaimana biasanya. Anaknya bercerita bahwa ayahku suatu malam bermimpi di padang Mahsyar didatangi seorang malaikat yang menakutkan dan ditanyai. Tahu-tahu beliau menjawab bahwa beliau adalah ulama. Kemudian malaikat bertanya tentang ilmunya yang belum dipelajari, diajarkan, ilmu-ilmu yang belum beliau tulis dan lain sebagainya sehingga Ayatullah Burujerdi pun merasa takut dengan ilmu yang dimiliki karena belum banyak yang dia lakukan.
“Itulah alasan beliau tidak mengajar selama itu,” kata Khalid dalam acara yang bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda itu.
“Dalam ranah amal, bisa dilihat dengan apa yang digambarkan oleh masyarakat Irak saat menyambut para peziarah Imam Husain as.”  Lanjutnya.
“Kita menyaksikan balasan Allah atas Imam Husain karena perjuangannya demi Islam dan kemanusiaan. Jutaan para peziarah setiap tahun memenuhi makamnya dan berziarah di pusaranya, dan disambut ramah masyarakat Irak,” Sambungnya.
Namun, dalam hal harta masyarakat Irak menabung selama satu tahun untuk menyambut para tamu Imam Husain dan mereka tidak pernah mengeluh dan mengeluarkan kata-kata kotor, yang ada senyuman dan kebahagiaan menyambut para tamu Imam Husain. 

PESAN DAMAI KETUA MUI JEPARA DI ACARA ARBAIN

Membangun kebersamaan adalah wujud dari perdamaian, dan perdamaian akan digapai dengan adanya komunikasi dan pertemuan. Hal itu disampaikan ketua MUI Jepara, Dr. KH. Mashudi pada acara Arbain, haul Imam Husain di Jepara, Ahad (28/10/2018).
“Acara haul Sayyidina Husain ini harus bisa membawa keberkahan bagi pengikut syiah di Jepara dan di Indonesia umumnya,” katanya dalam acara yang digelar di gedung Wanita Jl. HOS. Cokro Aminoto itu.
Ulama asli Jepara itu juga berharap bahwa acara ini bisa memberikan spirit bahwa Muslim Syiah di Jepara menjadi garda terdepan dalam menciptakan persatuan dan kesatuan antara sesama bangsa Indonesia.
“Mari galang komunikasi sebaik-baiknya, meredam nafsu, bersama-sama menolak dan menangkal berita hoax di tengah masyarakat,” katanya dihadapan sekitar dua ribu hadirin itu.
Mashudi juga berpesan bahwa di tahun politik menjelang Pilpres pada 2019, semua elemen bangsa bisa melaksanakan pesta demokrasi ini dengan damai.
“Semalam Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Jepara bersama semua organisasi, tokoh lintas agama dan pemuda melakukan deklarasi pemilu damai. Masyarakat Jepara sepakat untuk menjaga Jepara dan Indonesia untuk tetap damai, dan aman,” Katanya dalam acara siang itu yang juga dihadiri Bupati Jepara, KH. Ahmad Marzuki.
Karena Jepara memiliki slogan “Jangankan kaca pecah, ranting patah pun tak ada,” pungkasnya. Sumber : Media Yayasan Syiah Jepara DarutTaqrib


DPW ABI DKI JAKARTA, PERSONAL-PERSONAL INTI SYIAH DI JAKARTA


Dewan Pengurus Wilayah Ahlulbait Indonesia (DPW ABI) korwil DKI Jakarta yang merupakan para pengurus ormas syiah melakukan sebuah kegiatan syiah. Mereka mengadakan acara tabur bunga sambil berziarah di pemakaman para pahlawan bangsa Kalibata, Jakarta Selatan. Acara dimulai pukul 07.00 wib dengan upacara, selanjutnya tabur bunga untuk para pahlawan bangsa.

Menurut Ridwan selaku wakil ketua DPW ABI DKI Jakarta, peringatan Sumpah Pemuda tahun ini dilakukan berbarengan dengan peringatan hari Arbain, hari di mana para pahlawan Karbala yang masih hidup pasca tragedi menziarahi para syahid di hari ke-40 setelah hari Asyura untuk kali pertama di tanah Karbala, samping sungai Efrat, Irak. Arbain merupakan ritual syiah yang rutin dilakukan di Iraq untuk peringatan meninggalnya Husain RA. 

Ridwan menambahkan, kita sebagai pemuda yang mengaku sebagai pencinta Al-Husain yang gugur sebagai pahlawan kemanusiaan dan kita menziarahinya ke Irak yang jauh di sana, maka tidak salah juga jika kita menziarahi pahlawan bangsa sendiri yang sudah menyerahkan jiwa raganya untuk kemerdekaan, keutuhan dan kedaulatan NKRI.

Ini merupakan ritual khas syiah yang dilokalkan. Mengingat acara arbain harus memakan banyak biaya dan waktu, karena harus dilakukan di luar negri. Tapi bagi syiah militan, itu tidak akan menjadi kendala. Pantuan tim fakta syiah, bahwa tahun ini ada beberapa rombongan kelompok syiah Indonesia yang melakukan acara tersebut.







Kamis, 25 Oktober 2018

PENOLAKAN RITUAL SYIAH DI JABODETABEK DARI TAHUN KE TAHUN





DIAWALI DENGAN PENOLAKAN SEMINAR SYIAH DI JAKSEL PADA TAHUN 2013 DI GEDUNG SOCUFINDO 





DEMO PENOLAKAN RITUAL ASYURO UTK PERTAMA KALINYA DI JABODETABEK

TAHUN 2014 

YANG DIADAKAN DI BALAI SAMUDRA KELAPA GADING JAKUT









PENOLAKAN RITUAL ASYURO DI JABODETABEK

TAHUN 2015 YANG DILAKSANAKAN DI BSD


PENOLAKAN RITUAL ASYURO DI JABODETABEK

TAHUN 2016 YANG DILAKSANAKAN DI BALAI SUDIRMAN TEBET JAKSEL



PENOLAKAN SEMINAR SYIAH DI ICC JAKARTA

TAHUN 2017