Kamis, 03 April 2014

MAULID DAN BEDAH BUKU MUI, Habib Zain Al Kaff: Taqrib Syiah dan Ahlus Sunnah muhaal


JAKARTA, – Habib Ahmad Zain Al-Kaff merasa aneh dengan kelompok sesat Syi’ah di Indonesia yang menuntut ukhuwah Islamiyah, padahal di negeri para pendeta Syiah di Iran kaum Muslimin mengalami kezhaliman yang luar biasa dari rezim yang berkuasa di sana. “Ahlussunnah di Iran dizhalimi, namun mengajak Ahlussunnah Indonesia untuk ukhuwah Islamiyah, aneh,” kata Habib Zain.
Hal ini diungkapkannya dihadapan ratusan kaum Muslimin pada tabligh akbar bertajuk “Memperkokoh Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah dari Penyimpangan Syi’ah” di Jl. Otista II, RW.09, Kelurahan Bidaracina, Kecamatan Jatinegara, Jakarta, Ahad (30/3/2014).
Pengurus MUI Jawa Timur dan Majelis Tinggi NU ini menganggap suatu yang mustahil mendekatkan antara Syiah dengan Ahlus Sunnah lantaran perbedaannya dalam hal Ushuludin yakni perkara-perkara pokok dalam agama Islam. “Taqrib antara Syi’ah dan ahlussunnah suatu yang muhaal, tidak mungkin. Kerena perbedaannya dalam ushul,” tegas Habib Zain.
Pada kesempatan itu, Habib Zain juga mengungkapkan empat hal yang paling mendasar yang menyebabkan Syi’ah tidak mungkin membangun ukhwah Islamiah dengan Ahlussunnah, yaitu:
  1. Cara pendekatan Syi’ah dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah dengan menghina sahabat, sedangkan Ahlussunnah memuliakan sahabat. Sehingga dengan tegas Habib Ahmad Zain mengatakan, “Bukan Syi’ah kalau tidak mencaci maki sahabat. Tidak ada istilah Syi’ah mu’tadilah ataupun Syi’ah moderat”. Kerena semua sekte Syi’ah saat ini sudah menyimpang jauh.
  2. Syi’ah menuduh ‘Aisyah berbuat serong, sedangkan Ahlussunnah mensucikan Ummahatul Mukminin ini dari tuduhan nista itu “Apakah dengan ini kita bisa toleransi dengan mereka
  3. Syi’ah menyakini jumlah Al-Qur’an itu lebih banyak daripada yang ada. Walaupun jika ditanyakan kepada mereka, dengan taqiyyahnya mereka akan menyodorkan Al-Qur’an Utsmani yang ada. Anehnya mereka mengambil mushhaf Usmani namun mengkafirkan Usman bin Affan Radhiyallahu anhu.
  4. Syi’ah menyakini imam-imam mereka memiliki kedudukan khusus di sisi Allah yang tidak dimiliki oleh para Nabi dan malaikat.
Sumber berita : (azm/maududi/arrahmah.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar