YAPI Bangil didirikan pada tanggal
21 Juni 1976 oleh Al-Marhum Ustadz Husein bin Abu Bakar Al-Habsyi. Sebagai
lembaga dakwah dan pendidikan, YAPI berkiprah dalam pengelolaan lahan-lahan
pendidikan keagamaan yang bertujuan mencetak para santri yang diharapkan mampu
menjadi cikal bakal bagi sumber daya manusia masa depan yang tangguh serta
mampu menyikapi berbagai masalah secara arif. Untuk itu YAPI membuka
beberapa lembaga pendidikan;
- Pesantren Putra membawahi SMP Plus, SMA Plus, Madrasah Diniyah dan Hawzah Ilmiyah (Takhasus).
- Pesantren Putri juga membawahi SMP Plus SMA Plus, Madrasah Diniyah dan Hawzah Ilmiyah (Takhasus).
Demi meraih tujuan-tujuannya, YAPI
merasa berkewajiban menyediakan berbagai sarana dan prasarana pendidikan yang
dianggap perlu dan sesuai dengan lingkup kegiatannya. Kurikulum dan aktifitas
Pesantren di rancang sesuai dengan kebutuhan para santri dalam membina dirinya
menjadi pribadi muslim berkeyakinan lurus (benar) dan sadar akan
kewajiban-kewajibannya, baik hubungan dengan Tuhan maupun antar sesamanya,
serta memiliki kapasitas keilmuan yang memadai terutama ilmu-ilmu keislaman,
sebagai dasar pijakan dalam menyikapi problema kehidupan secara proporsional.
Sebagai lembaga pendidikan yang
profesional, pada mulanya YAPI hanya mengacu pada pendidikan keagamaan
murni, kemudian melangkah menjadi pendidikan terpadu. Pola pendidikan ini
menyajikan program pensantren dan program umum dengan formulasi yang berimbang.
Dengan demikian maka para santri akan lebih leluasa untuk menekuni disiplin
ilmu yang mereka harapkan dengan tidak merasa khawatir akan kelanjutan
pendidikan seusai mereka menyelesaikan studinya di YAPI.
Dengan pertimbangan yang matang dan
kajian yang dalam, maka YAPI pada tahun pelajaran 1997-1998 mengadakan
perombakan program pendidikan. Yaitu membuka pendidikan Madrasaha Diniyah yang
mengedepankan kurikulum Pesantren, SMP/SMA yang menyajikan kurikulum
Dekdikbud dan kurikulum Pesantren.
PESANTREN PUTRA – PUTRA “AL-MA’HADUL
ISLAMI”
Pesantren-Putra “Al-Ma’hadul
Islami” berada di desa Gunung Sari (Kenep) tepatnya antara
Bangil - Pandaan ( + 40 Km ) dari kota Surabaya. Sebuah
desa yang bebas dari kebisingan dan hiruk pikuk ini, mudah dijangkau baik
dari arah kota Pandaan maupun kota Bangil. Pesantren Putra dengan tempat
yang asri ini bisa menampung + empat ratus lebih santri, sangat edial
bagi pencinta ilmu pengetahuan, karena disamping letaknya sangat strategis juga
asri sehingga para santri tidak merasa jemu ketika mereka belajar dan menempuh
studinya.
Pesantren Putri “Al-Ma’hadul Islami”
berada di kota Bangil, persisnya berada di arah utara alun-alun kota Bangil.
Keberadaannya yang stategis ini sangat memudahkan untuk dijangkau dari segala
arah. Meskipun letaknya berada di jantung kota, namun sangat menyenangkan untuk
belajar, karena tata letaknya yang asri juga di kelilingi tembok pengaman,
sehingga para santriwati bisa belajar dengan tenang dan aman.
Sekolah Pertama Pertama dan
Sekolah Menengah Atas
Dalam lembaga ini peserta didik
dibekali dengan ilmu-ilmu keagamaan dan umum. Jumlah jam pelajaran yang
diberlakukan di sekolah dari pukul 07.00 sampai pukul 09.15 untuk
pelajaran Agama, dan 09.30 sampai dengan 15.00 untuk pelajaran umum. Dengan mengkombinasikan
pelajaran umum dan agama, diharapkan anak akan mampu memiliki wawasan
umum dan Agama yang memadai.
Materi-materi keagamaan yang
dipelajari di SMP/SMA “Al-Ma’hadul Islami” meliputi; Al-Quran, Bhs. Arab,
Nahwu/ Shorof, Aqidah, Fiqih, Tafsir, Sirah/ sejarah, Mantiq/ logika dll.
Sedangkan materi-materi umum, mengikuti korikulum MENDIKNAS (Fisika, Kimia,
Biologi-IPA, Antropologi, Sosiologi, Geografi, Ekonomi untuk IPS, Matematika,
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dll).
MADRASAH DINIYAH
Program-program Madrasah Diniah
Program diniah, yaitu program
pendidikan yang diperuntukan bagi para siswa-siswa yang juga aktif belajar
pendidikan umum. Disamping pelajaran-pelajaran umum, para siswa-siswi SMP dan
SMA Al-Maha'dul Islami juga diberikan bekal materi-materi agama. Program ini
terdiri dari tiga tingkatan, yaitu tingkat Mutawasit, tingkat Tsanawi, dan
Tamhidi yang masing-masing ditempuh selama enam semester atau tiga tahun
pelajaran.
a. Mutawasit
Tingkat Mutawasit diperuntukan bagi
siswa yang baru lulus dari SD dan belum memiliki dasar-dasar keagamaan dan
bahasa Arab. Dalam kurikulum keagamaan dan bahasa Arab, tingkat Mutawasit
al-Ma'hadul al-islami jelas lebih tinggi dari tingkat Tsanawiyah, bahkan setara
dengan Aliyah di sekolah-sekolah lain. Di tingkat ini, para siswa diberikan
materi bahasa arab dasar dari semester pertama sampai semester akhir (semester
enam). Para siswa diajarkan sedemikian rupa agar mampu menguasai bahasa, baik
secara pasif maupun aktif.
b. Tsanawi
Setelah lulus dari Mutawasit, siswa
dapat mengikuti pelajaran di tingkat Tsanawi secara lebih mendalam lagi sebagai
kelanjutan dari materi agama yang sudah diperoleh di tingkat sebelumnya. Di
tingkat Tsanawi, materi bahasa arab dan keagamaan semakin diperdalam lagi.
Bagi alumnus Tsanawi yang ingin melanjutkan pendidikan di sekolah tinggi,
ilmu agama yang sudah didapatkan juga sangat bermanfaat sebagai dasar
pembentukan kepribadian yang religius sekaligus mengerti bidang keilmuan lain.
c. Tamhidi
Untuk siswa baru yang masuk sekolah
SMA Al-Ma'hadul Islami yang tidak pernah mengikuti pendidikan Mutawasit
Al-Ma'hadul Islami, Madrasah Diniah menyiapkan program pendidikan yang lebih
padat, yang disebut dengan kelas Tamhidi. Kelas Tamhidi dikhususkan bagi
lulusan SMP luar yang belum memiliki atau minim pengatehuan keagamaannya.
Dengan program Tamhidi ini, mereka diusahakan dapat menguasai bahasa Arab dan
materi-materi agama semaksimal mungkin agar setelah lulus memiliki wawasan
keagamaan, penguasaan bahasa Arab sebagai alat untuk mendalami agama lebih lanjut.
Program Hauzah
Lembaga ini dikhususkan bagi santri
( putra-putri) yang hanya ingin mendalami materi-materi Agama secara lebih
khusus dan mendalam sebagai bidang spesialisasinya. Program spesialisasi ini
sendiri diperuntukkan bagi santri yang tidak bergabung di program umum SMP/SMA.
Pendidikan Hawzah ini memberikan
peluang kepada siswa yang berminat mengembangkan wawasan keislaman dengan
metode komparatif dan kritis secara lebih mendalam.
Sistem pembelajaran di Hawzah
menitik beratkan pada pendalaman materi-materi keislaman melalui pengkajian
kitab-kitab yang refresentatif. Setiap hari siswa akan mulai dimulai dari jam
07.00 sd 13.00.
Disamping materi pokok ada materi
tambahan yang disampaikan di hari kamis dan malam hari. Di sore hari siswa
diharuskan mengikuti program mubahasah/diskusi. Setiap siswa diwajibkan
menyelesaikan studinya di Hawzah selama 4 tahun yang dibagi dalam 8 semester
dengan program studi.
Program Ekstra Kurikuler Pesantren
Putra
Disamping program-program Ektra yang
diadakan oleh Sekolah, Pesantren juga mengadakan berbagai program
Ekstrakulikuler. Program ini dibimbing langsung oleh Para Ustadz dan Guru yang
mumpuni dibidangnya dan dilaksanakan diluar jam pelajaran formal. Program Ekstrakulikuler
tersebut meliputi:
- Kajian Intensif Ilmu-ilmu Al-Quran
- Pelatihan Intensif Fiqih Peribadatan
- Khotbah Bhs. Indonesia, Bhs. Arab dan Bhs. Inggris
- Hadrah dan Kaligrafi
- Qiro’ah
- Beladiri
- Pelatihan Dakwah
- Olah raga; Futsal, Basket, Bulu Tangkis.
- Dan lain-lain
Aktifitas Santri Putra Ba'da Maghrib
Sabtu :
Membaca Yasin & Muhadharah Ilmiah
Ahad :
Membaca Yasin &Maulid Habsyi/ Diba’
Senin : Membaca
Yasin &Tarqiyah Arabiyah
Selasa : Membaca Yasin
& Tawasul
Rabu : Membaca
Yasin & Ratib Hadad & Tahlil
Kamis : Membaca Yasin
& Kumail
Jum’at : Membaca Yasin
& Qosidah/ Seni Hadrah
Catatan:
- 15 menit sebelum melaksanakan
sholat Maqrib, para santri membaca Al-Qur’an bersama- sama di masjid
- Setiap hari Jum’at seusai sholat
shubuh , para santri bersama-sama mengadakan Mushafahah dan membaca
Al-Quran, kemudian berziarah ke makam Al-Marhum Ust. Husein bin Abu Bakar
Al-Habsyi.
Asrama Putra
Keasramaan yang termasuk bagian yang
tidak bisa dipisahkan dari keberadaan Pesantren Putra, merupakan tempat
bermukimnya para santri. Asrama yang terdiri dari kamar-kamar dan
dilengkapi dengan tempat tidur pada hakekatnya membawa kenyamanan dan
keamanan tersendiri bagi santri yang jauh dari orang tua. Asrama
merupakan sarana yang penting untuk membina dan mendidik para santri,
oleh sebab itu Pesantren menugaskan pengurus khusus guna menangani keasramaan.
Di samping itu, Pesantren juga telah
menugaskan dua guru pembimbing yang dikhususkan menangani dan mengawasi
setiap blok kamar. Mereka bertanggung jawab terhadap aktfitas belajar
para santri di Asrama,.
Pengurus Asrama akan menangani
berbagai hal yang berhubungan dengan keperluan para santri; mulai dari
kesehatan, makan-minum, sholat berjamaah, sampai bangun dan tidurnya
santri. Pengurus keasramaan bertanggung jawab atas kesejahteraan
setiap santri selama berada di Asrama. Kemudian dalam melaksanakan
tugas-tugas keasramaan ini, Kepala Asrama di bantu oleh para anggota
ISMI.
Asrama Putri
Asrama merupakan tempat yang paling
penting guna membina dan mendidik para santriwati dan tempat bermukimnya
selama mereka belajar di Pesantren. Untuk itu Pesantren memberikan perhatian
tersendiri dengan selalu mengupayakan untuk melengkapi segala sarana dan
prasarananya demi kenyamanan santriwati yang tengah menuntut ilmu.
Demi tujuan tersebut juga Pesantren menugaskan Pengurus Khusus yang
menangani Keasramaan.
Pengurus Asrama mempunyai wewenang
dalam menangani berbagai hal yang berhubungan langusng dengan kepentingan para
santriwati seperti; kesehatan, makan, minum, sholat berjamaah, Ekstrakulikuler
bahkan bangun dan tidurnya para santri. Pengurus Asrama bertanggung jawab atas
kenyamanan dan kesejahteraan para santriwati selama mereka berada di Asrama.
Dan untuk hal tesebut di asrama telah disediakan beberapa kamar dengan ranjang,
kasur dan bantal, disamping dilengkapi pula dengan berbagai sarana seperti
ruang makan, kamar mandi yang memadai dan tidak jauh dari kamar mereka. Setiap
10 santri dibimbing dan diawasi oleh seorang guru khusus yang bertugas
membimbing mereka baik dalam belajar maupun dalam aktifitas lainnya.
Selanjutnya Pengurus Asrama
menjalankan berbagai tugas keasramaan dibantu oleh ISPI (Ikatan Santri Putri
YAPI). ISPI merupakan sebuah organisasi kesiswaan yang berada di bawah kendali Pengurus
Asrama dan mempunyai wewenang untuk mengkoodinir aktfitas santri di luar jam
pelajaran, sedangkan para anggotanya terdiri dari para santriwati senior.
Program Ekstrakurikuler Pesantren
Putri
Guna meningkatkan kemampuan
santriwati, Pesantren Putri mengadakan berbagai program-program
Ekstrakulikuler. Program ini dibimbing langsung oleh bagian Keasramaan yang
meliputi:
- Kajian Intensif Ilmu-ilmu Al-Quran
- Pelatihan Intensif Fiqih Peribadatan
- Khotbah Bhs. Indonesia dan Bhs. Arab
- Qiro’ah
- Pelatihan Dakwah
- Tata Boga
- Menjahit
- Dan lain-lain
Sumber : situs resmi YAPI bangil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar