JUM'AT,
26 MEI 2017
Setelah
MPR, sekarang giliran kapolri berkunjung ke Iran. Jika ada berita bahwa untuk
mengundang MPRRI, Iran sampai mengundang tiga kali melalui surat resmi. Dan akhirnya
MPR RI menghadiri juga kunjungan tersebut, meski sempat terjadi masalah karena
beberapa rombongan melakukan solat ulang karena setelah solat di belakang imam
syiah, menurut beberapa pendapat ulama tidak sah solat tersebut.
Belum
ada berita resmi, kunjungan tersebut apakah agenda polri atau ada undangan dari
pemerintah Iran. Jika ada undangan dari iran maka patu diduga ada motif dibalik
kerjasama tersebut.
Kepolisian
Republik Islam Iran siap membagi pengalaman dengan Kepolisian Republik
Indonesia dalam menghadapi terorisme, khususnya yang dilancarkan oleh ISIS atau
Daesh.
Hal
itu ditegaskan Kepala Kepolisian Iran Brigadir Jenderal Hossein Ashtari dalam
pertemuan dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian, di Tehran, Kamis (25/5),
seperti dikutip dari Parstoday.
"Salah
satu isu utama negara-negara adalah pemberantasan terorisme, dan sayangnya,
dengan skenario jahat sejumlah negara untuk mencoreng citra Islam, mereka
berusaha membentuk kelompok-kelompok teroris seperti Daesh (ISIS) ," ujar
Hossein Ashtari.
Ia
menjelaskan, kekuatan-kekuatan arogan dunia selalu berusaha untuk mencoreng
wajah Islam yang penuh rahmat, dan polisi harus menggagalkan upaya musuh
mencapai tujuan-tujuannya.
Hossein
Ashtari juga mengungkapkan kesiapan penuh Iran untuk menularkan pengalamannya
kepada negara-negara Muslim termasuk Indonesia.
"Republik
Islam Iran bisa mentransfer pengalaman-pengalamannya kepada negara sahabat dan
Muslim Indonesia terkait pemberantasan terorisme, narkoba dan cyber
space," ujarnya.
Kepala
Kepolisian Iran lebih lanjut menekankan perluasan hubungan antara polisi interpol
dan ekstradisi pelaku kejahatan.
Jenderal
Tito mengapresiasi itikad baik kepolisian Iran untuk meningkatkan interaksi dan
pertukaran pengalaman antarkedua negara.
"Iran
sebagai sebuah negara Muslim memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan
keamanan Indonesia, dan hingga sekarang tidak ragu-ragu untuk memberikan
bantuan-bantuannya," kata Tito.
Kapolri
menambahkan bahwa sebelum berangkat ke Iran, ia telah bertemu dengan Joko
Widodo, Presiden RI yang menegaskan peningkatan hubungan antarkepolisian kedua
negara.
Menurut Tito, prioritas pertamanya adalah
pemberantasan terorisme. Selain itu, Tito menjelaskan bahwa Polri juga
menghadapi masalah perdagangan narkoba dan manusia. Operasi memberantas
kejahatan-kejahatan ini memerlukan interaksi di antara negara-negara sahabat
dan Muslim seperti Iran.
Kapolri
juga menyinggung pentingnya penyelesaian persoalan di antara negara-negara
Muslim oleh mereka sendiri.
Ia
mengatakan, Indonesia siap untuk menjalin kerjasama di semua bidang untuk meningkatkan
keamanan di negara-negara Muslim.
"Iran
merupakan sebuah negara aman di antara negara-negara yang tidak aman, di mana
muncul pertanyaan bagi kami bahwa dalam kondisi seperti ini bagaimana Iran
mampu menjaga keamanannya, dan di sinilah penggunaan pengalaman polisi di
negara ini adalah penting," demikian Tito.
Di
akhir pertemuan tersebut, beberapa dokumen di bidang peningkatan kerjasama
telah ditandatangani oleh Kepala Polisi Iran dan Indonesia.
Sumber
berita dari republika dengan penambahan dari penulis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar