Selasa, 11 November 2014

BUKU SESAT FIQIH SYIAH: SAHABAT DIHUJAT SEBAGAI AHLI BID'AH, TAQIYAH AGAMA KAMI




Point-point kesesatan buku : 15 Masalah Fikih Yang Hangat Dan Kontroversial

Bismillah, kali ini tim peneliti syiahindonesia.com akan membongkar kesesatan salah satu buku syiah yang berjudul 15 Masalah Fikih Yang Hangat Dan Kontroversial, karangan Prof J Subhani. Buku tersebut diterbitkan beberapa kali, dan yang kami teliti adalah buku cetakan ke 3 Oktober 2013. Buku setebal 438 halaman, di dalamnya banyak memuat ajaran Syiah, yang menurut mereka adalah yang paling benar. Mereka juga menuduh para Sahabat semoga Allah meridlai mereka adalah orang yang lalai, membuat bid’ah dan berbuat karena hawa nafsunya. Rumus dalam buku tersebut adalah : syiah benar dan yang lain salah.
-      Pada halaman 76 disebutkan bahwa shalat dengan bersedekap adalah haram dan membatalkan shalat. Apa sebabnya, di antaranya bahwa mereka tidak percaya dengan Hadis yang meriwayatkan bahwa Rasulullah Salla Allahu alaihi wa Sallam shalat dengan sedekap. Dalam keyakinan mereka, kaum sunni yang shalat dengan sedekap, shalatnya batal sehingga shalatnya tidak sah. Bagaimana yang sah? Yang sah adalah yang menurut mereka. Kalau mereka shalat bersama masyarakat sunni, maka mereka akan bertaqiyah. Pada bagian akhir kita akan singgung tentang taqiyah, yang mestinya dilakukan di depan orang kafir bukan di depan orang sunni.


-      Syiah menganggap bahwa shalat bersedekap adalah sesuatu yang bid’ah. Mengapa demikian, karena apa yang dilakukan sahabat Rasul Salla Allahu alaihi wa Sallam bukan hal yang bisa kita ikuti. Bagi syiah, menghormati sahabat semoga Allah meridlai mereka, adalah sesuatu yang hal yang tabu. 

-      Shalat kemana-mana membawa tanah dari Karbala. Karena tanah itu suci. Karena adalah kuburan ‘nabi’ mereka yaitu Husain semoga Allah meridlainya. Satu pertanyaan kepada orang syiah, silahkan dijawab? Kalau itu merupakan sunnah Rasul Salla Allahu alaihi wa Sallam, mengapa beliau Salla Allahu alaihi wa Sallam tidak melakukannya? O..itu untuk mengenang imam mereka. Di jaman Rasul Salla Allahu alaihi wa Sallam kan belum ada? Mereka melakukan bid’ah dong? Kalau sahabat bersedekap katanya bid’ah, kalau mereka membawa turbah, bukan bid’ah. Sesuatu yang rancu bukan? Satu kesesatan akan menimbulkan kesesatan berikutnya.

-      Memperkuat poin di atas, bahwa shalat di atas permadani adalah bid’ah. Mereka berarti memiliki sikap tabdi’ dong, suka membidah-bidahkan orang.


-      Para khulafa’ rasyidin adalah banyak yang melawan nas. Bukan syiah kalau tidak menuduh para khalifah sebagai penentang rasul Salla Allahu alaihi wa Sallam. Ini adalah hujatan secara halus, tapi mengena sekali. 


-      Bukan syiah kalau tidak adalah nikah mut’ah. Mereka menuduh yang mengharamkan adalah sahabat Umar semoga Allah meridlainya. Mereka menutup mata bahwa hadis pengharaman mut’ah diriwayatkan oleh sahabat Ali semoga Allah meridlainya. 


-      Tidak syiah kalau tidak taqiyah. Padahal taqiyah menampakkan kekufuran padahal hatinya beriman. Sejarahnya adalah karena disiksa orang kafir. Syiah di hadapan orang yang dikafirkan, yaitu sunni, maka mereka melakukan taqiyyah. Kali ini berlakulah rumus, boleh taqiyah terhadap sunni. Sampai-sampai dalam prakteknya, terhadap sesama mereka pun terkadang masih bertaqiyah, sampai mereka bingung, ni sedang bertaqiyah atau tidak ya?



-      

 Taqiyah adalah agamaku, ini rujukan mereka perkataan tersebut. Mau kursus bohong dan dusta agar lihai, belajarlah dengan orang syiah.
(Tim Peneliti syiahindonesia.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar