Kamis, 19 Oktober 2017

MUHAMMADIYAH DAN SYIAH, PASCA ASYURO 2017 KEMARIN

HINA SAHABAT RASULULLAH , MUHAMMADIYAH AKAN POLISIKAN SYIAH

Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Makassar, KH M Said Abd Shamad, Lc., mengancam akan melaporkan panitia pelaksana kegiatan Asyura kaum Syiah yang berhasil digagalkan aktivis gabungan ormas Islam di Hotel Grand Clarion Makassar, Ahad (1/10/2017) lalu.




































Menurutnya, rencana pelaporan kepada kepolisian itu berkaitan dengan buku doa yang disebar panitia dan dibaca oleh para jamaah, yang isinya  menghina sahabat Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wassalam.
“Di dalam buku doa itu terdapat sejumlah halaman yang berisi doa khusus melaknat sahabat Nabi Muhammad Shallalahu alaihi Wassalam. Meski tidak disebutkan secara jelas, namun mereka menuliskan orang zalim yang pertama, kedua, ketiga, serta keempat, dan ini ditujukan kepada sahabat Abubakar, Umar, Usman, Muawiyah,” kata Kyai Said.

Dia memastikan, buku doa itu akan dijadikan barang bukti di kepolisian agar para panitia pelaksana dan pengurus lembaga Syiah segera diproses.
“Kami juga telah mengkoordinasikan persoalan ini kepada Ketua MUI Sulsel, KH Sanusi Baco, dan beliau berjanji akan membicarakan di internalnya dulu,” ujar Kyai Said, yang juga selaku ketua Lembaga Pengkajian dan Penelitian Islam (LPPI) Indonesia Timur, seusai bersilaturahim di kediaman Kyai Sanusi Baco di Jalan Kelapa III, Kota Makassar, Rabu (4/10/2017) pagi tadi.
Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Muslim Makassar, Abdullah Mahir, menyatakan siap mendampingi Pimpinan Daerah Muhammadiyah memasukkan laporan.
Ia juga telah memastikan akan terlebih dahulu melakukan gelar perkara bersama dengan jajarannya guna memastikan adanya indikasi penistaan agama yang dilakukan kelompok Syiah.

CATATAN KAMI

Dengan berita di atas, maka pihak syiah dengan beberapa medianya menyerang habis berita tersebut. Mereka menyebut bahwa Muhammadiyah tidak anti syiah. Mereka sibuk dengan mencari propaganda bahwa selama ini syiah dan muhammadiyah tidak saling mempermasalahkan.

Tidak berapa lama, maka sayap media muhammadiyah menyatakan bahwa muhammadiyah tegas terhadap syiah. Berikut kami kutipkan dari web sangpencerah.com yang merupakan klarifikasi sikap muhammadiyah terhadap syiah, sehingga apa yang diklaim syiah bahwa syiah mendapat support dari muhammadiyah keliru.

Memang menjadi momok bagi syiah, jika ormas NU dan Muhammadiyah bersikap tegas terhadap ajaran syiah. Pendiri NU sendiri sudah jelas menyatakan sikap aqidah NU terhadap pencela sahabat. Sementara Muhammadiyah juga beraqidahkan aswaja yang seraing dituduh syiah sebagai wahabi.

Syiah juga sangat gencar menyerang rekomendasi MUI terkait ajaran syiah, padahal kita tahu bahwa para pengurus MUI itu terdiri dari unsur NU dan Muhammadiyah sebagai ormas islam terbesar dan tertua di Indonesia






































Tulisan salah satu pengurus Muhammadiyah Makassar yang dimuat di koran setempat pada bulan oktober 2017 ini























Selanjutnya pihak muhammadiyah mendatangi kantor redaksi dan merasa keberatan dengan judul dan isi berita diatas. Akan tetapi pihak koran sudah mempertimbangkan dalam memuat berita tersebut

( Ahmad Hasyim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar