Selasa, 29 Agustus 2017

PROFIL : HUSAINIYAH AL MAHDI SEMARANG



Di atas tanah seluas 300 meter persegi, gedung baru Husainiyah Al Mahdi Semarang telah berdiri megah. Setelah hampir setahun masa pembangunannya, saat ini gedung dua lantai itu sudah bisa dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas aliran syiah.

Lantai dasar disediakan untuk area parkir dan ruang sekretariat, sementara lantai dua dapat dimanfaatkan sebagai tempat penyelenggaraan bermacam kegiatan dan perpustakaan.Tampaknya desain bangunan memang sengaja dirancang agar layak dan memadai untuk berbagai aktivitas spiritual dan sosial yang bisa menampung banyak jamaah.

Waktu diresmikan : Selasa (13/5/2014) lalu yang bertepatan dengan 13 Sya’ban 1435 H, hari kelahiran (wiladah) Imam ali Bin Abi Thalib. Yaitu salah satu ritual yang dilakukan kelompok syiah di indonesia dan dunia. Jika kelompok ini mengadakan ritual tersebut ini mengindikasikan bahwa komunitas di tempat tersebut relatif banyak.

 foto : beberapa ulama syiah berkunjung ke masjid baru syiah yang berada di ngaliyan semarang yang diresmikan pada awal tahun 2016 kemarin. mereka datang dari luar negeri untuk mereksmikan masjid syiah tersebut. sekarang masjid tersebut populer di warga semarang sebagai tempat wisata dan jalan-jalan

Tercatat bahwa ruangan lantai dua dipadati ratusan jamaah syiah dan area parkir penuh kendaraan roda dua dan mobil, para tamu undangan tetap bisa khusyuk dan penuh semangat mengikuti acara tersebut.
Diawali dengan modus seminar internal syiah dengan bertema “Fungsi dan Peran Husainiyah dalam komunitas Syiah”
Pembicara : Ustad Miqdad, Ustad Zahir Yahya dan Ahmad Mujahid MS (Direktur PNM Binama) selaku panelis.
Cara malam hari : Peringatan wiladah Imam Ali Bin abi Thalib bersama  Ustad Husein Shahab (salah satu tokoh syiah nasional yang berasal dari jakarta) yang kemudian diakhiri lantunan ziarah dan doa.
Kepada kontributor ABI Press Semarang, pengikut syiah Abdurrahman Al Aththas  selaku salah seorang pengurus Husainiyah menuturkan bahwa tujuan berdirinya Husainiyah ini adalah dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT (dengan aqidah syiah tentunya), menjadi insan muttaqin (manusia bertakwa), di samping meneladani jejak langkah para Aimmah melalui aktivitas spiritual dan kemanusiaan. Menurut alumni kedokteran UNISSULA Semarang ini, tiap tahun setidaknya akan ada 14 wiladah (hari lahir) dan 13 syahadah (hari syahid) para Aimmah yang akan selalu diperingati di Husainiyah tersebut.
Memang menjadi ciri khas syiah adalah banyaknya perayaan dalam tiap tahunnya. Mereka akan merayakan kelahiran dan mengadakan peringatan kepada para imamnya yang jumlahnya ada 12. Berarti setiap tahun ada 24 perayaan wiladah dan kematian. Belum ritual pernikahan, revolusi iran dan lain-lain. Mereka adalah aliran yang sibuk dengan ritual dan tidak begitu peduli dengan umat lainnya.
Untuk mengelabuhi masyarkat agar tidak menolak keberadaan syiah dan pusat ritual tersebut, mereka melakukan kegiatan sosial. Seperti kerja bakti bersama warga sekitar Husainiyah dan kegiatan fogging di 12 titik yang dilakukan di luar wilayah Husainiyah.
Adapun kegiatan yang tak lama lagi akan di-launching adalah gerakan bersih-bersih masjid di wilayah Semarang dan sekitarnya. Untuk kegiatan ini bahkan sampai ada ormas tersendiri di kalangan syiah yang kerjaanya adalah membersihkan masjid2 sunni. Nama ormasnya adalah PERMABI, yang berpusat di Bogor jawa barat. Mereka juga sudah ada cabang di wilayah garut dan juga di kalimantan serta di surakarta.
“Sudah ada 12 orang sukarelawan yang siap terjun untuk membersihkan masjid,” ujar Abdurrahman terkait gerakan bebersih masjid yang akan segera di-launching dalam waktu dekat itu. 

penulis : Ahmad Hasyim
Diolah dari sumber internal syiah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar