Senin, 11 Desember 2017

PROPAGANDA SYIAH : Delegasi Ulama Sunni-Syiah Sedunia bertemu di TEHRAN

Pada 22 November 2017 ini, syiah mengadakan Konferensi Internasional SYIAH. Acara digelar di Tehran dan dihadiri oleh 500 intelektual Dunia Islam baik syiah maupun sunni. 500 orang Sunni dan Syiah akan hadir sebagai delegasi dari 94 negara dunia, dan sekitar 250 makalah sudah ditulis dalam berbagai bahasa untuk dipresentasikan di konferensi ini. Tema makalah tersebut sebagian besar berkisar pada masalah bagaimana meningkatkan persatuan dan solidaritas Muslim dalam menghadapi konspirasi anti-Islam. Ini adalah salah satu upaya syiah dalam rangka merangkul sunni, sehingga dakwah syiah ke seluruh dunia tidak mengalami hambatan.








yang dilingkari adalah peserta dari Indonesia

yang dilingkari adalah peserta dari Indonesia


Sudah maklum, bahwa dakwah syiah akan sulit berkembang, mana kala kaum sunni menolak dakwah mereka. Maka cara paling utama tentunya menyelesaikan di tingkat hulu tersebut.
Masalah yang menjadi narasi syiah adalah masalah Takfiri. Maka tema itu dibahas oleh para penyelenggara acrara tersebut. Tidak lupa juga acara dilakukan pertemuan peserta konferensi dengan Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Sayid Ali Khamanei. Sudah menjadi rahasia umum juga bahwa syiah selalu berkampanye bahwa Palestina menjadi program utama syiah. Ini sebagai bahan narasi bahwa hanya mereka yang peduli terhadap persoalan umat islam. Dalam penyampaiannya, ulama Syiah memesankan agar isu pembebasan Palestina harus tetap menjadi perhatian umat syiah. Ia juga menekankan pentingnya persatuan umat syiah.

Tidak lupa, syiah berpesan agar muslim bersatu, baik sunni dan syiah. Itu adalah pesan kosong, karena persatuan sunni dengan syiah adalah persatuan kuilt saja. Sementara secara Aqidah sebagai pokok ajaran Islam, tidak ada persatuan di dalamnya.

Dari Indonesia, ada beberapa undangan yang datang pada acara tersebut. Dari perwakilan syiah dan juga dari sunni, tapi yang sudah pro syiah. Ada alawi al bantani, yang sudah ke dua kalinya diundang pada acara ini. Pada evaluasinya, alawi efektif menyuarakan propaganda syiah di masyarakat. Meski dia NU dan tetap pada akidahnya, dengan pendapat beliau terhadap syiah dan keaktifannya di medsos menjadi alasan strategis Alawi diikutkan pada acara tersebut. Meski bukan perwakilan resmi NU, tapi secara propaganda bisa dingakat bahwa ulama NU ikut dalam konferensi tersebut. Sampai kapan ini akan tetap berlangsung? Mari selamatkan Indonesia dari bahaya syiah. (Ahmad Hasyim, 12 des 17)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar