Minggu, 23 Juni 2019

Pesantren Kilat Ramadan Ala Syiah Semarang

Semarang, Untuk kedua kalinya, tahun ini Sunday School Semarang dan Muslimah Ahlulbait Indonesia cabang kota Semarang (Sebuah ormas syiah saya wanita yang berpusat di Jakarta) bekerja sama dalam melaksanakan kegiatan Pesantren Kilat (Peskil) Ramadan (1440H). Meski waktu pelaksanaan Peskil ini sama seperti yang sebelumnya, yakni di akhir pekan (Sabtu-Minggu), akan tetapi pelaksanaan diputuskan berbeda dari yang sebelumnya, yakni memakai konsep Outing Class.



“Panitia memutuskan untuk melaksanakan Peskil ini di luar kelas seperti biasanya, kalau tahun lalu di Husainiyah Al-Mahdi yang ada di pusat kota, yang sekarang kami mengambil lokasi di salah satu kediaman panitia, yang berada di daerah Gunung Pati, Ungaran” kata Sary selaku perwakilan panitia.
Dadan selaku ketua panitia mengatakan bahwa dengan dilakukannya peskil di daerah pegunungan, panitia berharap agak kegiatan menjadi lebih santai, sejuk dan menambah pengetahuan tentang alam sekitar sehingga anak-anak pun tidak hanya mendapatkan ilmu tapi sekaligus rekreasi.

Adapun pelaksanaan peskil tahun ini, peserta mencapai 20an orang yang terdiri dari anak usia SD hingga SMP dan berasal dari berbagai daerah di luar Semarang seperti Solo dan Kendal. Kendal merupakan salah satu daerah yang mempunyai basis komunitas syiah. Di Kendal, syiah memiliki Yayasan dalam menjalankan dakwahnya. Syiah juga tersebar di Kecamatan Weleri, daerah Kendal bagian barat. Sedangkan solo, merupakan komunitas syiah yang mempunyai sejarah. Perayaan asyuro terakhir di Solo terpaksa dibubarkan masyarakat karena syiah ngotot agar ritual asyuro 2018 tetap dilaksanakan.

Melihat susunan acara yang diperlihatkan oleh panitia, dua hari berturut-turut dilihat cukup padat namun proporsional, dan tidak membuat para peserta kelelahan karena disisipi hiburan yang bermanfaat.
“Dalam peskil, acara dimulai dari hari Sabtu pukul 4 sore. Materi selama pelaksanaan berupa fikih puasa (anak-anak & dewasa), Tadarus Alquran, Akidah Islam dan Akhlak. Kemudian diantaranya kami tambahkan hiburan seperti Story Telling dengan menonton film-film Ahlulbait berdurasi pendek, jalan-jalan pagi dan melatih anak-anak memberi makan hewan. Tidak lupa kami pun dalam kesempatan ini memberikan apresiasi kepada para ustaz dan ustazah pengajar yang selama ini sudah memberikan waktu dan ilmunya dengan mengajar di Sunday School Semarang (SSS)” Wulan menjelaskan rangkaian kegiatan.

Dua hari pelaksanaan kegiatan peskil berjalan dengan lancar tanpa kendala. Hujan di Sabtu malam tak menyurutkan semangat seluruh pelaksana, justru membuat cuaca di pagi harinya sangat sejuk. Peserta pun mendapatkan suasana baru dan tambahan ilmu bermanfaat dalam kegiatan ini. (diolah dari beberapa sumber, Ahmad Hasyim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar