Minggu, 16 Oktober 2016

BANDUNG JAWA BARAT TOLAK PERAYAAN ASYURO SYIAH

Perayaan asyuro 2016 baru saja selesai. Masyarakat Indonesia ada berbeda sikap, ada yang pro dan ada yang kontra. Kami meneliti, ada banyak kota besar yang menjadi basis syiah terjadi penolakan. Berikut laporan dari admin blog ini yang sudah mengumpulkan data penolakan syiah di berbagai tempat di Indonesia. cukuplah ini sebagai bukti bahwa Syiah di tolak oleh masyarakat Indonesia kecuali sedikit orang saja.

 UMAT ISLAM BANDUNG JAWA BARAT TOLAK SYIAH
Di Bandung juga terjadi penolakan syiah. Berikut ulasannya di beberapa media islam :

Tolak Asyura Syiah, Umat Islam Jabar Datangi Yayasan Muthahhari & Majelis Alwi Assegaf
Seratusan massa perwakilan dari elemen dakwah dan ormas di Kota Bandung dan Jabar yang tergabung dalam Pembela Ahlu Sunnah (PAS) Jabar mendatangi Mapolrestabes Bandung dan Kantor Walikota Bandung, Jum’at (7/10/2016). PAS yang didukung sejumpah Ormas Islam dan elemen dakwah  seperti Dewan Dakwah, KODAS, Jundulloh ANAS, GARDAH, KORNI dan beberapa elemen dakwah mendatangi Mapolrestabes Bandung yang diterima oleh Kompol Haeruman selaku Kasat Intelkam Polrestabes Bandung.
Sampaikan Surat Penolakan Asyura Syiah, PAS Jabar Datangi Yayasan Muthahhari dan Majelis Alwi Assegaf
Dalam pertemuan tersebut Penasehat  PAS Jabar yang juga pimpinan Dewan Dawah Jabar ustadz Roinul Balad menyampaikan maksud kedatangannya untuk memberikan surat penolakan perayaan Asyura Syi’ah di Kota Bandung khususnya dan Jawa Barat pada umumnya. Surat penolakan tersebut juga disertai dengan melampirkan pula pernyataan dari MUI Provinsi serta Kemenag Provinsi Jawa Barat mengenai kesesatan Syi’ah.
“Informasi yang disampaikan beliau sejauh ini pihak Polrestabes Bandung mengatakan bahwa tidak akan memberikan izin apapun terkait perayaan Asyura Syi’ah di wilayahnya nanti,” ungkap ustadz Roin lewat rilisnya, Sabtu (8/10/2016).
Usai mendatangi Mapolrestabes Bandung massa PAS Jabar mendatangi Kantor Walikota Bandung yang sedianya akan langsung menemui Walikota Bandung Ridwan Kamil namun karena yang bersangkutan tidak ada ditempat maka hanya diterima oleh Kepala sub bidang penanganan kerawanan sosial, Badan Kesatuan Bangsa dan Pemberdayaan Masyarakat (BKBPM) Kota Bandung, Iwan Hermawan, diperoleh informasi bahwa Walikota Bandung sedang berada di Korea.
Dalam kesempatan tersebut Ustadz Abdul Hadi juru bicara  PAS Jabar dari Jundullah ANNAS menyampaikan surat penolakan perayaan Asyura Syiah di wilayah Bandung Raya dan Jawa Barat. Ia juga  megingatkan jangan  sampai hasil tersebut terulang seperti tahun yang lalu .
Menanggapi hal tersebut Kesbangpol Kota Bandung menyampaikan bahwa hal tersebut sudah di antisipasi oleh pihak Pemkot dengan mengadakan pertemuan dengan semua pihak yang terkait. Iwan juga meyampaikan bahwa pihak yang selama ini merayakan asyura berjanji tahun ini tidak akan merayakannya.
Usai melaksanakan Shalat Jum’at massa PAS Jabar melanjutkan dengan mendatangi Yayasan yang juga sekolah Muthahhari di Jl.Kampus Kota Bandung.  Sebagaimana diketahui di yayasan dan sekolah yang didirikan oleh Jalaludin Rakhmat ini  setiap tahunnya menggelar perayaan Asyura. Di Sekolah Muthahhari ini perwakilan PAS Jabar diterima oleh Miftah Fauzi Rakhmat  anak Jalaludin Rakhmat yang juga pengurus sekolah. Kepadanya juga diserahkan surat penolakan acara Asyura Syiah berikut surat dari MUI Jabar dan Kemenag Jabar.
Selain mendatangi Yayasan dan Sekolah Muthahhari , massa PAS Jabar juga mendatangi kediaman Habib Alwi Khadim Assegaf di kawasan Jln. Kembar VI No. 8 Kota Bandung. Di tempat yang juga dikenal sebutan Majelis Habib Alwi Assegaf  tersebut biasanya setiap 10 Muharam juga menggelar perayaan Asyura. Seperti di Yayasan Muthahhari, di tempat tersebut perwakilan PAS Jabar juga menyampaikan surat penolakan perayaan Asyura Syiah berikut surat dari MUI Jabar dan Kemenag Jabar. (percikaniman)

Kelabuhi NU, Jalaludin Rahmat Berhasil Laksanakan Serangkaian Kegiatan Asyura
Pimpinan Pusat Ikatan Jamaah Ahlul Bait (PP IJABI) sebagaimana yang dijelaskan Ketua Umum Tanfidziyah IJABI, Syamsuddin Baharuddin telah berhasil mengisi 1-10 Muharram dengan beragam kegiatan yang disebutnya rangkaian Asyura Husaini 1438 H.
Mirisnya, rangkaian kegiatan itu digunakan Syiah untuk mengelabui warga NU Cirebon dalam bentuk Istighatsah dan Asyura Muharram.
Puncak kegiatan Asyura dilaksanakan IJABI di kota Cirebon pada rabu (12/10) bekerjasama dengan FSMI. Beberapa ulama dan sesepuh NU di Cirebon, di antaranya KH Zaelani (Ponpes Buntet), KH Ibrahim Rozi (Syuriah NU), KH Jajuli (Ponpes Kaliwadas), KH Syamsuddin (Ponpes Plered), KH Nasiruddin (Ponpes Plered) dan KH Dr Nuruddin Siradj turut menghadiri acara yang sejatinya Syiah agendakan sebagai cover ritual sesat Asyura.
Usai menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan pembacaan Pancasila, majelis diberkati dengan lantunan shalawat dan ma’tam Husaini. Ketua Dewan Syura IJABI, KH Jalaluddin Rakhmat dalam acara tersebut mulai tampil memberikan doktrin Syiah kepada hadirin dengan membacakan kisah kesabaran Sahabat Ali bin Abi Thalib. (nisyi/syiahindonesia.com)

Menjelang 10 Muharram, Syiah Jabar Berjanji Tak Adakan Perayaan Sesat Asyura
Ratusan massa perwakilan dari elemen dakwah dan ormas di Kota Bandung dan Jabar yang tergabung dalam Pembela Ahlu Sunnah (PAS) Jabar mendatangi Mapolrestabes Bandung dan Kantor Walikota Bandung, Jum’at (7/10/2016). PAS yang didukung sejumpah Ormas Islam dan elemen dakwah  seperti Dewan Dakwah, KODAS, Jundulloh ANAS, GARDAH, KORNI dan beberapa elemen dakwah mendatangi Mapolrestabes Bandung yang diterima oleh Kompol Haeruman selaku Kasat Intelkam Polrestabes Bandung, lansir percikaniman, (8/10/16).
Perwakilan Pas Jabar di Polrestabes Bandung
Dalam pertemuan tersebut Penasehat  PAS Jabar yang juga pimpinan Dewan Dawah Jabar ustadz Roinul Balad menyampaikan maksud kedatangannya untuk memberikan surat penolakan perayaan Asyura Syi’ah di Kota Bandung khususnya dan Jawa Barat pada umumnya. Surat penolakan tersebut juga disertai dengan melampirkan pula pernyataan dari MUI Provinsi serta Kemenag Provinsi Jawa Barat mengenai kesesatan Syi’ah.

Menanggapi hal tersebut Kesbangpol Kota Bandung menyampaikan bahwa hal tersebut sudah di antisipasi oleh pihak Pemkot dengan mengadakan pertemuan dengan semua pihak yang terkait. Iwan juga meyampaikan bahwa pihak yang selama ini merayakan asyura berjanji tahun ini tidak akan merayakannya.

Sumber : syiahindonesia.com






Tidak ada komentar:

Posting Komentar