Perayaan
asyuro 2016 baru saja selesai. Masyarakat Indonesia ada berbeda sikap, ada yang
pro dan ada yang kontra. Kami meneliti, ada banyak kota besar yang menjadi
basis syiah terjadi penolakan. Berikut laporan dari admin blog ini yang sudah
mengumpulkan data penolakan syiah di berbagai tempat di Indonesia. cukuplah ini
sebagai bukti bahwa Syiah di tolak oleh masyarakat Indonesia kecuali sedikit
orang saja.
UMAT ISLAM BANDUNG
JAWA BARAT TOLAK SYIAH
Di Bandung juga
terjadi penolakan syiah. Berikut ulasannya di beberapa media islam :
Tolak
Asyura Syiah, Umat Islam Jabar Datangi Yayasan Muthahhari & Majelis Alwi
Assegaf
Seratusan
massa perwakilan dari elemen dakwah dan ormas di Kota Bandung dan Jabar yang
tergabung dalam Pembela Ahlu Sunnah (PAS) Jabar mendatangi Mapolrestabes
Bandung dan Kantor Walikota Bandung, Jum’at (7/10/2016). PAS yang didukung
sejumpah Ormas Islam dan elemen dakwah
seperti Dewan Dakwah, KODAS, Jundulloh ANAS, GARDAH, KORNI dan beberapa
elemen dakwah mendatangi Mapolrestabes Bandung yang diterima oleh Kompol
Haeruman selaku Kasat Intelkam Polrestabes Bandung.
Sampaikan
Surat Penolakan Asyura Syiah, PAS Jabar Datangi Yayasan Muthahhari dan Majelis
Alwi Assegaf
Dalam
pertemuan tersebut Penasehat PAS Jabar
yang juga pimpinan Dewan Dawah Jabar ustadz Roinul Balad menyampaikan maksud
kedatangannya untuk memberikan surat penolakan perayaan Asyura Syi’ah di Kota
Bandung khususnya dan Jawa Barat pada umumnya. Surat penolakan tersebut juga
disertai dengan melampirkan pula pernyataan dari MUI Provinsi serta Kemenag
Provinsi Jawa Barat mengenai kesesatan Syi’ah.
“Informasi
yang disampaikan beliau sejauh ini pihak Polrestabes Bandung mengatakan bahwa
tidak akan memberikan izin apapun terkait perayaan Asyura Syi’ah di wilayahnya
nanti,” ungkap ustadz Roin lewat rilisnya, Sabtu (8/10/2016).
Usai
mendatangi Mapolrestabes Bandung massa PAS Jabar mendatangi Kantor Walikota
Bandung yang sedianya akan langsung menemui Walikota Bandung Ridwan Kamil namun
karena yang bersangkutan tidak ada ditempat maka hanya diterima oleh Kepala sub
bidang penanganan kerawanan sosial, Badan Kesatuan Bangsa dan Pemberdayaan
Masyarakat (BKBPM) Kota Bandung, Iwan Hermawan, diperoleh informasi bahwa
Walikota Bandung sedang berada di Korea.
Dalam
kesempatan tersebut Ustadz Abdul Hadi juru bicara PAS Jabar dari Jundullah ANNAS menyampaikan
surat penolakan perayaan Asyura Syiah di wilayah Bandung Raya dan Jawa Barat.
Ia juga megingatkan jangan sampai hasil tersebut terulang seperti tahun
yang lalu .
Menanggapi
hal tersebut Kesbangpol Kota Bandung menyampaikan bahwa hal tersebut sudah di
antisipasi oleh pihak Pemkot dengan mengadakan pertemuan dengan semua pihak
yang terkait. Iwan juga meyampaikan bahwa pihak yang selama ini merayakan
asyura berjanji tahun ini tidak akan merayakannya.
Usai
melaksanakan Shalat Jum’at massa PAS Jabar melanjutkan dengan mendatangi
Yayasan yang juga sekolah Muthahhari di Jl.Kampus Kota Bandung. Sebagaimana diketahui di yayasan dan sekolah
yang didirikan oleh Jalaludin Rakhmat ini
setiap tahunnya menggelar perayaan Asyura. Di Sekolah Muthahhari ini
perwakilan PAS Jabar diterima oleh Miftah Fauzi Rakhmat anak Jalaludin Rakhmat yang juga pengurus
sekolah. Kepadanya juga diserahkan surat penolakan acara Asyura Syiah berikut
surat dari MUI Jabar dan Kemenag Jabar.
Selain
mendatangi Yayasan dan Sekolah Muthahhari , massa PAS Jabar juga mendatangi
kediaman Habib Alwi Khadim Assegaf di kawasan Jln. Kembar VI No. 8 Kota
Bandung. Di tempat yang juga dikenal sebutan Majelis Habib Alwi Assegaf tersebut biasanya setiap 10 Muharam juga
menggelar perayaan Asyura. Seperti di Yayasan Muthahhari, di tempat tersebut
perwakilan PAS Jabar juga menyampaikan surat penolakan perayaan Asyura Syiah
berikut surat dari MUI Jabar dan Kemenag Jabar. (percikaniman)
Kelabuhi
NU, Jalaludin Rahmat Berhasil Laksanakan Serangkaian Kegiatan Asyura
Pimpinan
Pusat Ikatan Jamaah Ahlul Bait (PP IJABI) sebagaimana yang dijelaskan Ketua
Umum Tanfidziyah IJABI, Syamsuddin Baharuddin telah berhasil mengisi 1-10
Muharram dengan beragam kegiatan yang disebutnya rangkaian Asyura Husaini 1438
H.
Mirisnya,
rangkaian kegiatan itu digunakan Syiah untuk mengelabui warga NU Cirebon dalam
bentuk Istighatsah dan Asyura Muharram.
Puncak
kegiatan Asyura dilaksanakan IJABI di kota Cirebon pada rabu (12/10)
bekerjasama dengan FSMI. Beberapa ulama dan sesepuh NU di Cirebon, di antaranya
KH Zaelani (Ponpes Buntet), KH Ibrahim Rozi (Syuriah NU), KH Jajuli (Ponpes
Kaliwadas), KH Syamsuddin (Ponpes Plered), KH Nasiruddin (Ponpes Plered) dan KH
Dr Nuruddin Siradj turut menghadiri acara yang sejatinya Syiah agendakan
sebagai cover ritual sesat Asyura.
Usai
menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan pembacaan Pancasila, majelis
diberkati dengan lantunan shalawat dan ma’tam Husaini. Ketua Dewan Syura IJABI,
KH Jalaluddin Rakhmat dalam acara tersebut mulai tampil memberikan doktrin
Syiah kepada hadirin dengan membacakan kisah kesabaran Sahabat Ali bin Abi
Thalib. (nisyi/syiahindonesia.com)
Menjelang
10 Muharram, Syiah Jabar Berjanji Tak Adakan Perayaan Sesat Asyura
Ratusan
massa perwakilan dari elemen dakwah dan ormas di Kota Bandung dan Jabar yang
tergabung dalam Pembela Ahlu Sunnah (PAS) Jabar mendatangi Mapolrestabes
Bandung dan Kantor Walikota Bandung, Jum’at (7/10/2016). PAS yang didukung
sejumpah Ormas Islam dan elemen dakwah
seperti Dewan Dakwah, KODAS, Jundulloh ANAS, GARDAH, KORNI dan beberapa
elemen dakwah mendatangi Mapolrestabes Bandung yang diterima oleh Kompol
Haeruman selaku Kasat Intelkam Polrestabes Bandung, lansir percikaniman,
(8/10/16).
Perwakilan
Pas Jabar di Polrestabes Bandung
Dalam
pertemuan tersebut Penasehat PAS Jabar
yang juga pimpinan Dewan Dawah Jabar ustadz Roinul Balad menyampaikan maksud
kedatangannya untuk memberikan surat penolakan perayaan Asyura Syi’ah di Kota
Bandung khususnya dan Jawa Barat pada umumnya. Surat penolakan tersebut juga
disertai dengan melampirkan pula pernyataan dari MUI Provinsi serta Kemenag
Provinsi Jawa Barat mengenai kesesatan Syi’ah.
Menanggapi
hal tersebut Kesbangpol Kota Bandung menyampaikan bahwa hal tersebut sudah di
antisipasi oleh pihak Pemkot dengan mengadakan pertemuan dengan semua pihak
yang terkait. Iwan juga meyampaikan bahwa pihak yang selama ini merayakan
asyura berjanji tahun ini tidak akan merayakannya.
Sumber : syiahindonesia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar