Pasuruan – Memperingati tahun baru Islam di Bangil,
Pasuruan, Jawa Timur (Jatim) disi dengan pawai masyarakat. Umat Islam Bangil
merayakan tahun baru kalender Hijriyah pada 1 Muharam menggelar acara pawai
keliling kota pada Sabtu, 25 Oktober 2014.
Acara itu dilepas oleh Kapolres Pasuruan. Pawai itu
dibuka juga oleh ketua panitia KH. Nurkholis Mustari. Dia berpesan untuk
menjaga kerukunan. “Peringatan tahun baru Islam tahun ini lebih ramai dari
tahun sebelumnya. Tahun ini diikuti oleh seribu lebih peserta,” ujar Nurkholis.
Ketika saat peserta pawai melewati pondok pesantren
YAPI mereka menyempatkan berhenti. Mereka berorasi menyatakan sikap umat islam
Bangil terhadap Syi’ah.
Selain orasi, peserta itu juga membawa poster-poster yang
berisi penolakan mereka terhadap ajaran syi’ah yang eksis di kota Bangil.
Menurut panitia, pawai ini diikuti 40 kelompok,
diantaranya, kelompok Aswaja Bangil, Rombongan Ar-Riyadh, Rombongan Darul Ihya’
pimpinan Ahmad bin Husein. Pawai juga dihadiri ulama kondang Bangil, Syeh
Assegaf.
Muslim Indonesia yang mayoritas bermazhab Ahlusunnah
wal Jamaah sangat menghormati bulan ini dan bahkan mensakralkannya, kita dapat
menyaksikan budaya-budaya nusantara yang turut menyambut bulan Muharram.
Diantara kegiatan yang dilakukan umat islam adalah Pawai
Muharram yang tiap tahun di Bangil-Pasuruan. Setiap tahunnya, pawai Muharram
ini selalu diisi dengan pernyataan sikap umat islam terhadap aliran sesat
syiah.
Pawai ini juga melibatkan anak-anak mulai dari TK, SD,
SMP, dan SMA untuk menambah semarak dan meregenerasi umat islam yang ada.
Muhammad Nadeer Umar Basyaeb ketika pawai Muharram ini
juga melakukan orasi yang berisi sikap umat islam Bangil terhadap Syiah.
Menyikapi acara tersebut, ormas syiah ABI mengeluarkan
pernyataan :
Pernyataan Sikap DPP ABI Terkait Demo 1 Muharam Di
Bangil
DPP ABI Mendesak pemerintah bersikap lebih tegas
terhadap elemen-eleman takfiri, ekstremis dan intoleran yang mengatasnamakan
Islam karena hal demikian berarti menyuburkan potensi konflik horizontal yang
dapat meluas dan tak terkendali.
Menurut Kantor Berita ABNA, menyikapi aksi demontrasi
sejumlah warga Bangil menolak Syiah pada 1 Muharram 1438 H, ahad (2/10) Dewan
Pimpinan Pusat Ahlul Bait Indonesia (DPP ABI) mengeluarkan pernyataan mengecam
aksi tersebut. Dalam pernyataan sikap Ormas Islam yang diketuai KH. Hassan
Alaydrus menyebutkan aksi demo sekelompok orang tersebut berpotensi merusak
kebhinekaan dan keragaman yang telah dimiliki bangsa Indonesia sejak dulu.
Berikut teks lengkap pernyataan sikap DPP ABI terkait
demo 1 Muharram di Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
Bismillahirrahmanirrahim
Bangsa Indonesia yang dikenal ramah dan toleran terus
diuji oleh ulah segelintir orang yang mengatasnamakan Islam.
Dalam rangka memperingati Tahun Baru Hijriah 1 Muharam
1438, sekelompok orang melakukan demo di Kota Bangil. Demo yang selayaknya
menjadi perayaan kegembiraan dan persaudaraan itu berubah menjadi ajang
caci-maki dan ujaran kebencian. Itupun dipimpin oleh aktivis Islam yang
seharusnya menjadi teladan dalam kehidupan kebhinekaan dan keragaman. Dan lebih
parah lagi dalam demo itu terlihat ada bendera organisasi teroris yang
dikibarkan padahal organisasi itu jelas-jelas telah merusak nama dan kehormatan
Islam dengan berbagai aksi keji yang dilakukannya seperti telah ditegaskan oleh
banyak ulama dan organisasi Islam di dunia.
Atas dasar semua itu, Ormas Islam Ahlulbait Indonesia
menyatakan hal-hal sebagai berikut:
1. Mengajak seluruh elemen umat untuk mempererat
persaudaraan dan persatuan yang menjadi sebab utama kesejahteraan dan kemajuan.
2. Mengajak semua pihak agar tidak membiarkan aksi-aksi
intoleran ini terus berlanjut karena ancamannya adalah keutuhan bangsa dan
negara.
3. Mendesak pemerintah bersikap lebih tegas terhadap
elemen-eleman takfiri, ekstremis dan intoleran yang mengatasnamakan Islam
karena hal demikian berarti menyuburkan potensi konflik horizontal yang dapat
meluas dan tak terkendali.
4. Mendesak Polri serius menangani kasus-kasus hate
speech (ujaran kebencian) yang jika tidak, akan menjadi norma yang membahayakan
keseluruhan masyarakat.
Demikian pernyataan sikap Ormas Islam Ahlulbait
Indonesia terkait kasus Demo 1 Muharam di Bangil.
Ketua Umum DPP Ahlulbait Indonesia
KH Hassan Alaydrus
Diolah dari berbagai sumber oleh Ahmad Hasyim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar