Pada 12 September 2017 kemarin, sebuah akun Facebook Muhammad Kamil
Ba'abud, merilis kegiatan Syiah yaitu peringatan Idul Ghadir di Bondowoso. Ritual tahunan Syiah itu dilakukan dengan
konsep memberikan makanan gratis bagi para peserta yang lewat dan mau makan.
"Insya Allah dalam rangka memperingati Hari Iedul Ghadir
diBondowoso tanggal 12 september 2017 akan dimeriahkan Dengan acara Bazar
Makanan GRATIS yg sudah menjadi tradisi rutin tiap tahun." tulis akun
Muhammad Kamil Ba'abud, (7/8/17).
Dalam foto banner yang diunggah Muhammad Kamil Ba'abud, diketahui
penyelenggara ritual Asyura tersebut dipanitiai oleh Yayasan As Shidiq
Bondowoso.
Para peserta yang datang, yang notabene adalah masyarakat sunni,
mereka dipaksa mendengarkan arahan dari panitia dan juga syiar syiah, bahwa
pemimpin yang haq setelah rasul adalah Ali bin Abi Thalib. Peserta yang datang
akan diberikan kupon dan nanti mereka menukarnya dan mendapatkan makanan sekedarnya.
Sembari makan itulah mereka harus mendengarkan dakwah syiah bahwa ini adalah
hari bahagia, yaitu hari pengangkatan Ali radliyalllahu anhu menjadi khalifah.
Padahal klaim itu terbantah dengan sebuah fakta bahwa lokasi lembah
ghadir yang terletak di antara makkah dan madinah. Jarak dari makkah ke lembah
Ghadir adalah 250 km. Sehingga tidak mungkin rasul menyatakan keimaman imam ali
pada sebagian sahabat saja, mengingat pasca haji, para jamaah dari sebelah
utara kota makkah saja yang ikut dalam peristiwa itu. Ditambah lagi, Sahabat
Ali ra mengakui kepemimpinan 3 khalifah setelah rasulullah.
Di bondowoso memang unik, bahwa yayasan syiah biasa melakukan
kegiatan sosial dalam rangka mengamankan posisinya, mengingat mayoritas warga
menolak ajran syiah berada di kota mereka. Bahkan perayaan tahun lalu nyaris
terjadi bentrok jika syiah tetap mengadakan perayaan id ghadir secara terbuka
dan mendatangkan syiah dari luar kota. ( Ahmad Hasyim, TIM fakta syiah)