Pemerintah syiah Iran mengalami musibah yaitu 32 awak kapal tanker minyak Sanchi, tewas di perairan Cina.
Harapan untuk menemukan awak yang selamat menjadi sirna setelah 8 hari tanker minyak Sanchi terbakar dan tenggelam dalam tabrakan dengan kapal kargo di perairan Cina.
Kru kapal Sanchi terdiri dari 30 warga Iran dan dua orang Bangladesh. Kapal milik National Iran's Tanker Co ini membawa hampir 1 juta barel kondensat ke Korea Selatan. Ia bertabrakan dengan CF Crystal yang membawa gandum dari Amerika Serikat, sekitar 160 mil laut di lepas pantai dekat Shanghai.
Sebuah kapal tanker minyak Iran yang telah terbakar dan oleng di lepas pantai China selama lebih sepekan, meledak menjadi api yang sangat besar hari Minggu (14/1) dan tenggelam.
Tidak ada harapan untuk menemukan mayat awak kapal, kata Mohammad Rastad, juru bicara tim SAR Iran, sebelum kapal itu tenggelam.
Para petugas SAR sebelumnya telah menemukan mayat 3 awak tanker Sanchi yang tabrakan pekan lalu di Laut China Timur dengan kapal barang China CF Crystal.
Media pemerintah China mengatakan dua mayat ditemukan Sabtu pagi di geladak Sanchi yang terombang-ambing. Satu mayat yang ditemukan sebelumnya pekan lalu diyakini mayat satu lagi dari ke-32 orang awak kapal tersebut, yang terdiri dari 30 warga Iran dan dua Bangladesh.
Tim pencarian berusaha mencapai ruang peristirahatan awak kapal hari Sabtu, tetapi terpaksa mundur karena suhu yang tinggi.
Namun, tim tersebut dapat mengambil alat perekam data kapal itu.
Tanker Sanchi yang terdaftar di Panama itu sedang berlayar dari Iran ke Korea Selatan memuat 136 ribu ton minyak mentah jenis ultra-light condensate, ketika kapal tersebut hari Sabtu menabrak CF Crystal yang terdaftar di Hong Kong kira-kira 257 kilometer dari pantai Shanghai.
Dua puluh satu orang awak Crystal, semuanya warga China, berhasil ditolong setelah tabrakan. Kapal tersebut mengangkut bahan pangan dari Amerika Serikat ke China.
Tidak jelas apa yang menyebabkan tabrakan itu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar