Senin, 22 Januari 2018

SYIAH IKUT ACARA SUFI DAN NU

Syiah dan tokohnya ikut dalam sebuah seminar kemarin di Jakarta. Ini mungkin karena ada kaitannya dengan Iran. Bahkan sebuah situs berita syiah mengangkat judul : ULAMA SUNNI DAN SYIAH DARI IRAN MENJADI PEMBICARA DALAM SEMINAR
Pembangunan makam Imam Al-Ghazali yang berada di Iran segera terlaksana. Hal itu disampaikannya saat menutup acara Seminar Internasional Tasawuf Imam Al-Ghazali di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Jumat 19 Januari 2018.
Permintaan terhadap pemerintah Iran untuk segera membangun makam Imam Al-Ghazali merupakan salah satu hasil rekomendasi dari seminar itu. “Semoga dengan hasil seminar tersebut kita mendukung pemerintah Iran segera merealisasikan pembangunan makam Imam Al-Ghazali,” tutur Habib Luthfi.

undangan Acara

dukungan syiah pada acara tersebut




para peserta acara : 
(sumber foto ; fb salah satu peserta)

Pembangunan dan pelestarian makam Imam Al-Ghazali ini menurutnya adalah sebentuk ungkapan terima kasih kepada tokoh yang telah berjasa besar dalam dunia tasawuf dan telah ‘menelurkan’ tokoh-tokoh ulama ini. “Memang, kalimat terima kasih terlalu kecil dibanding jasanya para ulama yang mengajarkan kepada kami mengerti iman, mengerti islam, mengerti ihksan, mengerti kitab suci, semua firman Allah dan sunnati Rasulillah Saw.” ungkapnya.
Hal itu juga menunjukkan bahwa iran dulu adalah daerah sunni. Imam ghazali sendiri bukan dari penganut Syiah. Sekarang bahkan bukan termasuk tokoh yang diagungkan syiah karena tidak bermazhab syiah.
 “Seandainya kami bisa membangun kubah yang termewah, itu belum ada apa-apanya jika dibanding jasanya Imam Ghazali.” tutur Habib Luthfi.
Beberapa pembicara yang dihadirkan dalam seminar itu antara lain: Habib Luthfi bin Ali bin Yahya (Rais Am JATMAN), Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj, Prof. Dr. Mohammad Syalabi dari Mesir, Dr. Mazen Sherif dari Tunisia, Dr. KH. Luqman Hakim, MA, Shaykh Fayegh Rostami dari Iran, Dr. Azis al-Qubaiti dari Maroko, Azis Abidin dari Amerika Serikat dan Shaykh Muhammad Habib al-Alim sebagai Mursyid Tarekat Naqsabandiyah China.
Adapun pembicara lain adalah Dr. Ibrahim Abdulev dari Rusia, Prof. Dr. Mokhtari dari Iran dan Dr. H. Ilyas Ismail, MA. Seminar ini diselanggarakan atas kerjasama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Jam`iyyah Ahlith Thariqah al-Mu`tabarah an Nahdliyyah (JATMAN ), Univerisitas As Syafiiyah Jakarta dan Yayasan Manah Kita. Acara ini sukses digelar dan menghasilkan rekomendasi diatas. (diolah dari beberapa sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar