Syiah merubah strategi dakwahnya. Mengingat, banyaknya penolakan kegiatan ritual syiah. Maka syiah mencari jalur lain dalam mencari dukungan dan celah dalam dakwah.
Momentum bencana adalah saat yang tepat untuk menampakan eksistensi keberadaan mereka. Juga sebagai kampanye kegiatan kemanusian syiah. Berikut ini adalah LSM-LSM syiah yang kami kumpulkan dari berbagai sumber tentang LSM syiah peduli bencana LOMBOK :
ABI, ormas syiah terbesar setelah Ijabi :
MAI, Ormas syiah khusus wanita di bawah payung ABI :
JAKFI, sebuah jaringan kajian syiah yang berpusat di Jogja :
Rausan fikr, sebuah yayasan syiah yang berpusat di Jogja :
JAUSAN, sebuah LSM syiah yang berpusat di Malang Jawa Timur.
Seorang dai pakar syiah Indonesia menginfokan bahwa bulan Juli 2018 kemarin, indonesia kedatangan tokoh syiah. Tapi tidak banyak masyarakat yang tahu.
Seorang tokoh yang rajin mengisi ritual2 syiah dan ceramah syiah melalui rekaman. Hampir sebulan, selama Juli 2018 ke Indonesia dan keliling. Pertama berkeliling Jakarta. Tokoh tersebut sempat berjalan-jalan ke Masjid Istiqlal dan ke kantor NU, untuk bertemu dengan Said Aqil Siroj, ketua NU.
Setelah itu keliling ke beberapa daerah basis syiah, di antara ke daerah Wonosobo Jawa Tengah.
Selanjutnya melakukan kunjungan ke Bondowoso Jatim. Ia juga berkunjung ke salah satu UIN di Indonesia. ini adalah salah satu program syiah mencari support dari timur tengah. Ini juga menjadi media kampanye ke masyarakat bahwa syiah juga punya syaikh yang siap blusukan. Semoga Allah menjaga masyarakat dari pengaruh syiah dengan kedatangan tokoh syiah tersebut.
Lombok – Ormas Syiah Indonesia wilayah Nusa Tenggara Barat pada Idul Adha tahun ini berqurban di lokasi bekas terjadinya gempa yang mengguncang sebagian besar wilayah Lombok. Pemotongan hewan qurban tepat di hari jatuhnya Idul Adha pada Rabu, 22 Agustus.
Menurut Subhan, selaku ketua koordinator pelaksana ABI NTB, qurban yang dilakukan di dusun Bengkaeng Daye, Desa Bengkaeng, Kecamatan Batu Layar, Lombok Barat ini memotong satu sapi dan satu kambing, total setelah dipacking menjadi 230 bungkus dan langsung dibagikan kepada warga sekitar. Warga pun menyambut dengan antusias dan gembira menerima daging qurban dari relawan DPW ABI.
Ada beberapa LSM yang terkaget dengan kehadiran ormas syiah tersebut. ABI sebagai ormas syiah, memang sudah tersebar di seluruh Indonesia. hanyasaja kegiatan masing2 cabang tidak seragam. Keberadaan syiah di NTB memang relatif sepi dari pemberitaan, hal ini dikarenakan memang syiah disana tidak melakukan banyak program. Atau mereka memiliki banyak program tapi tidak diekpos ke media.
Nah, ketika ada momentum bencana dan mereka melakukan sosialisasi, masyarakat baru sadar bahwa ternyata dilokasi bencana juga sudah ada syiahnya. Semoga dengan adanya LSM syiah tersebut, masyarakat jadi waspada, bahwa syiah sudah menyebar sampai ke pelosok nusantara.
Menurut media syiah, komunitas Syiah di Kedah Darul Aman Malaysia menyelenggarakan salat Idul Adha pada Rabu (22/8). Bertempat di Husainiyah al-Zahra hadir puluhan umat muslim setempat dan seusai salat Idul Adha diadakan pemotongan hewan kurban berupa 9 ekor kambing.
Sebagaimana kita ketahui bahwa, di Malaysia syiah merupakan aliran yang ilegal. Ritual syiah beberapa dibubarkan resmi oleh polisi Malaysia. Sehingga sekarang ini tidak akan dijumpai ritual khas syiah dilakukan terang-terangan di Malaysia. Akan tetapi mereka juga tidak kehabisan cara.
Mereka menyelipkan acara syiah dan tidak ketahuan. Apa acara itu? Mereka melakukan doa arafah. Orang syiah pada hari arafah punya ritual khusus, karena pada hari arafah sejarah syiah mengalami tragedi. Mereka mengenangnya dengan melakukan doa. Mengapa mereka melakukan doa arafah? Nanti akan kami bahas pada artikel lainnya. Yang jelas, syiah punya ritual khusus pada momentum arafah. Sebagaimana yang dilakukan secara resmi di Iran. Bahkan disana menjadi acara lumrah dan dimana-mana diadakan. Pemerintah malaysia perlu ditiru oleh pemerintah indonesia jika hendak menjaga ketrentaman warganya. Mengingat, jika komunitas syiah berkembang, maka daerah itu akan sangat rawan sekali dengan konflik horisontal sesama masyarakat.
Semarang
Pada Minggu, 19/8/18, Muslimah Syiah Cabang Kota Semarang mengadakan kegiatan bazar penggalangan dana untuk korban gempa Lombok, NTB. Tepat pada hari Minggu kemarin, penggalangan dana dilakukan di kawasan Pasar Tiban, daerah Stadion Diponegoro dari pukul 06.00-10.00 pagi. Meski pasar yang hanya diadakan sekali seminggu tersebut baru dimulai pukul 06 pagi, namun panitia pelaksana sudah hadir sekitar pukul 4.30 subuh untuk menyiapkan lapak penjualan baju bekas namun layak pakai untuk dijual ke pengunjung yang datang.
Mutia selaku koordinator bazar dari divisi Ekonomi, Sosial dan Budaya MAI Pimcab Semarang menjelaskan bahwa inisiatif dan pelaksanaan awal dari kegiatan tersebut telah dimulai sejak minggu lalu. “Awalnya kami berinisiatif untuk mengirimkan pakaian pantas pakai dari kegiatan bazar yang diadakan sebelumnya, namun karena pengiriman barang yang overload kemudian mendapat masukan dari ibu-ibu yang lain, akhirnya kami memutuskan menjual pakaian-pakaian tersebut yang hasilnya akan disumbangkan untuk para korban di Lombok sana. Alhamdulillah ramai, sejak awal buka sudah diserbu dengan pengunjung-pengunjung yang lalu lalang, antusiasmenya bagus” imbuhnya.
Sari Normawaty selaku ketua MAI Pimcab Semarang mengatakan bahwa komunitasnya sebenarnya sudah beberapa kali mengadakan kegiatan sosial di masyarakat khususnya pada saat Ramadhan sejak dua tahun yang lalu, namun ini pertama kalinya komunitas menggalang dana untuk korban bencana alam.
“Hari ini adalah hari eksekusi, di mana beberapa hari kemarin kami sudah mulai mengirimkan beberapa kardus baju khusus untuk anak-anak. Alhamdulillah banyak yang berdonasi mulai dari kawan-kawan daerah Bom lama, Semarang untuk sisa bazar yang kami adakan tahun sebelumnya, anggota kami, juga dari warga RT 06 Karanggeneng yang tidak hanya dalam bentuk pakaian pantas pakai saja, namun dalam bentuk uang” lanjut Sari.
Untuk posko bantuan dari komunitas Ahlulbait di Lombok dikoordinatori oleh para relawan dari posko JAKFI Nusantara (Sebuah jaringan syiah yang berpusat di Jogjakarta-mereka sudah terjun juga di area bencana) dibawah arahan Ustaz Safwan untuk didistribusikan kepada para korban yang berada di Lombok Utara.
“Kami tidak bisa bantu tenaga dengan berada di sana, setidaknya bisa bantu dengan sumbangsih dari sini. Kami juga mendoakan Semoga para korban diberikan ketabahan dan kesabaran, dapat segera pulih dan bisa beraktifitas seperti semula, kami yakin bahwa bantuan pemerintah juga pasti turun ke sana (Lombok)” tutur Sari diakhir wawancara.
Ateman (39), salah satu pengunjung yang sempat diwawancarai sedang membeli pakaian di bazar tersebut turut mendoakan para korban bencana.
“Harapan saya semoga korban diberi ketabahan, pemerintah juga segera mengatasi, dan semua bantuan segera disalurkan ke sana” katanya.
Ini menjadi tanda bahwa eksistensi syiah di Semarang tidak bisa diremehkan. Mereka secara aktif bergerak. Dengan berbagai cara mencari simpati dari masyarakat. Jika mengadakan ritual syiah, mereka mendapatkan banyak penolakan maka mereka sekarang banyak melakukan kegiatan sosial dan kemasyarakat yang notabene tidak ada orang yang akan menolak.
Pada Sabtu, 18/08/18, Muslimah syiah mengadakan musyawarah wilayah yang pertama kali. Acara dimulai dari jam 09.00 sampai dengan pukul 16.00 dihadiri sekitar 40 orang dan berjalan dengan khidmat serta lancar.
Acara dibuka dengan pembacaan ayat suci Alquran, lagu Indonesia Raya dan Hymne ABI, selanjutnya tausiyah oleh Ustaz Musa Kadzim Alhabsyi. Beliau dalam pesannya mempunyai kekhawatiran tentang komunitas syiah khususnya di media sosial yang sering memperdebatkan politik yang sebenarnya bersifat dinamis, beliau mengajak untuk mengakhiri berpolemik tentang politik, baik yang pro maupun kontra dengan salah satu figur politik supaya tidak terjadi perdebatan yang menimbulkan pertikaian apalagi sesama Syiah. Beliau menambahkan, pemilu itu bersifat langsung, umum, bebas dan rahasia, jadi sudah sepatutnya sesuatu yang rahasia itu tidak dipamerkan, sesuatu yang rahasia sudah seharusnya tidak diketahui pihak lain, juga saat pemilihan ada kotak suara khusus untuk memilihnya.
Sambutan selanjutnya oleh Ustazah Endang selaku Pimpinan Nasional MAI. Beliau berpesan tentang perlunya optimasi organisasi dan regenerasi kader dengan berlandaskan wilayah kepada keluarga suci Rasul Saw untuk menegakkan kebenaran dan keadilan. Menurutnya, mengutip dari kata hikmah Imam Ali a.s bahwa berorganisasi harus terkoordinir supaya tidak kalah dengan keorganisasian yang mempunyai nilai keburukan tetapi sangat terkoordinir. “Dengan berwilayah kepada Imam Ali atau biasa disebut dengan Syiah Ali kita seharusnya bisa lebih koordinasinya dalam berorganisasi.”
“MAI sebagai organisasi kemasyarakatan sudah terdaftar resmi di Kementrian Dalam Negeri, ini merupakan Musyawarah Wilayah yang ke-8, sebelumnya sudah didahului oleh daerah lain, yang pertama Jawa Timur. MAI merupakan lembaga otonom di bawah Ormas Islam ABI”, imbuhnya.
Selanjutnya dari perwakilan Dewan Pengurus Wilayah DKI Jakarta Ahlulbait Indonesia (DPW ABI) dan Sekjen Ahlulbait Indonesia (DPP ABI) H Ridwan dan Ahmad Hidayat memberikan sambutan.
Memasuki acara inti yaitu salah satunya pemilihan pimpinan wilayah untuk DKI Jakarta yang dilakukan secara voting. Masing-masing peserta mengajukan calonnya, ada empat kandidat yang muncul yaitu, Hetty Rahim, Syarifah Firdausi Aljufri, Hawwa dan Mega Hartati. Suara mengerucut pada Mega Hartati dengan perolehan suara 16 dari 38 pemilih, satu suara hangus.
Memasuki acara terakhir diisi oleh Hassan Dalil Alaidrus selaku Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Ahlulbait Indonesia, selanjutnya pembentukan struktur keorganiasian yang baru.
MAI merupakan wadah bagi para pengikut syiah untuk kaum wanita. Mereka adalah sebagai sayap dakwah syiah khusus ibu2. Ini menjadi sarana untuk mengembangkan dakwah syiah di kalangan ummahat. Oleh karena itu, umat islam harus waspada dengan organisasi syiah ini. Jangan sampai istri dan anak perempuan ikut terjaring dalam dakwah syiah berkedok organisasi kewanitaan.
Setelah keliling ke Sukabumi, Cikampek dan Tangerang, maka pada pertengahan agustus, LSM syiah YDM membagi kacamata gratis di sebuah SMP di Tangerang. Ini salah satu cara agar syiah bisa masuk ke sekolah. Mereka membutuhkan banyak titik penyebaran, agar dakwah syiah bisa berjalan. Dengan modal kacamata, mereka berharap mendapat dukungan dan masyarakat tidak anti terhadap syiah.
Bagi masyarakat awam, ini bisa jadi akan berhasil. Bagi masyarakat terdidik dan mengerti hakikat syiah, maka bantuan dari pihak syiah tidak akan membawa banyak pengaruh. Mengingat kesesatan syiah sudah masuk dalam masalah pokok akidah. Sehingga tidak mungkin ada tolerasi ajaran.