Selasa, 09 Juni 2015

MUI JEPARA MEMPRIHATINKAN, HADIR DALAM RITUAL ARBAIN SYIAH



Pada akhir tahun kemarin, komunitas syiah di pelosok negri merayakan 40 hari kematian Husain ra. Tak ketinggalan, salah satu basis syiah di Jawa Tengah juga mengadakannya. Bagi muslim sunni, ritual tersebut jika dilakukan di yayasan mereka tidak menjadi sorotan. 

Di sinilah ironinya. Di saat MUI pusat sedang berjuang membersihkan pengurus MUI dari dai-dai susyi ( sunni syiah), tapi di Jepara MUI justru hadir dalam ritual syiah. Apa yang akan terjadi di masyarakat awam, jika ‘ulamanya’ justru menjadi pendukung acara kesesatan. 

Demikian juga Bupati yang nota bene adalah ahlu sunnah. Beberapa tahun ke depan Jepara akan banyak banyak pengikut syiahnya dan semakin subur. Bahkan, baru-baru  ini diadakan acara kumpul yayasan-yayasan syiah dalam rangka menghadapi tantangan dakwah syiah. Mereka menyusun strategi, bagaimana mengelabuhi masyarakat agar tertipu dengan slogan syiah syiah yaitu persatuan (lihat : http://www.darut-taqrib.org/berita/2015/05/20/dari-jepara-menuju-islam-damai . Padahal mereka hendak merubah ideologi Ahlul sunnah ke dalam syiah rafidah yang ajarannya penuh dengan laknat terhadap para sahabat RA.
Berikut foto sebagai bukti berita di atas : 






 tampak Bupati dan MUI Jepara hadir dalam ritual tersebut 

\
Sudah menjadi ciri syiah indonesia, melukai diri dengan mendonorkan darahnya, sebagai ganti dari menyiksa diri, krn diindonesisa tidak memungkinkan dilakukan penyiksaan badan tersebut.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar