Di
Indonesia, syiah menjadi salah satu penyebab adanya konflik. Jika diruntut,
dari pembakaran pesantren syiah di :
- Batang Pekalongan,
PESANTREN
BERALIRAN SYIAH DIRUSAK MASSA
BATANG, (SiaR, 18/4/2000). Amuk massa
terjadi di Desa Brayo,
Kecamatan
Wonotunggal, Kabupaten Batang, akhir pekan lalu (14/4).
Selain
tiga rumah pondok pesantren Al-Hadi rusak parah massa juga
merusak
sebuah mobil rusak dan gudang material bangunan dibakar yang
berada
di dekat pondok.
Menurut informasi yang berhasil
dikumpulkan menyebutkan, amuk massa
tersebut
terjadi seusai salat Jumat sekitar pukul 14.00 WIB sampai
16.30
WIB. Massa yang berasal dari desa Brayo, Brotoh, Siwatu dan
Wonotunggal
serta dari Buaran kota Pekalongan secara spontan
mendatangi
pondok pesantren Al-Hadi.
Kedatangan massa yang diperkirakan
mencapai ribuan orang itu, tanpa
ada komando
yang jelas secara bersama-sama menyerang lokasi kejadian
dengan
melempari gedung pondok pesantren dan rumah pengurus yang
berada
di sekitar itu.
Aksi bertambah tidak terkendali dengan
adanya massa yang berusaha
merusak
mobil, merobohkan warung dan berusaha membakarnya.
Situasi seperti itu makin mencekam
dengan adanya 32 orang santri
aliran
Syiah yang berada dalam kepungan massa, namun berkat kesigapan
petugas
keamanan yang didatangkan dari Polres Batang, Polwil satu
peleton
Brimob dan Kodim, massa yang sudah brutal tersebut tidak dapat
masuk ke
lokasi.
Lemparan batu terjadi kembali sewaktu
aparat keamanan mengevakuasi
para
santri sehingga beberapa petugas keamanan mengalami luka-luka.
Kebrutalan
massa yang berlangsung sekitar tiga jam itu baru bisa
dikendalikan
setelah personil dari Polres Batang, Polwil Pekalongan,
Brimob
Pekalongan dan Kodim 0736 Wijaya Kusuma datang dan berusaha
membubarkan
kerumunan massa.
Menurut informasi, motif perusakan
tersebut disebabkan adanya dugaan
bahwa
Pondok Pesantren yang dipimpin Sayid Ahmad B itu mengajarkan
aliran
Syiah kepada para santrinya. Aliran itu oleh masyarakat sekitar
dianggap
tidak lazim bahkan dianggap bertentangan dengan ajaran Islam.
Desakan masyarakat agar tidak berdiri
ponpes syiah di Batang tersebut
sudah
pernah ditindaklanjuti oleh Kejaksaan Negeri Batang dengan
melarang
keberadaan Ponpes Al-Hadi itu tertanggal 3 April 2000 nomor
38/Dsb.I/4/2000.
Namun, entah atas inisiatif siapa, beberapa, ponpes
itu
tetap berdiri dan melakukan kegiatannya.
Menyusul kasus perusakan itu, 11 orang
yang diduga sebagai pelakunya
dimintai
keterangan oleh aparat keamanan setempat. Dan untuk sementara
kegiatan
belajar-mengajar di Pesantren Al Hadi dihentikan sedangkan
aktivitasnya
dialihkan ke pondok pusat di Kota Pekalongan. Middad
Turkan,
Wakil Ketua Yayasan Al Hadi meminta kepolisian mengusut tuntas
kasus
itu. Satu hari sebelum perusakan, dia melihat indikasi akan ada
penyerangan
peristiwa itu sudah dilaporkan santrinya ke Polsek
Wonotunggal.
Bahkan tanda-tanda penentangan keberadaan ponpes Al Hadi
sudah
mulai tampak sekitar satu bulan lalu. "Satu minggu sebelum malam
Idul
Adha, ada sekelompok orang mengendarai sepeda motor berhenti di
depan
pesantren. Selanjutnya mereka menempelkan poster bertuliskan
anti-syiah.
Kasus itu pun sudah kami laporkan ke polisi," cerita
Middad.***
-
------------------------
SiaR
WEBSITE:
http://apchr.murdoch.edu.au/minihub/siarlist/maillist.html
- konflik di Puger Jember
“http://www.kiblat.net/2013/09/13/kronologi-bentrok-umat-islam-jember-vs-syiah/”
- konflik di Sampang Madura
- konflik di Adzikro Bogor.
Konflik
tersebut dipicu oleh sikap syiah yang sudah mulai terang-terangan memprovokasi
muslim sunni yang nota bene cinta damai.
Jika
pemerintah tidak tegas mengambil tindakan, maka konflik antar sunni syiah akan
terus terjadi. Jika di Malaysia, pemerintah mengambil sikap tegas, melalui JAKIM,
jika ada aktifatas syiah di suatu tempat, maka kita tinggal lapor polisi, maka
polisi yang akan menangkap pelaku kegiatan syiah tersebut. Sehingga di sana
tidak terjadi konflik. (lihat : http://www.syiahindonesia.com/2015/03/inilah-hukuman-bagi-yang-menyebarkan.html
juga : http://www.syiahindonesia.com/2015/03/tidak-ada-syiah-moderat-semua-aliran.html
serta http://www.syiahindonesia.com/2015/02/mendagri-malaysia-kami-larang-syiah-demi-keamanan-negara.html
)
Jika di
Indonesia, maka ritual syiah bisa dengan bebasnya diadakan, bahkan di beberapa
tempat didukung oleh pemerintah setempat. Misalnya di Jepara Jawa Tengah, maka
kegiatan2 syiah mendapat dukungan Bupati karena memang Bupati Jepara Pro
syiah. Di Kalimantan, tentara bisa
mengadakan bareng dengan kelompok syiah dengan santainya. Bahkan yang terhangat
adalah, adanya oknum MUI Jakarta utara yang mengadakan acara bersama OASE,
salah satu yayasan syiah yang bergerak di bidang pendidikan.
Jika di
Malaysia, JAKIM mengeluarkan poster secara resmi agar disebarkan ke masyarakat,
maka di Indonsesia, MUI secara resmi mengeluarkan buku panduan yang dibagikan
kepada masyarakat luas, baik ada yang gratis atau ada yang bisa di beli di Toko
Buku Gramedia yang sudah tersebar di seluruh Indonesia. Juga ada sebagian
yayasan dakwah yang menyebarkan poster yang isinya adalah kutipan dari buku MUI
yang jika dirujuk lagi maka tabel dalam poster tersebut adalah nukilan dari
buku karangan santri Sidogiri Jawa Timur.
Berikut
perbedaan poster anti syiah Indonesia dan Malaysia.
- http://www.syiahindonesia.com/2015/01/download-poster-cara-mengenal-ajaran-sesat-syiah-gratis.html
- http://idcfm.net/fuip-sebarkan-poster-perbedaan-islam-dan-syiah/
versi Malaysia
:
- http://www.islam.gov.my/node/43291
- http://www.islam.gov.my/sites/default/files/e-penerbitan/poster_syiah_-_fatwa_dan_perbezaannya_dengan_aswj.pdf
redaksi :
Ahmad Hasyim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar