Kamis, 29 Maret 2018

ALUMNI PESANTREN SYIAH MENJADI PRESIDEN IPI IRAN 2018-2019

Alumni sebuah pusat kaderisasi syiah, Ma'had YAPI Bangil Pasuruan, dalam orasi pasca terpilih sebagai Presiden IPI Iran mengatakan siap membangun IPI Iran untuk lebih dikenal dan menjadi perwakilan bangsa yang aktif mempromosikan budaya tanah air.
Bertempat di gedung serbaguna kantor KBRI Tehran di kota Tehran Republik Islam Iran, terselenggara Musyawarah Besar Ikatan Pelajar Indonesia Iran (MUBES IPI Iran) ke-7 pada Selasa, (20/3) pukul 9.30 waktu setempat. Dibuka oleh Kepala Duta Besar Indonesia untuk Iran Octaviano Alimuddin.

Dalam sambutannya, Octaviano mengingatkan agar pelajar Indonesia di Iran terus menjaga kebersamaan dan kekompakan. Ia juga sempat memesankan menyambut tahun politik, pelajar harus tetap menjaga kondisi yang kondusif dan menggunakan hak pilih dengan baik. 
Dihadiri kurang lebih 30 perwakilan mahasiswa dari berbagai kota di Iran seperti dari Qom, Esfahan, Masyhad, Ghurghan, Hamedan, Qeshm dan Tehran sendiri, MUBES berlangung alot sampai Rabu, (21/3) pukul. 3.30 dini hari.
MUBES IPI Iran ke 7 tersebut memutuskan Muhammad Ghiffari, mahasiswa Universitas Ferdowsi Masyhad sebagai Presiden IPI Iran periode 2018-2019 setelah meraih suara terbanyak, mengalahkan kedua rivalnya, Ismail Amin dari Universitas Internasional al-Mustafa Qom, seorang aktifis syiah yang aktif di medsos dan sering mengkampanyekan ajaran syiah dan Bahesty Zahra mahasiswi Universitas Tehran. 
Alumni Ma'had syiah YAPI Bangil Pasuruan, dalam orasi pasca terpilih sebagai Presiden IPI Iran mengatakan siap membangun IPI Iran untuk lebih dikenal dan menjadi perwakilan bangsa yang aktif mempromosikan budaya tanah air.


Sumber : media syiah ABNAIR

Tidak ada komentar:

Posting Komentar