Kamis, 13 Desember 2018

Rakyat Iran Menderita, Para Elit dan Pejabatnya Hidup Mewah


Teheran – Di tengah krisis ekonomi yang menjerat Iran, ketimpangan sosial menjadi sorotan para aktivis lokal. Para elit bergelimang harta, sementara rakyat merasakan beban ekonomi seiring berlakunya sanksi AS.

Menyikapi hal ini, para aktivis lokal meluncurkan kampanye yang menargetkan beberapa elit terkaya di negara itu dan tokoh paling berpengaruh. Di antaranya terhadap Panglima Tertinggi Iran (IRGC), Mohammad Ali Jafari dan putranya. Keduanya terus menjalani kehidupan yang mewah, selan hewan peliharaan yang bernilai tinggi.



Seyed Mahdi Sadrossadati memposting gambar di Instagram yang menunjukkan putra Jafari berpose di sebelah harimau di teras rumah.

“Seekor harimau di rumah? Apa yang terjadi?” tulis Sadrossadati memberikan caption, sebagai ungkapan kemarahan atas ketimpangan ekonomi antara orang kaya dan masyarakat Iran.

“Dan ini ada seorang pemuda berusia 25 tahun yang tidak bisa mendapatkan kekayaan seperti itu. Orang-orang mengalami kesulitan serius mendapatkan popok untuk anak-anak mereka,” tambahnya.

Para aktivis mengecam korupsi dan meluasnya orang-orang kaya yang hidup sembarangan, sementara mayoritas rakyat Iran menghadapi melemahnya ekonomi akibat sanksi AS.

Sadrossadati telah memposting video-video perdebatan antara dirinya dan beberapa dari mereka yang dikritik.

Dalam sebuah sesi, ia menghadapi putra mantan gubernur bank sentral Mehdi Mazaheri, yang menuai banyak kritik setelah fotonya mengenakan arloji emas besar muncul.

Dalam debat panas, Sadrossadati berkata: “Bagaimana Anda menjadi kaya? Berapa banyak uang yang Anda mulai dan berapa banyak uang yang Anda miliki sekarang? Berapa banyak pinjaman yang telah Anda ambil?”
BACA JUGA  Iran dan Turki Perkuat Hubungan Dagang di Tengah Sanksi AS

Tak ada tanggapan pasti dari Mazaheri. Dia hanya berjanji akan bersedia berbagi dokumen tentang keuangannya.

Anak-anak dari lebih dari selusin pejabat lainnya telah dikritik secara online dan sering disebut sebagai “aghazadeh”, secara bahasa artinya “terlahir mulia”. Sebuah ungkapan dalam bahasa Farsi, yang maknanya untuk mencibir kemewahan mereka.

Mata uang Iran telah mencapai 149.000 dolar AS di pasar gelap yang digunakan untuk sebagian besar transaksi, turun dari sekitar 43.000 pada awal 2018 ketika Presiden AS Donald Trump bersumpah untuk menarik diri dari kesepakatan nuklir antara Teheran dan kekuatan dunia yang bertujuan untuk mengekang program nuklirnya.

Kemarahan publik telah terjadi di Iran selama beberapa waktu. Demonstrasi untuk memprotes kesulitan ekonomi telah menewaskan 25 pengunjuk rasa, mulai tumbuh akhir tahun lalu dan menyebar ke lebih dari 80 kota dan desa.

Sumber: kiblatnet

Tidak ada komentar:

Posting Komentar