Ja’far Ash Shadiq: “Jikalau kamu mengatakan bahwa yang meninggalkan taqiyyah itu seperti orang yang meninggalkan shalat, maka kamu benar!” (Man Laa yahdhuruhul Faqih, Ibnu Babawaih, juz 2 hal 80)
Al baqir: “Sesungguhnya 9/10 agama merupakan taqiyyah. Tidak ada agama bagi yang tidak mengamalkan taqiyah!” (Ushul al Kafi, al Kulaini, juz 2 hal 217)
Ibn Babawaih al Qummi: “Bertaqiyyah itu wajib, tidak boleh ditinggalkan sampai munculnya al Qa’im (Imam mahdi), maka siapa yang meninggalkannya sebelum munculnya al Qa’im maka ia telah murtad dari agama Allah Ta’ala, murtad dari agama Imamiyah, dan juga menyelisihi Allah, Rasul-Nya dan para Imam !” (al I’tiqadaat, Ibn Babawaih al Qummi, hal 114-115)
Salah satu organisasi yang mewakili Syiah di Indonesia adalah Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI) ternyata terbukti bertaqiyyah (berbohong) untuk mendapatkan sambutan positif di tengah masyarakat yang tak mengetahui hal ihwal tentang agama sesat ini, Syiah.
Berikut salah satu data kebohongan mereka;
Harian Fajar, Minggu, 6 Februari 2011, menurunkan berita tentang IJABI, dengan judul berita “IJABI Tentang Sikap Menjelek-jelekkan Sahabat Nabi”, di dalam salah satu ulasan berita itu ditulis: “Melalui ketuanya, Syamsuddin Baharuddin, dia menegaskan IJABI Sulsel sama sekali tidak pernah membuat gerakan yang menjelek-jelekkan sahabat Nabi saw sebaliknya, IJABI sangat menentang gerakan atau upaya menjelek-jelekkan sahabat Rasulullah saw.”
Mendengar berita itu semestinya sebagai orang Muslim kita turut bergembira, karena dengan tegas IJABI menyatakan bahwa kegiatan utama Syiah selama ini yang sangat identik permusuhannya dengan sahabat-sahabat Nabi Muhammad saw itu mereka tentang dengan keras.
Namun, bagi yang rajin meneliti dan menelaah sepak terjang organisasi Syiah yang satu ini seperti LPPI Makassar, tentu akan menilai bahwa berita publik semacam ini hanyalah bualan dan omong kosong belaka!
Coba pembaca perhatikan data-data IJABI di bawah ini yang sangat menjelek-jelekkan sahabat-sahabat Nabi Muhammad saw:
- Para sahabat sering menentang pada saat Rasulullah saw masih hidup.[1]
- Utsman bin Affan bersama dengan sebagian besar sahabat lain lari dari medan perang uhud.[2]
- Para sahabat membantah perintah Nabi saw.[3]
- Para sahabat merobah-robah agama.[4]
- Para sahabat murtad.[5]
- Aisyah bermuka hitam, suka memoles pipinya dengan sejenis akar sebuah pohon sehingga berwarna merah, sehingga dengan itu beliau dijuluki Al Humairo (yang kemerah-merahan pipinya). Ia sangat pencemburu, dan suka membuat makar.[6] Na’udzu billah min dzalik
- Abu Sufyan tidak percaya ada surga, neraka, hari perhitungan dan siksaan.[7]
- Khalid bin Walid membunuh Malik bin Nuwairah dan menikahi istrinya pada malam hari.[8]
- Amr bin Ash adalah anak dari hasil promiskuitas (ibunya digagahi oleh beberapa orang yang tidak jelas).[9] Ia membunuh Muhammad bin Abu Bakar, memasukkannya ke dalam perut bangkai dan membakarnya.[10]
Inilah dia manhaj agama sesat Syiah yang dipenuhi dengan kebohongan dan kedustaan serta cacian dan laknat untuk manusia-manusia terbaik didikan langsung Nabi Muhammad saw.(LPPIMakassar.blogspot.com)
Catatan kaki:
[1] Emilia Renita AZ. 40 Masalah Syiah. Bandung: IJABI. Cet ke 2. 2009. hal. 82
[2] Ibid. hal 79. Meskipun mereka lari dari medan perang, namun Utsman bin Affan dan sebagian sahabat lainnya tidak pantas dicela dan disebut-sebut lagi sebagai oarng yang menentang perintah Rasulullah saw karena mereka sudah diampuni oleh Allah swt, silakan lihat QS. Ali Imran: 155
[3] Jalauddin Rakhmat. Sahabat Dalam Timbangan Al Quran, Sunnah dan Ilmiu Pengetahuan. PPs UIN Alauddin 2009. hal. 7
[4] Jalaluddin Rakhmat. Artikel dalam Buletin al Tanwir Yayasan Muthahhari, IJABI Jabar bekerjasama dengan IJABI Sulsel, Edisi Khusus No. 298. 10 Muharram 1431 H. hal. 3
[5] Ibid. hal. 4
[6] Ceramah Asyura Jalaluddin Rakhmat (Ketua Dewan Syuro IJABI), Rec. 07 Arsip LPPI Perw. IndTim.
[7] Emilia Renita AZ. 40 Masalah Syiah. Bandung: IJABI. Cet ke 2. 2009. hal. 84
[8] Ibid
[9] Jalaluddin Rakhmat. (Ketua Dewan Syuro IJABI) Al Mushthafa (Manusia Pilihan yang Disucikan). Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2008. hal. 14
[10] Emilia Renita AZ. 40 Masalah Syiah. Bandung: IJABI. Cet ke 2. 2009. hal. 84
sumber : eramuslim.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar