Minggu, 22 April 2012

Bahaya Syiah Iraq Sudah di Depan Pintu!

Hidayatullah.com—Seorang pria mirip mantan orang dekat Saddam Hussein muncul dalam rekaman video di situs Partai Baath, mengajak rakyat melawan dominasi pemerintah Syiah Iraq.

Dilansir oleh Reuters (08/04/2012), rekaman video yang diunggah ke situs Partai Baath, partai Saddam Hussein yang sekarang dinyatakan ilegal, menunjukkan sosok Izzat Ibrahim Al Douri mengenakan seragamnya era Saddam dan duduk di depan bendera lama Iraq.

“Kita harus memulai lagi dari awal dengan segera … untuk membangun kembali partai revolusioner Baath,” katanya, dalam video yang disiarkan dalam rangka ulang tahun Partai Baath ke-65.

Izzat Ibrahim Al Douri adalah mantan ketua Partai Baath saat Saddam Hussein berkuasa. Ia menjadi satu-satunya pejabat era Saddam dengan pangkat tertinggi yang belum berhasil ditangkap Amerika Serikat dan pemerintah Syiah Iraq bentukan AS. Washington mengiming-imingi hadiah sebesar USD10 juta bagi siapa saja yang berhasil menangkap Al Douri. Pria tua itu termasuk dalam daftar 55 warga Iraq yang paling dicari oleh militer Amerika Serikat. Namanyanya berada di urutan ke-6.

“Setiap orang dapat mendengar suara bahaya bergema setiap hari yang mengancam negeri ini,” katanya dalam video yang berdurasi satu jam itu, lansir Associated Press.
Al Douri juga mengkritik pemerintah negara-negara Arab yang mendukung pemerintah Syiah Iraq, dan mengecam mereka karena ikut memusuhi para pejuang Iraq yang berperang melawan invasi militer Amerika Serikat. Sebagaimana diketahui, pemerintah AS menuding Al Douri menjadi komandan yang mengorganisir para pejuang Iraq yang disebut sebagai pemberontak.

“Sembilan tahun telah berlalu sejak invasi dan pendudukan (AS-red) dan para pengkhianat ini telah memunggungi perlawanan para pejuang Iraq,” kata Al Douri.

Al Douri pada saat yang sama memperingatkan negara-negara Muslim Arab, atas apa yang disebutnya sebagai “invasi Safavid” di kawasan itu, merujuk pada pengaruh Syiah Iran yang semakin kuat dalam pemerintah Iraq sekarang ini.

“Kami tunjukkan di depan mata dan di genggaman tangan Anda, bahwa musuh Safavid dari Persia hari ini telah berdiri depan pintu,” kata Al Douri menegaskan.

Al Douri mengatakan, Partai Dakwah Islam –partai Syiah tempat Perdana Menteri Nuri Al Maliki bernaung– “telah mengumumkan Iraq sebagai ibukota Syiah, dan ia menyeru kepada para pemimpin negara-negara Arab agar mengakui realita itu.”

Al Douri pernah dikabarkan telah mati atau tertangkap lebih dari satu kali. Pada rekaman video yang dirilis tahun 2009, ia mengirimkan pesan serupa, menyeru agar para pejuang Muslim Iraq bangkit melawan Syiah lewat jalur politik.

Peringatan bahaya Syiah di Iraq oleh Al Douri ini kiranya bukan isapan jempol semata. Terbukti, hanya beberapa jam setelah Amerika Serikat menarik hampir seluruh pasukannya pada akhir Desember 2011, Al Maliki mengeluarkan surat perintah penangkapan atas Al Hashimi. Pemimpin pemerintahan Iraq yang dikuasai Syiah, Perdana Menteri Nuri Al Maliki, mengumumkan Wakil Presiden Tariq Al Hashimi sebagai tersangka otak aksi terorisme di Iraq dan mengendalikan pasukan berani mati penentang pemerintah. Al Hashimi adalah satu dari segelintir politisi Muslim yang berada di pemerintahan sebagai perwakilan dari warga Muslim Iraq. Al Hashimi kemudian mengungsi ke wilayah Kurdistan.

Pemimpin Wilayah Otonomi Kurdistan Massoud Barzani, seperti halnya pemerintah Turki, mengecam dominasi politik kelompok Syiah di Iraq. Belum lama ini Barzani sengaja terbang ke Washington menemui para pemimpin Amerika Serikat untuk mengadukan Syiah Iraq yang berusaha menguasai penuh pemerintahan Iraq dan menagih komitmen Gedung Putih yang berjanji akan mempertahankan persatuan Iraq setelah menarik pasukannya dari negeri 1001 malam itu.

Barzani mengatakan bahwa Nuri Al Maliki, yang naik ke kursi perdana menteri dengan dukungan penuh dari Washington, memerintah di Iraq seperti seorang diktator.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar