Selasa, 22 Mei 2018

PENGUNGSI SYIAH TETAP MELAKUKAN RITUAL SYIAH

Setelah enam tahun terusir dari tanah kelahirannya, karena ulah mereka melanggar kesepakatan dengan MUI dan warga setempat, ratusan Muslimin Syiah Sampang tetap melakukan ritual syiah. Harapan aar bisa pulang kampung selalu kandas di tengah jalan karena pemerintah tidak mau ambil resiko terjadinya konfik lagi. Bahkan informasi terbaru dari salah satu tokoh anti syiah menyebutkan bahwa sudah ada 4 orang yang kembali ke sampang dikarenakan mereka sudah bertobat.

Para pengungsi syiah meyakini bahwa keadilan akan datang untuk mereka sebagaimana janji Allah swt yang disampaikan melalui lisan suci Rasulullah saw, bahwa bumi akan tegak dengan adanya seorang pemimpin dari kalangan syiah yaitu Imam Mahdi syiah.
Hari Jum’at siang (4/5/2018), ratusan pengungsi syiah Sampang di Rusunawa Puspa Agro Sidoarjo, Jawa Timur berkumpul mengadakan peringatan hari lahir (Milad) Imam Mahdi, sebagai bukti bahwa mereka berdiri dalam barisan orang-orang yang meyakini akan janji Allah, sekaligus wujud kecintaan pada Imam syiah yang dinantikan. Mereka menyebutnya dengan imam mahdi al muntazar.

Ustaz syiah, Abdillah Ba’bud dalam ceramahnya di acara itu menyampaikan bahwa Imam Mahdi adalah sosok agung yang dinantikan oleh semua manusia apapun agamanya, kepercayaannya, mazhabnya, suku dan rasnya. “Semua menanti beliau sebagai sosok penyelamat, meskipun berbeda-beda dalam menyebut dan menamai beliau,” tuturnya.
Selain Ustaz Abdillah-Ketua DPW ABI Jatim-, hadir pula dalam acara, Sekretaris DPW ABI Jatim, Ustaz Habib Ali Ridho Assegaf dan Muadz Dimyati.





Rangkaian peringatan Milad Imam Mahdi Afs, yang terselenggara bersama DPW ABI Jawa Timur ini diisi dengan pembacaan Al-Quran Surah Yasin, pembacaan Maulid, ceramah agama, nonton bareng film animasi “Putri Romawi (Ibunda Imam Mahdi Afs)”, pembagian sembako, dan obat-obatan. Ini menunjukkan bahwa dakwah syiah yang dilakukan oleh tajul muluk sudah berhasil. Terbukti meski mereka di pengungsian, masih dengan militan bisa melaksanakan ritual khas ala syiah. Inilah yang dikhawatirkan oleh MUI sampang jika mereka kembali ke sampang, akan berkembang dan tidak bisa memenuhi kesepakatan sehinga konfik pasti tidak terhindarkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar