Rabu, 30 Januari 2019

Jambore Syiah Pelantikan Pandu Syiah Jabar


Bogor, Minggu (30/12) – Pimpinan Nasional Pandu Ahlulbait, Sebuah ormas syiah menggelar camping bertajuk Jambore Pemuda Ahlulbait menjelang pergantian tahun baru masehi 2019.

Jambore yang berlangsung selama empat hari tiga malam di Bogor, diikuti oleh 100 lebih pemuda pemudi dari Purwakarta, Garut, Bandung, Bogor, Depok, dan beberapa daerah lain di Jawa Barat serta beberapa perwakilan pemuda pemudi dari Jakarta dan sekitarnya.




Acara yang diisi dengan rangkaian pembekalan kesadaran tentang pentingnya pengenalan diri, tentang kepemimpinan dan masyarakat terpimpin, serta penyadaran tentang taklif dimana para pemuda bisa berperan aktif sesuai dengan kapasitasnya dalam masa penantian hadirnya Imam Zaman Ajalallahu ta’ala Farajhahu Syarif  sebagai pemimpin universal yang akan menegakkan keadilan di muka bumi. Ini adalah salah satu keyakinan syiah, bahwa sekarang ini, syiah sedang dalam masa penantian imam terakhir mereka yang waktu itu menghilang. Menurut keyakinan syiah imamiyah, keberadaan imam sekarang ini diwakili oleh wilayah faqih yang berpusat di Iran. Sehingga dimanapun syiah berada aka merujuk pada wilayah faqih tersebut. Jika di Indonesia yang sistem negaranya pancasila, maka syiah terpecah antara yang merujuk ke Iran, atau mereka merujuk ke marjak lokal yang sesuai dengan syiah ala Indonesia.

Jambore dikemas dalam bentuk diskusi aktif dan interaktif dalam ruangan di hari pertama dan kedua, kemudian hari selanjutnya diisi kegiatan outing di lereng gunung Pangrango untuk pembekalan kemandirian, Outbond, serta kegiatan mencari jejak dan api unggun di malam harinya.
Meski beberapa kali turun hujan, peserta tetap dengan penuh semangat dan antusias yang tinggi mengikuti rangkaian demi rangkaian acara.

Acara Jambore ditutup dengan pelantikan Pengurus Pimpinan Wilayah Pandu Ahlulbait Jawa Barat yang dijabat Hasan Bajri serta beberapa pengurus lain oleh Musa Kadzim Al-Habsyi dan Abbas Hasni selaku Ketua Umum Pandu Ahlulbait, selanjutnya janji setia kepada Imam Zaman Ajalallahu ta’ala Farajhahu Syarif  dalam konteks mempertahankan dan membela keutuhan bangsa dan negara. Ini juga menjadi ciri syiah, bahwa mereka dalam masa penantian ini, mereka tetap loyal dengan mengucapkan janji setia meski imam yang ada belum ada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar