Menurut
Kantor Berita ABNA, ditengah kemelut politik dan keamanan negara yang
masih dalam proses perbaikan, kelompok salafi garis keras Mesir justru
menggalakkan kampanye Gerakan Anti Syiah. Ibarat memancing di air keruh,
kelompok Salafi mengadakan seminar dengan tema, "Syiah
adalah musuh, berwaspadalah!" dengan menampilkan beberapa penceramah
seperti Syeikh Muhammad Ibrahim Manshur, Syeikh Husain Abu Khair, Syiekh
Muhammad Farid dan Syiekh Sa'ad Zalhaf.
Dalam
forum yang berlangsung di Masjid Nurul Iman (Barat Mesir) pada Ahad
lalu, Muhammad Ibrahim Manshur yang merupakan mantan anggota Parlemen
dan Perancang Undang-Undang Mesir berkata, "Syiah berada dalam fase
pertama menarik orang awam ke arah mereka dengan propaganda kecintaan
dan turut merasakan duka dan derita Ahlul Bait, setelah itu mereka akan
menerangkan syubhat seperti "Barangsiapa yang mencintai Ahlul Bait akan
ke syurga sebaliknya mereka yang tidak cinta Ahlul Bait akan ke neraka".
Manshur
turut mengakui pesatnya pengaruh Syiah dan perkembangannya di Mesir
sambil berkata, "Saat ini kami menjadi saksi akan semakin pesatnya
perkembangan dakwah Syiah di berbagai wilayah."
Syeikh
Muhammad Farid (Dosen Jurusan Hadis Institut Ibnu Taimiyah) dalam forum
tersebut turut menjelaskan bahwa Khomeinisme mempunyai akidah yang aneh
dan sesat. Katanya, "Masalah Tasyayyu' amatlah sukar, bahaya Syiah
terlalu besar bagi mereka yang awam dan tidak mengenali sejarahnya."
Syeikh
Sa'ad Zalhaf dalam penyampainnya turut membenarkan kesesatan Syiah
sembari mengumbar, "Syiahlah yang hakekatnya yang membunuh Husain!
mereka sentiasa mengkhianati umat Islam!".
Di
akhir forum, Syiekh Husain Abul Khair menunjukkan kepada peserta
bukti-bukti yang disebutnya sebagai penyimpangan akidah Syiah dengan
menayangkan beberapa klip video dan gambar.
Di
antara tuduhan yang dilemparkan termasuklah syubhat lama yang telah
dijawab oleh banyak ulama baik Syiah maupun ulama Ahlus Sunnah yang
adil. "Syiah memiliki aqidah bahwa al-Quran telah diwahyukan kepada Ali
sebelum diturunkan kepada Nabi Saw." Umbarnya.
Gerakan
anti Syiah tersebut semakin gencar menyebar fitnah terhadap Syiah
setelah Ikhwanul Muslimin, cendekiawan dan mayoritas rakyat Mesir
termasuk ulama-ulama universitas Al Azhar menyatakan tekad akan
mempererat hubungan antara Kairo dan Teheran. Kelompok yang mendapat
kucuran dana besar dari Arab Saudi dan Qatar tersebut berusaha mencegah
terjalinnya hubungan erat itu dengan menggalakkan propagan anti Syiah
dan anti Iran.
Sementara
itu Hazim Ismail, salah seorang aktivis Salafi yang menyebut diri
mereka sebagai Pembela Sahabat telah mengecam Syiah dan menyamakannya
dengan Majusi. Dalam sebuah debat beliau bersama tokoh Syiah Ahmad Rasim
al-Nafis di stasiun televisi Akhir al-Nahar, beliau berkata, "Israel
dan Yahudi adalah Ahli Kitab, Nabi Islam menjalinkan hubungan dengan
Yahudi dan Kristian, namun tidak dengan Majusi."
sumber : abna.ir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar