Minggu, 21 April 2013

Kelompok Salafi Anti Persatuan Gelar Seminar Kecam Syiah

Menurut Kantor Berita ABNA, ditengah kemelut politik dan keamanan negara yang masih dalam proses perbaikan, kelompok salafi garis keras Mesir justru menggalakkan kampanye Gerakan Anti Syiah. Ibarat memancing di air keruh, kelompok Salafi mengadakan seminar dengan tema,  "Syiah adalah musuh, berwaspadalah!" dengan menampilkan beberapa penceramah seperti Syeikh Muhammad Ibrahim Manshur, Syeikh Husain Abu Khair, Syiekh Muhammad Farid dan Syiekh Sa'ad Zalhaf.
Dalam forum yang berlangsung di Masjid Nurul Iman (Barat Mesir) pada Ahad lalu, Muhammad Ibrahim Manshur yang merupakan mantan anggota Parlemen dan Perancang Undang-Undang Mesir berkata, "Syiah berada dalam fase pertama menarik orang awam ke arah mereka dengan propaganda kecintaan dan turut merasakan duka dan derita Ahlul Bait, setelah itu mereka akan menerangkan syubhat seperti "Barangsiapa yang mencintai Ahlul Bait akan ke syurga sebaliknya mereka yang tidak cinta Ahlul Bait akan ke neraka".
Manshur turut mengakui pesatnya pengaruh Syiah dan perkembangannya di Mesir sambil berkata, "Saat ini kami menjadi saksi akan semakin pesatnya perkembangan dakwah Syiah di berbagai wilayah."
Syeikh Muhammad Farid (Dosen Jurusan Hadis Institut Ibnu Taimiyah) dalam forum tersebut turut menjelaskan bahwa Khomeinisme mempunyai akidah yang aneh dan sesat. Katanya, "Masalah Tasyayyu' amatlah sukar, bahaya Syiah terlalu besar bagi mereka yang awam dan tidak mengenali sejarahnya."
Syeikh Sa'ad Zalhaf dalam penyampainnya turut membenarkan kesesatan Syiah sembari mengumbar, "Syiahlah yang hakekatnya yang membunuh Husain! mereka sentiasa mengkhianati umat Islam!".

Di akhir forum, Syiekh Husain Abul Khair menunjukkan kepada peserta bukti-bukti yang disebutnya sebagai penyimpangan akidah Syiah dengan menayangkan beberapa klip video dan gambar.
Di antara tuduhan yang dilemparkan termasuklah syubhat lama yang telah dijawab oleh banyak ulama baik Syiah maupun ulama Ahlus Sunnah yang adil. "Syiah memiliki aqidah bahwa al-Quran telah diwahyukan kepada Ali sebelum diturunkan kepada Nabi Saw." Umbarnya.
Gerakan anti Syiah tersebut semakin gencar menyebar fitnah terhadap Syiah setelah Ikhwanul Muslimin, cendekiawan dan mayoritas rakyat Mesir termasuk ulama-ulama universitas Al Azhar menyatakan tekad akan mempererat hubungan antara Kairo dan Teheran. Kelompok yang mendapat kucuran dana besar dari Arab Saudi dan Qatar tersebut berusaha mencegah terjalinnya hubungan erat itu dengan menggalakkan propagan anti Syiah dan anti Iran.  
Sementara itu Hazim Ismail, salah seorang aktivis Salafi yang menyebut diri mereka sebagai Pembela Sahabat telah mengecam Syiah dan menyamakannya dengan Majusi. Dalam sebuah debat beliau bersama tokoh Syiah Ahmad Rasim al-Nafis di stasiun televisi Akhir al-Nahar, beliau berkata, "Israel dan Yahudi adalah Ahli Kitab, Nabi Islam menjalinkan hubungan dengan Yahudi dan Kristian, namun tidak dengan Majusi."
sumber : abna.ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar