Kamis, 04 April 2013

PERKEMABANGAN ORMAS SYIAH: PLENO III ABI Hasilkan Piagam TMII

Sebuah situs resmi syiah di Indonesia  merilis sebuah pernyataan sebuah fakta bahwa Syiah di Indonesia telah ada banyak kemajuan, mereka telah berusaha merapikan langkahnya guna menyebarkan syiah di Indonesia. Dihadiri sekitar 40an pentolan syiah, mereka menghasilkan rumusan yang akan dijadikan jalan perjuangan syiah di Indonesia khususnya mulai tahun 2013.
"Mereka membuat makar, dan Allah juga membuat makar, dan Allahlah sebaik-baik pembuat makar."

DPP Ahlulbait Indonesia telah mengadakan Pleno ke-3  pada tanggal 11 hingga 12 Maret yang lalu di Hotel Desa Wisata komplek Taman Mini Indonesia Indah Jakarta.
Dalam kesempatan itu telah menghasilkan beberapa keputusan diantaranya adalah Piagam Taman Mini Indonesia Indah, bunyi piagam tersebut selengkapnya adalah sebagai berikut :


PIAGAM TAMAN MINI INDONESIA INDAH 2013
Dengan Nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Allahumma Shalli ala Muhammad wa Ali Muhammad


Mukadimah
Segala puji bagi Allah atas limpahan karunia, rahmat dan berkah, serta shalawat dan salam kita haturkan kepada Junjungan kita Nabi terakhir bagi segenap manusia beserta segenap Ahlul Baitnya yang suci dan para sahabatnya yang setia berkorban di jalannya.
Tidak diragukan lagi bahwa tangan-tangan kotor dari musuh-musuh umat Islam kini sedang bergiat menghembuskan api fanatisme buta di pikiran dan hati sebagian Muslim yang awam agar umat Muhammad yang besar ini sibuk dalam pertikaian dan fitnah internal yang tiada habisnya dan melalaikan mereka dari isu-isu kemanusiaan dan kebangsaan yang lebih penting. Dengan cara ini, maka musuh-musuh umat ini akan semakin leluasa merampok, menguras dan menghabiskan sumber-sumber kekayaan yang melimpah milik mereka tanpa ada perlawanan yang berarti.
Piagam ini merupakan saripati nasihat dari berbagai tokoh di dalam lingkungan penganut mazhab Ahlul Bait maupun dari lingkungan tokoh dan ulama Muslimin secara umum. Organisasi Ahlul Bait Indonesia mengadopsi piagam ini sebagai bentuk penegasan akan kebenaran yang terkandung di dalamnya sekaligus sebagai bentuk tekad untuk selalu berpegang pada prinsip-prinsip moral dan garis-garis besar strategis yang tertuang di dalamnya.

Isi Piagam
  1. Dalam segala situasi dan kondisi hendaknya semua penganut mazhab Ahlul Bait terus bersikap sabar dan menanggung derita dalam bertenggang rasa terhadap saudara seagama dan tidak terlibat dalam reaksi-reaksi emosional yang akan semakin memperuncing pertikaian yang dapat kian merusak kesatuan dan persatuan umat sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah dan Ahlul Baitnya.
  2. Hendaknya seluruh unsur penganut mazhab Ahlul Bait berupaya menjaga seluruh daerah atau wilayah yang belum terkena isu fitnah tetapi potensial untuk itu dengan cara mencabut, mengantisipasi atau mereduksi faktor-faktor yang dapat menimbulkan ancaman mengikuti sejumlah kaidah, antara lain, sebagai berikut: "mulailah dari diri sendiri"; "Dan tolaklah (kebencian atau permusuhan) itu dengan cara yang lebih baik, sehingga tiba-tiba saja yang ada antara engkau dan dia dari permusuhan itu telah menjadi teman yang sangat setia." (QS 41: 34).
Cabutlah kebencian dari saudaramu dengan mencabut kebencian dari dirimu terlebih dahulu (Al-Hadits)
Dan prinsip yang lebih penting adalah mawas diri di antara saudara-saudara kita sendiri dalam cara berbicara dan bersikap dengan saudara-saudara seagama yang lain dan tidak melakukan kesalahan yang membahayakan eksistensi komunitas mereka sendiri, apalagi yang dapat merusak entitas mazhab maupun kedaulatan negara.
  1. Hendaknya berusaha di tingkat pusat ataupun ibukota dan kota-kota besar serta melalui media massa untuk menunjukkan harmoni dan persahabatan di kalangan ulama berbagai mazhab Islam dengan menyelenggarakan berbagai aktifitas dan acara di antara mereka, sehingga kemudian semua itu akan berdampak positif terhadap masyarakat bawah dalam rangka memadamkan api fitnah.
  2. Hendaknya terus berupaya melakukan berbagai aktifitas kebudayaan dan keagamaan yang dapat diungkapkan melalui media massa untuk menunjukkan bahwa mazhab Ahlul Bait adalah mazhab Islam yang resmi sebagaimana mazhab-mazhab Sunni lainnya, demi menolak tuduhan kekafiran para penganutnya dan keluarnya mereka dari Islam.
  3. Berusaha sungguh-sungguh untuk meningkatkan hubungan baik dengan pemerintah pusat maupun daerah guna memperkenalkan atau menunjukkan semangat toleransi beragama di kalangan pengikut mazhab Ahlul Bait dan meminta bantuan pemerintah saat diperlukan.
  4. Memaparkan penderitaan dan ketertindasan pengikut mazhab Ahlul Bait secara terus menerus kepada kalangan pemerintah dan masyarakat luas, dalam rangka memperkenalkan keunggulan moral penganut mazhab Ahlul Bait yang berlawanan dengan keterbelakangan budaya kelompok-kelompok yang memusuhinya.
  5. Memperkuat kesadaran pengikut Ahlul Bait dan kalangan simpatisannya untuk mendisiplinkan materi pembicaraan mereka dan kemudian mencegah siapa saja dalam komunitas agar tidak membahayakan keseluruhan, khususnya dalam mengatur kerangka hubungan dengan saudara-saudara kita Ahlus Sunnah. Prinsip ini telah dijelaskan secara rinci melalui pernyataan dan fatwa Imam Khomeini dan Imam Ali Khamene’i.
  6. Hendaknya seluruh unsur dalam organisasi Ahul Bait Indonesia (ABI) menjaga terus-menerus agar tidak berselisih di dalam internal Syiah yang berada di luar organisasi, baik yang terlibat sebagai anggota Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI) ataupun yang tidak berafiliasi dangan organisasi apapun. Oleh sebab itu, tiap anggota ABI harus bersungguh-sungguh dalam masalah ini agar tidak ada segelintir orang “bodoh” di dalam internal komunitas penganut mazhab Ahlul Bait yang dapat menyeret seluruh mazhab ke dalam berbagai persoalan atau fitnah yang membahayakan semuanya.
sumber : ahlulbaitindonesia.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar