Sex Party (Mut'ah Berjamaah) di Masjid Syiah
Oleh Muh. Istiqamah
Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam (LPPI) Makassar
Membaca judul di atas membuat anda tersentak? ya. Betul. Begitu juga
yang kami rasakan ketika menemukan teks fatwa di bawah ini.
Jika ingin bersenang-senang dan kehilangan akal sehat mungkin Syiah-lah tempatnya. Telah banyak hal dalam ajaran Syiah yang mengguncang akidah dan akal sehat kita. Kok ada ya ajaran separah itu sesatnya dan sejauh itu menyimpangnya, termasuk zina berjamaah yang dilakukan di dalam Masjid Syiah (Husainiyah). Mari kita baca fatwa tersebut secara seksama
Pertanyaan
Bismillahirrahmanirrahim
Yang mulia Hujjatul Islam wal Muslimin, As-Sayyid Al-Mujahid, Muqtada Ash-Shadr, semoga Allah menjaga Anda,
Kami
adalah sekumpulan kaum Mukminat Zainabiyat para penolong Jaisy al-Imam
al-Mahdi. Kami ingin bertanya kepada Anda wahai yang mulia Hujjatul
Islam wal Muslimin, Muqtada Ash-Shadr, bahwa sekumpulan lelaki dari
pasukan Jaisyul Imam mengundang kami untuk menghadiri acara mut'ah
berjamaah di salah satu husainiyah (tempat beribadah kaum Syiah).
Mereka
mengatakan bahwa pahala mut'ah secara berjamaah lebih banyak 70 kali
dari mut'ah sendiri-sendiri. Namun kami telah bertanya kepada salah satu
perwakilan Syeikh Muhammad al-Ya'qubi tentang mut'ah berjamaah, beliau
menolak segala hal yang berkaitan dengan mut'ah jenis ini dan beliau
mengatakan bahwa hal itu termasuk bid'ah. Maka apakah boleh kami mut'ah
secara berjamaah?
Sebagai
untuk diketahui bahwa mut'ah ini hanya berlangsung beberapa jam saja
(kurang dari semalam). Tujuan dari acara ini adalah meredam gejolak
syahwat pasukan Jaisyul Imam dimana mereka tidak sanggup menikah karena
sibuknya mereka berperang dengan para nawashib (ahlus sunnah -penerj).
Dan uang sewa mut'ahnya dipergunakan kembali untuk membeli perlengkapan
berupa senjata untuk pasukan Jaisyul Imam. Mohon berikan jawaban Anda
kepada kami. Jazakumullahu Khaira Jaza' al-Muhsinin.
Zainabiyah
Azhar Hasan al-Farthusi
Wakil Zainabiyyat
17 Syawal 1426 H
Jawaban
Bismihi Ta'ala
Sebagaimana
yang telah diketahui bahwa nikah mut'ah adalah halal lagi berberkah
dalam ajaran kita. Para Nawashib (ahlussunnah) berusaha menanamkan
keraguan dan mencegah kita untuk melakukan itu karena takutnya mereka
akan bertambah banyaknya jumlah anak-anak sekte kita, yang dengannya
jumlah kita bertambah dan kita menjadi kekuatan yang besar.
Karena
itu, kami mengajak seluruh pengikut sekte kita agar tidak sedikitpun
ragu dari segala hal yang berkaitan dengan mut'ah. Pelaksanaan
acara-acara seperti ini juga termasuk perkara yang dibolehkan oleh
marja' kita yang agung dengan tetap mewaspadai masuknya seorang yang
bukan kaum Muslimin atau orang-orang umum ke dalam acara-acara tersebut
supaya tidak melihat aurat kaum Mukminat. Mungkin inilah juga sebabnya
yang membuat Sayyid al-Ya'qubi membenci mut'ah model ini.
Inilah,
dan yang juga telah maklum bahwa mut'ah dengan salah seorang tentara
Jaisyul Imam lebih banyak pahalanya dari selainnya karena dia telah
mengorbankan darahnya demi sang Imam. Oleh karena itu, kami mengajak
para Zainabiyyat agar tidak pelit (menyewakan kemaluannya) kepada mereka
dimana Allah telah memberi karunia kepada Anda wahai para Mukminat
berupa pemberian tubuh dan harta Anda (karena uang melacurnya
dikembalikan kepada para tentara -penerj) untuk dinikmati dan
dipergunakan oleh mereka.
Selain
itu, kami mengharapkan saudari zainabiyyah untuk meminta izin
pelaksanaan acara itu kepada salah satu perwakilan kami yang kapabel
agar diawasi dan diperhatikan oleh para tentara tersebut. Wa
Jazakumullahu Khaira Jaza' al-Muhsinin.
(Cap Fatwa Muqtada Ash-Shadr)
Ttd Muqtada Ash-Shadr
23 Syawal 1426 H
Fatwa
diatas mengingatkan saya kepada berita yang menyebutkan perkataan
Vladimir Putin yang menyuruh warganya (para penganut kristen) untuk
memperbanyak anak agar menandingi jumlah kaum Muslimin dengan cara
berzina dengan siapa saja! Supaya banyak menghasilkan anak-anak zina dan
dengan itu jumlah kaum Kristen bertambah.
Cara
yang dipakai orang kafir ini ternyata dipakai juga oleh orang Syiah
untuk menandingi jumlah kaum Muslimin yang jauh lebih banyak ketimbang
jumlah pengikut sekte sesat Syiah. Melakukan Mut'ah (baca: zina)
dimana-mana, bahkan dilakukan dengan berjamaah di tempat ibadahnya
mereka, atau bahasa lainnya adalah sex party.
Jika
kelak anak-anak hasil mut'ah tersebut lahir, besar kemungkinannya mereka
hanya akan menjadi tentara-tentara yang akan membunuh dan menumpahkan
darah kaum Muslimin, seperti yang saat ini terjadi di Suriah, dimana
para tentara Syiah tersebut masing-masing berasal dari pasukan Alawiyin
pemerintahan Bashar Assad, tentara Hizbullah Lebanon dan pasukan Iran.
sumber : LPPI Makassar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar