Berikut reportase liputan kegiatan hari pertama Muharram
yang berlangsung di Kabupaten Jepara. Di kabupaten Jepara `asyura Muharram
dilaksanakn di beberapa tempat
MALAM PERTAMA
TPQ al Hasanain, Desa Guyangan
Muharram. Bulan suci yang dinodai oleh sekelompok umat islam
yang mengaku muslim, namun tega membantai cucu Nabi saww Al-husain bin Ali as.
Memasuki bulan ini para pecinta Ahlulbayt berkumpul bersama untuk mengenang
tragedi pembantaian Imam Husain as di Karbala, Irak. Begitu juga dengan para
pecinta Ahlulbayt di desa Guyangan dan sekitarnya. Mereka berkumpul di bangunan
madrasah diniyah Al-hasanain Guyangan, dan mengadakan majlisil aza’ imam Husain
as.
Acara yang ceramahnya diisi oleh ustadz Nur Alim ini berjalan begitu
sederhana. Selepas berziarah bersama, para ikhwan desa Guyangan juga
bersama-sama membaca doa akhir tahun yang dipimpin oleh ustadz Nur Alim. Meski
begitu sederhana, dikatakan sederhana karena dalam acara itu tak terdapat
perlengkapan-perlengkapan asyura, mereka merasa bahagia bisa menjadi bagian
dari para pecinta Imam Husain as yang meninggalkan urusan dunia mereka dan
memilih untuk mengenang tragedi Karbala.
rep : alamsyah
Mushola H. Zabidi al Mahdi, Krasak
Di Mushola Zabidi Almahdi tiap Muharom selalu mengadakan majlis
aza’. Tapi Muharom sekarang berbeda dengan Muharom tahun-tahun lalu, salah
satu keistimewaan Muharom tahun ini adalah, kami mendapatkan giliran ustadz. Di
malam pertama Muharom, tepat setelah adzan Isya’ selesai, ustadz Bunari
sebagai pembaca acara menuturkan dalam prolognya akan pentingnya madrasah
Asyuro dan semoga kita dapat mengambil banyak hikmah dari madrasah Asyuro.
Kemudian beliau juga merasa begitu bahagia karena mendapat undangan dari Imam
Husein untuk hadir memperingati hari-hari Asyuro. Acara kemudian dilanjut
dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an yang disenandungkan oleh adik Zaenab
Azakiyah yang sangat merdu nan indah seperti lantunan qori’ terkenal yang
dijual dalam kaset-kaset Al-Qur’an. Setelah itu, untuk meminta syafaat
Rosulullah dan Ahlul Bayt, acara pun dilanjutkan dengan tawasul yang begitu
menyentuh sehingga seakan-akan waktu itu hati kita merasakan di depan kita,
Rosulullah dan Ahlul Baytnya hadir di depan kita dan berada disekitar kita.
Setelah tawasul selesai, acara pun dilanjutkan dengan ceramah
oleh ustadz Miqdad yang bertema dimensi keghoiban. Sebelum menyampaikan inti
yang dibawakan beliau memberi semangat kepada kita bahwa walaupun disini
sedikit, banyak yang diundang tidak hadir, tapi semoga dengan yang sedikit ini,
Dan apabila disertai dengan niat yang tulus dan hati yang bersih, insyaAllah
Ahlul Bayt juga ikut bergabung bersama kita di majlis ini. Setelah itu beliau
memberikan beberapa kisah tentang dimensi keghoiban, yang salah satunya adalah
dikisahkan ada seseorang yang ikut membunuh pengikut Imam Husein, Dan sejak
saat itu dia mengakui bahwa dalam setiap tidurnya ada orang yang mengajaknya
masuk ke dalam api neraka.
Dan kisah terakhir yang diberikan ustadz Miqdad begitu sangat
menyentuh hati kita semua. Dikisahkan ada seorang musafir kehabisan bekalnya,
kemudian dia hanya minta kepada Imam Husein uang 3000 dirham, padahal pinjam
atau yang lainnya bisa, tapi dia tidak mau, maunya hanya minta pada Imam
Husein. Dengan keyakinannya yang penuh itu, ada seorang wanita mendengar doanya
pada Imam Husein kemudian mendatangi musafir tersebut Dan memberikan uang yang
di perlukannya. Musafir tersebut tidak mau, tapi wanita tersebut bilang, aku
adalah ibunya orang yang kau mintai. Sungguh kisah tersebut dapat memberikan
kepada kita pelajaran bahwa ketika kita yakin dengan penuh, Dan minta
pertolongan lewat Rosulullah Dan Ahlul Bayt, mereka akan melihat Dan membantu
kita. Kita di dunia ini, tak punya bekal di akhirat yang bisa kita banggakan,
maka perlu syafaat dari insan-insan suci. Maka dari itu mari kita bersama-sama
membuat tali ikatan yang kuat dengan mereka, senantiasa menziarahi mereka,
tawasul kepada mereka disetiap waktu kita. Begitulah pesan ustadz Miqdad
mengakhiri ceramahnya. Acara pun ditutup dengan ziarah kepada Imam Husein as
dengan penuh khidmat, sampai tak ada raut wajah yang bahagia sedikit pun,
semuanya sedih, menangis, tersedu-sedu seakan-akan di depan kita adalah kuburan
Imam Husein as.
rep : Ummi`s
PESANTREN DARUT TAQRIB, JEPARA
Bulan Muharram merupakan bulan kesedihan bagi keluarga suci
Rasulullah saww. Yang mana pada bulan ini seluruh umat islam para pecinta
Ahlulbait as memperingatinya atas syahadahnya Imam Husain as, keluarga dan para
sahabat beliau di Karbala.
Untuk mengenang kembali pengorbanan dan perjuangan beliau dalam
menegakkan amar ma’ruf wa nahi munkar, maka Ponpes Darut-Taqrib Jepara
mengadakan acara majlis ‘Azza Imam Husain as, dengan tema : “Menepuk dada di
‘Asyura, memerah darah di Karbala, duka cita untuk sayyidu syuhada.
Acara berlangsung di masjid Imam Mahdi, dimulai tepat jam 20.00
WIB. Yang hadir dalam majlis kesedihan ini lebih dari empat puluh orang terdiri
dari ikhwan dan akhwat juga anak-anak dari sekitar kota Jepara.
Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan ceramah yang disampaikan
oleh Habib Ali Al Attas, sekaligus dengan pembacaan Maqtal oleh beliau.
Adapun tema yang beliau sampaikan perihal “Revolusi
Kebangkitan Imam Husain asâ€. Bahwa beliau menyampaikan hal itu terkait dengan revolusi yang
terjadi di Iran pada tahun 1979 M. Yang dipimpin langsung oleh Imam Khumaini
qs. Begitu juga Kebangkitan Hizbullah yang dipimpin oleh Sayyid Hasan
Nasrullah yang bertahan dan mengalahkan zionis Israel. Yang mana mereka ini
tidak lain karena belajar dari revolusi kebangkitan Imam Husain as.
Setelah beliau menyampaikan ceramah dan maqtalnya. Dilanjutkan
dengan lantunan sya’ir Maktam oleh santri-santri Darut Taqrib dan terakhir Doa
Ziarah Imam Husain as. yang dipimpin langsung oleh Habib Ali Al-Attas.
rep : Rohimat
ASYURA SYIAH
JEPARA: MALAM KEDUA
PQ al Hasanain, Desa Guyangan
Masih dalam suasana Muharram, untuk malam kedua kali ini kami
meliput majlis ‘Azza di Guyangan yang belokasi di Madrasah Al-Hasanain. Susunan
acara disini pun sama dengan majlis ‘Azza di Ponpes Darut-Taqrib. Acara dimulai
pukul 20.00 WIB-Selesai. Akan tetapi akhwatnya lebih dominan dari pada ikhwan
dan kebanyakan dari mereka yang hadir adalah para pemuda.
Penceramah inti malam kedua ini adalah ust. Mukhlisin dan tema
yang beliau sampaikan perihal “Rasa Cinta kepada Imam Husain asâ€. Beliau
menyampaikan pesan kepada kita untuk selalu tetap mencintai Rasulullah saww dan
Ahlulbaitnya. Dikarenakan kecintaan kepada merekalah kita mencintai Allah SWT.
Dan jangan sampai kita menjadi seorang pembenci Ahlulbait as, na’udzubillah.
Maka kita sebagai umatnya harus bertawali (berwilayah kepada Ahlulbait Nabi
Saww) dan berbaroah kepada musuh-musuhnya.
Setelah beliau menyampaikan ceramahnya, dilanjutkan dengan
lantunan syair-syair maktam oleh santri-santri pesantren Darut Taqrib yang
ditugaskan, kemudian pembacaan maqtal oleh ust.Nur Alim sekaligus doa ziarah
dan penutup.
rep : Rohimat
MUSHOLA H. ZABIDI
AL MAHDI, KRASAK
Begitu pentingnya meraih kehidupan yang hakiki, itulah prolog
majlis aza’ yang diungkapkan pada malam kedua Muharom di Mushola Zabidi
Al-Mahdi. Walaupun yang hadir baru beberapa orang, tepat jam 19.00 wib, Majlis
pun di tetap dimulai dengan pembukaan, pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan
dilanjut dengan persembahan kepada Imam Husein as berupa puisi dan ma’tam.
Malam itu tampak bingung dan canggung saat persembahan dilantunkan, dirasakan
begitu asing di telinga yang mendengarkannya, dikarenakan ma’tam malam itu,
baru dan merupakan hadiah khusus untuk Imam Husein.Setelah itu, untuk lebih
memeberi tali ikatan kita pada insan-insan suci, majlis pun diisi dengan
tawasul kepada Rosulullah dan Ahlul Baytnya yang suci.
Satu, dua orang, Dan seterusnya bergantian, akhirnya pun banyak
yang hadir dalam majlis tersebut. Setelah meminta hajat kita masing-masing di
penghujung tawasul, majlis pun dilanjutkan dengan ceramah inti yang disampaikan
oleh ustadz Alam Firdaus.
Malam itu, ustadz Alam menjelaskan tetang pentingnya menerima
nasehat. Karena dengan nasehat yang kita terima, kita dapat mengambil manfaat
baik di dunia maupun di akhirat. Dari kisah Imam Husein waktu itu, beliau
memberi nasehat kepada Umar bin Saad dan juga pasukan Yazid yang lainnya, tapi
hati mereka telah tertutup nasehat sehingga mereka rela memerangi sebuah
kebenaran. Dan hanya Al Hur yang hatinya terbuka menerima nasehat Dan berpindah
membela Imam Husein. Dari situ dapat disimpulkan bahwa nasehat merupakan pertaruhan
antara surga dan neraka.
Dengan angin malam yang sepoi-sepoi, ustadz pun memberikan
hal-hal yang membuat hati kita tertutup, Dan enggan menerima nasehat yaitu :
1. Karena memakan
sesuatu yang haram.
1. Kecintaan pada
duania yang berlebihan.
Ustadz pun menghimbau kepada kita agar berhati-hati dalam
menggunakan harta yang kita peroleh, karena ketika belum di zakati Dan di
humusi berarti kita juga memakan hal yang haram yang merupakan hak orang lain.
Selain itu ustadz pun menghimbau agar kita tidak hanya berlepas diri dari orang
yang jahat seperti musuh Imam Husein, tapi juga berlepas diri dari perbuatan
mereka.
Walaupun ada beberapa anak kecil yang ikut sudah terlihat
mengantuk, mereka tetap semangat mendengarkan ceramah dan menunggu hingga
majlis selesai, akrinya sebagai akhir ceramah beliau, ustadz pun memberikan
hal-hal yang dapat melembutkan hati kita, sehingga kita dapat menerima nasehat,
yaitu :
·
Selalu yakin akan pengawasan Allah dalam setiap perbuatan kita,
sehingga dengan itu kita tak akan berani melakukan dosa dan maksiat sehingga
mudah menerima nasehat dari orang lain.
·
Selalu mengingat hari akhir, tapi yang terpenting adalah tidak
hanya mengingat sesudah itu selesai tapi juga, apa reaksi kita, perbuatan kita
setelah kita mengingat kematian.
·
Sering bermunajat kepada Allah, curhat dengan Allah, berdialog
dengan Allah Dan menganggap Allah adalah sahabat terbaik kita.
·
Banyak membaca Al-Qur’an.
Setelah itu, ustadz Alam pun menutup ceramahnya dengan
bertawasul kepada Imam Husein, keluarganya, dan pengikut-pengikutnya yang
setia. Majlis pun ditutup dengan berziarah kepada Imam Husein as.
rep : Ummi`s
PESANTREN DARUT
TAQRIB, JEPARA
Sudah merupakan tradisi Ahlulbayt, bahwasannya seorang pecinta
Ahlulbayt haruslah mengadakan majlis `aza imam Husain as di 10 hari awal bulan
Muharram.
Dan hari ini (07/01) adalah malam ke-2 (dua) dalam memperingati
tragedi asyura itu. Diisi dengan ceramah oleh ustadz Miqdad Turkan, dan para
hadirin tampak begitu khusyuk mengikuti jalannya acara.
Ada poin penting yang harus dimiliki pecinta imam Husain as di
seluruh dunia, menurut ustadz Miqdad Turkan, yaitu harus adanya hubungan secara
emosional (batin) dengan imam Husain as.
Dalam acara yang diadakan di Masjid imam Mahdi afs itu
(pesantren Darut Taqrib, Jepara), ustadz Miqdad juga menekankan betapa
pentingnya majlis aza’ imam Husain seperti ini. Semoga tangisan kita tak
hanya dalam ‘acara’ saja. Semoga selepas acara tangisan kita masih
terdengar hingga bulan Muharram pergi dan berganti bulan-bulan yang lainnya,
begitulah beliau mengakhiri ceramahnya.
rep : Alamsyah
ASYURA SYIAH
JEPARA: HARI KELIMA
Bulan asyuro, bulan duka bagi para pecinta Rosulullah saww dan
Ahlul Baytnya. bara kesyahidan Imam Husein as di Karbala’ akan terus menggelora
dalam dada pecintanya. aroma kesyahidannya akan senantiasa harum dan menjadi
sumber spirit perlawanan dan pengorbanan bagi penerus misinya.
Masih dalam hari-hari duka bagi Rosulullah dan Ahlul Baytnya,
dengan semangat kami Majlis Ta’lim Fathimiyah Bangsri, Jepara, mengadakan
peringatan Asyuro khusus Akhwat di hari ke-5 setelah 10 Muharom, tepatnya hari
Ahad tanggal 15 Muharom 1433 H (11 Desember 2011) di Mushola Al-Husaini Candi
Banjaran, Bangsri, Jepara. tepat pukul 13.00 wib acara pun dimulai. seperti
peringatan yang lainnya diawali dengan pembukaan, sambutan ketua panitia,
persembahan untuk Imam Husein as, ceramah inti, maqtal, ma’tam dan ziarah. akan
tetapi yang berbeda dari peringatan ini adalah semua yang terlibat adalah
akhwat, yang menyiapkan (seluruh panitia), yang mengisi acara dari awal hingga
akhir dan juga para hadirin semuanya akhwat, dari tua, muda, remaja, anak-anak
hadir dalam majlis tersebut. sehingga kaum hawa dapat bebas bergerak, dalam
mengekspresikan bakat-bakatnya yang terpendam.
Alhamdulillah Acara kali ini merupakan acara peringatan khusus
akhwat yang ke-6, sejak dimulai tahun 2006 yang lalu. tidak hanya warga sekitar
jepara yang hadir akan tetapi, kami juga mengundang daerah-daerah seperti Pati,
Kudus, Demak, Semarang. bahkan peringatan kali ini ada hadirin yang datang
jauh-jauh dari Jakarta.
Subhanallah… dalam suasana duka tersebut, ustadzah Fathimah Ba
Muqoddam dari Bangil memberikan ceramahnya yang sangat menyentuh para hadirin,
sehingga tak terdapat satupun hadirin yang tersenyum, semuanya larut dalam
duka. beliau memberikan tausiah kepada kita, agar tidak melewatkan satu pun
acara peringatan Imam Husein As. akan tetapi setelah kita mengikuti acara, kita
harus bisa berubah dari sebelumnya. karena tujuan Imam Husein adalah memurnikan
ajaran Islam yang telah koyak di tangan Yazid, memerangi kedholiman, kefasikan
dan kemungkaran. oleh karena itu, kita juga harus bisa seperti beliau,
memerangi segala hal kemungkaran dalam diri kita khususnya, misalnya kita harus
berniat, teguh dalam hati untuk berhenti ghibah, berhenti maksiat dan
lain-lain.
“Hal min nasirin yansuruni” “adakah penolong yang mau
menolongku” teriakan Imam Husein selalu menggema setiap zaman, semoga kita
termasuk salah satu yang menjawab dengan siap dan sigap panggilan beliau dengan
lantang “labbaika ya Husain, labbaika ya Mahdi” di setiap langkah kita. amin.
rep : ZahroInsiye
Sumber : www.darut-taqrib.org/