Gedung PGRI Bangsri terlihat ramai pada minggu siang (29/5).
pasalnya, gedung tersebut merupakan tempat penyelenggaraan acara peringatan
milad sayyidah Fathimah as. yang diselenggarakan oleh majlis taklim Fathimiyyah
Bangsri. Acara ini merupakan acara tahunan dan merupakan komitmen majlis taklim
yang bersekretariat di Jl. Seroja Kauman Bangsri Jepara itu. Hal ini
diungkapkan oleh ketua panitia, bapak Abdurrahman Nuruddin dalam sambutannya.
Pada acara kali ini, panitia mengambil tema ‘menapak jalan suci sayyidah
Fathimah azzahra as, Ummu Abiha, wanita teladan sepanjang zaman.‘
Acara yang dimulai sekitar jam satu siang ini juga dihadiri
wakil bupati Jepara, bapak Marzuki SE. dalam sambutannya, bapak Marzuki sangat
antusias dan mendukung acara semacam ini. Beliau menjelaskan bahwa tahun ini
kabupaten Jepara berhasil mencapai presentase kelulusan murid SMA atau
sederajat yang sangat tinggi, yaitu 99,86 %. keberhasilan ini tak lepas dari
peran majlis taklim yang menjamur di Jepara. ‘begitu banyaknya mejlis ta’lim di
Jepara berdampak positif pada tingkat kelulusan murid sekolah tingkat atas atau
sederajat.’ ungkap beliau. Lebih lanjut beliau menjelaskan, acara semacam ini
merupakan hal baik yang harus dipertahankan. Beliau bersandar pada sebuah
hadits yang menekankan pentingnya mencintai Ahlulbayt (keluarga) Nabi saw. Dan
sayyidah Fathimah as merupakan sala satu keluarga Nabi.
Dalam acara yang dihadiri ratusan orang pecinta keluarga Nabi
dari daerah Jepara dan sekitarnya seperti Demak dan Semarang itu, para hadirin
menimba ilmu dari Alhabib Al-ustadz Hasan Dalil selaku pembicara. Dalam
ceramahnya, beliau mengungkapkan beberapa hal yang harus dilakukan oleh orang
yang mengaku mencintai sayyidah Fathimah as. Namun ada satu yang menjadi tema
pembicaraan beliau kali itu, yakni berbicara tentang sayyidah Fathimah bukan
tentang menangis dan doa saja, tapi juga tentang perjuangan dan perlawanan.
Sayyidah Fathimah selalu berjuang dengan cara mendidik keturunan Rasul saw.
Sayyidah Fathimah yang besar didalam rumah tempat turunnya wahyu ilahi,
mengerti benar makna ayat yang menjelaskan bahwa Allah sangat mencintai umat
yang bersatu padu. Oleh karena itu, sayyidah Fathimah berusaha keras membina
dan menyiapkan imam-imam yang sanggup merealisasikan ayat tersebut. ‘Rasul
berdakwah diluar rumah, di gang-gang kota, di pasar-pasar. Sedangkan sayyidah
Fathimah membimbing keturunan Rasul di dalam rumah.’ jelas beliau. Apa yang
telah dilakukan oleh sayyidah Fathimah ini berdampak besar dalam penyebaran
agama Islam yang dibawa oleh ayahnya, Rasulullah saw.
Dalam acara yang diselingi dengan pemberian santunan kepada anak
yatim dari Fathimiyah itu, beliau berpesan kepada para hadirin untuk berjuang
dan mulai bergerak dari sekarang. Membentuk barisan yang kokoh. Karena,
‘membuat spanduk itu mudah. Melaksanakannya susah.’ ucap beliau.
Tidak sekedar teori, beliau lantas menjelaskan beberapa hal yang
harus dilakukan sebagai ‘kado’ bagi sayyidah Fathimah as. Setidaknya ada tiga
‘kado’ bagi sayyidah Fathimah as. Yaitu, 1. Sering membaca alqur’an. Minimal 50
ayat dalam sehari, 2. Mempelajari dan mendalami ilmu tajwid. 3. Pelajari bahasa
Arab. Dan kado yang terindah bagi sayyidah Zahra adalah membentuk barisan yang
kokoh dalam menyambut kedatangan putranya, Imam Mahdi afs. Kenapa? Karena
sayyidah Fathimah yang paling paham ayat yang menjelaskan bahwa Allah akan
memenangkan agama Islam diatas semua agama, sangat ingin melihat janji Allah
ini terjadi. Namun karena kesalahan kita, janji Allah ini belum juga tercipta.
Oleh karena itu, sudah saatnya para pecinta sayyidah Zahra bangkit dan mulai
bekerja keras merealisasikan janji Allah itu. Beliau mengimbau agar kita
menjaga negara Indonesia ‘para pecinta sayyidah Fathimah hatus tampil terdepan
untuk menjaga Indonesia tercinta ini’ pesan beliau pada ceramahnya yang dibuka dan
ditutup dengan zairah kepada sayyidah Fathimah itu.
Acara yang diawali dengan pembacaan hadits kisa’ oleh sayyid
Haidar alydrus itu pun lantas dilanjutkan dengan pembacaan doa wahdah setelah
Ustadz Hasan Dalil merampungkan ceramahnya. Dengan berdiri dan saling
berpegang-tangan, para hadirin bersama-sama melafadzkan doa persatuan itu. Para
hadirin terlihat begitu khusyuk melafadzkan doa yang dipimpin oleh
ustadz Ahmad Hidayat itu.
Acara yang berlangsung hingga sore hari itupun selesai setelah
para hadirin dipersilahkan duduk kembali setelah selesai membaca doa wahdah.
Semoga acara ini mampu membuat sayyidah Fathimah tersenyum.
Disuasana yang membahagiakan itu,acara dimulai dengan
pembukaan,tahlil,puisi dan dilanjutkan dengan ceramah oleh ustadz Hasan Musawa.
Dengan ceramahnya yang singkat,beliau menjelaskan tentang keutamaan sholawat
dan akhlaq Rosulullah yang harus kita tiru dalam kehidupan sehari-hari.
Beliau juga menegaskan agar kita sebagai wanita agar bisa
menciptakan suasana nyaman,tenang dan bahagia di dalam rumah tangga. Dan
diakhir ceramah, beliau berpesan agar kita selalu mengisi hari hari kita dengan
zikir dan bukan gibah sana sini.
setelah ceramah,acarapun dilanjutkan dengan lantunan maulid,
ziarah dan ditutup dengan kuis sederhana agar ibu ibu bisa lebih mengenal
Rosulullah.(DarutTaqrib/zahro insiye/sa)
Sumber : www.darut-taqrib.org/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar