Menurut media syiah, ABNA, sejumlah pejabat dan dosen Universitas Raden Fatah Palembang dalam kunjungannya ke University of Religions and Denominations (Universitas Agama-agama dan Mazahib) Republik Islam Iran disambut oleh Navab yang menjabat selaku rektor universitas tersebut, pada Sabtu (14/4/2018).
Kedatangan rombongan dosen dari Indonesia tersebut bertepatan dengan hari libur resmi di Iran dalam rangka memperingati hari Mab'ats (hari diangkatnya) Nabi Muhammad saw, yang di Indonesia diperingati sebagai hari Isra Mikraj. Navab mengawali sambutannya dengan mengucapkan selamat memperingati hari diangkatnya Nabi Muhammad saw sebagai nabi dan rasulullah.
Selanjutnya, Rektor Universitas Adyan wa Mazahib tersebut mengatakan Indonesia adalah negara kebanggaan dunia Islam, selain dikenal sebagai negara dengan penganut muslim terbesar di dunia, muslim Indonesia juga aktif mempopulerkan Islam moderat di dunia internasional.
Dalam misinya, Navab mengajak agar mahasiswa kuliah di Iran. Dia juga memperkenalkan Universitas Adyan wa Mazahib Qom sebagai salah satu universitas terbaik di Iran, dan telah memiliki mahasiswa asing dari banyak negara.
Dekan Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Raden Fatah Palembang, Prof. Dr. Romli SA, M.Ag sebagai kepala rombongan menyambut baik tawaran tersebut. Ia mengatakan, dialog antar agama dan antar mazhab-mazhab dalam Islam akan melahirkan kesepahaman dan saling pengertian, yang menurutnya menjadi modal besar untuk mewujudkan peradaban dunia yang lebih damai dan maju.
Yang memprihatinkan, di akhir pertemuan tersebut, kedua pihak menandatangai MoU kerjasama dalam bidang pendidikan dan penelitian. Ini adalah salah satu cara syiah menarik kader dari Indonesia. dari tawaran kuliah, nanti akan ada penawaran untuk menjadi syiah. Sehingga ketika mereka pulang ke Indonesia mereka bisa menjadi agen yang bisa menarik orang indonesia ke mazhab syiah.
Upaya syiah menarik banyak universitas di Indonesia sangat gencar sekali. Hampir setiap bulan ada jalan-jalan gratis dari Iran berkedok kunjungan. Siapa pun pasti tertarik, jika diajak jalan-jalan keluar negri dan gratis. Namun, tidak ada makan siang gratis, dibalik itu ada misi tersembunyi, yaitu misi mengenalkan syiah secara halus. Mereka tidak harus menjadi syiah, setidaknya tidak menjadi anti syiah. Biasanya tokoh yang dipilih adalah tokoh yang punya pengaruh dan punya posisi strategis. Bisa rektor, bisa pimpinan ponpes atau ketua suatu organisasi yang diharapkan mereka akan menjadi penyampai pesan Iran secara tidak langsung. Anda masih mau jalan-jalan ke Iran Gratis?? (Ahmad Hasyim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar