Senin, 25 Maret 2019

Konferensi Damaskus, 500 Ulama Sunni Syiah berkumpul

Pertemuan “Forum Ulama” ke-14 yang melibatkan 500 ulama, cendikiawan, dan tokoh keagamaan Islam Sunni dan Syiah dari berbagai negara telah diselenggarakan di Damaskus, ibu kota Suriah, dengan tema “Peran Ulama  Dalam Penguatan Makna Kewarganegaraan dan Penjagaan Tanah Air”, Rabu (30/1/2019).
Pejabat bidang hubungan Arab dan regional kelompok pejuang Hizbullah Lebanon, Syeikh Hassan Izzuddin, mengatakan, “Sangat penting dalam konteks rekonstruksi bahwa kita tak boleh melupakan pengembalian karakter manusia yang menjadi dasar pembangunan negeri.” Hiszbullah merupakan sebuah kelompok syiah yang berpusat di Lebanon.




Pertemuan ini diprakarsai oleh kelompok syiah, dalam hal ini atas nama Kantor Pemimpin Besar Revolusi syiah Iran di Suriah bekerjasama dengan Kementerian Wakaf Suriah dan Forum Pendekatan Antarmazhad Sedunia. Para peserta menegaskan keharusan alim ulama berperan dalam pembangunan peradaban Islam moderat. Ini yang selalu disenangi oleh syiah. Karena dengan islam moderat maka peluang syiah untuk menyebarkan dakwahnya tidak akan mengalami hambatan. Mereka bisa leluasa menyebarkan alirannya tanpa khawatir ada penolakan.
Wakil Pemimpin Besar Revolusi syiah Iran di Suriah Sayyid Abu Fadhl Thabathabai Ashkazri dalam pertemuan ini berseru, “Wahai alim ulama, Anda sekarang, sekarang dan bukan besok, hendaknya memainkan peranan historis untuk membangun peradaban Islam moderat dan nilai-nilai luhur kemanusiaan.” Jelas doktrin mereka adalah bagaimana syiah bisa mendapatkan ruang untuk menyebarkan dakwahnya.
Para peserta pertemuan sama-sama menegaskan bahwa faham terorisme dan takfiri Wahhabi tak memiliki tempat di dunia. Ini diatara target acara ini adalah menghakimi bahwa islam yang menolak syiah akan mendapat cap sebagai wahabi. Bahwa pemerintah Arab Saudi selama ini tak pernah berbuat apapun kecuali pembunuhan dan penghancuran di Suriah, Irak, Afghanistan dan lain-lain di dunia. Ini permusuhan yang sudah lama antar Iran dengan Saudi.
Menteri Wakaf Suriah Mohammad Abdul Sattar al-Sayyid mengatakan, “Kami setia kepada apa yang telah ada. Kami selamanya tidak pernah melupakan bahwa Republik Syiah Iran, terutama Khamenei serta para pejuang syiah Hizbullah dalam resistensi gagah berani Lebanon telah bersama kami di saat kami terdesak.”
Mereka juga menyatakan bahwa setelah Kubu Resistensi berhasil mencetak kemenangan-kemenangan besar tiba saatnya sekarang penguatan makna negeri dan kewarganegaraan untuk membangunan peradaban Islam yang menopang kejayaan dan keteguhan rakyat. (Ahmad Hasyim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar