Senin, 19 Februari 2018

LAGI, REKTOR UIN ‘WISATA’ KE IRAN, MISI KAMPANYE SYIAH KAH ?


Awal bulan ini, syiah kembali melakukan programnya. Salah satu peserta wisata ke Iran, Dr. Abad Badruzaman, Lc, M.Ag langsung mengungkapkan kesannya. Media syiah langsung mengekspose kesan itu. Misi tercapai. 
Ini hasilnya : “Banyak Informasi Negatif mengenai Iran yang Ternyata Fitnah Belaka” dan "Saya di Iran kurang dari seminggu, cuma lima harian. Tapi sejumlah kesan membekas lekat. Umumnya kesan positif."



Beliau adalah Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN Tulungagung Jawa Timur. Dalam kunjungan ke Iran dari 1-5 Februari 2018 itu turut serta adalah Dr. Abad Badruzaman, Lc, M.Ag, dan sejumlah dosen dari UIN Jakarta, UIN Banten dan UIN Jogjakarta.
Kedok acara tersebut adalah mengikuti short course di Muassasah al-Hikmah Universitas Internasional al-Mustafa Qom. Ini merupakan cara syiah menyebarkan propaganda, dengan mengundang akademisi ke Iran dan nanti akan di giring ke arah citra positif Iran. Ada yang berkali-kali ke Iran. Ada yang baru perdana. Syiah sudah mempunyai list para tokoh Indonesia yang akan diberangkatkan ke Iran. 


Menurut sang dosen, Tidak ada mut'ah, tidak ada taqiyah, tidak ada pemaksaan Syiah atas Sunni, tidak ada penindasan rezim Syiah atas minoritas Sunni. Tapi Justru komunitas Sunni dibantu dan diberdayakan oleh rezim Syiah.
Pak dosen juga menganggap bahwa perbedaan sunni dengan syiah adalah perbedaan yang tidak prinsipil. Disebutkan, disela-sela mengikuti agenda Short Course, dosen yang telah menulis puluhan buku dan ratusan artikel ilmiah ini, juga mengunjungi lokasi-lokasi sakral bagi syiah, yaitu makam Sayidah Maksumah sa dan kediaman mendiang Imam Khomeini di Qom, melakukan studi banding disejumlah lembaga penelitian serta mengunjungi sejumlah tempat penting di Tehran. Selain itu melakukan tatap muka dan dialog langsung dengan sejumlah ulama besar Iran di kota Qom. 
Ini adalah wujud nyata kampanye syiah menyebarkan ajarannya. Dengan biaya yang mahal, mereka mengajak tokoh berjalan2. Tidak harus menjadi syiah, tapi targetnya adalah mereka menjadi jinak terhadap syiah. Mereka tidak akan melihat mutah, karena mereka hanya akan disodori yang indah-indah tentang Iran. Mari, jaga aqidah kita dan anak cucu kita dari para pelaknat sahabat. Mereka bermanis muka di depan, tapi dalam hati mereka menaruh dendam kesumat terhadap sunni. Mana buktinya?.......cek kitab2 rujukan mereka yang penuh cacian terhadap para Sahabat RA dan juga para Ulama Aswaja. (Ahmad Hasyim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar