Sepekan berikutnya mereka mengadakan demo di depan kedubes Saudi di Jakarta. Temanya dua acara itu adalah sama. Bagaimana mempermasalahkan Saudi yang saat ini mengelola ibadah haji dan umrah secara tehnis. Alasanya adalah logis karena Makkah dan Madinah, dua kota suci umat islam terletak di sana.
Tapi syiah merasa keberatan. Mereka merasa juga berhak mengelolanya karena merasa bagian dari islam. Mensikapi hal itu, maka para ulama yang terkumpul dalam MIUMI, mengeluarkan pernyataan penolakan terhadap makar syiah tersebut. Berikut keputusannya dan alasan penokan pendapat tersebut yang kami dapatkan dari pengurus MIUMI pusat secara langsung :
بسم الله الرحمن الرحيم
PRESS CONFERENCE
“Menolak Internasionalisasi 2 Kota Suci dan Pengelolaan Haji/Umroh”
Munculnya propaganda tentang internasionalisasi penyelenggaraan haji dan urusan dua tanah suci Makkah dan Madinah membuat kami umat Islam Indonesia merasa perlu menyampaikan pernyataan sikap sebagai berikut:
1. Internasionalisasi penyelenggaraan haji dan urusan dua tanah suci Makkah dan Madinah akan menimbulkan problema besar dan persengketaan serta perselisihan yang sangat berbahaya dan dapat memicu situasi chaos dalam pelaksanaan ibadah haji bahkan dapat menjadi ancaman bagi stabilitas dua tanah suci dan wilayah sekitarnya .
2. Pemerintah Saudi Arabia telah memberikan perhatian yang sangat besar dalam penyelenggaraan Ibadah Haji serta ururan dua tanah suci. Hal ini terbukti dengan pembangunan dan renovasi Masjidil Haram dan Masjid Nabawi serta perluasan keduanya berlipat-lipat ganda serta pembangunan jalan dan sarana - prasarana yang sangat berkualitas demi kemudahan pelaksanaan ibadah haji dan umrah , dan Saudi Arabia terus menerus membuat kedua masjid suci tersebut semakin besar dan indah dari waktu ke waktu.
3. Berdasarkan apa yang tersebut di atas, maka tidak ada kebutuhan dan alasan untuk internasionalisasi penyelenggaraan haji dan urusan dua tanah suci Makkah dan Madinah
4. Oleh karena itu Indonesia yang diwakili oleh para ulama dan tokoh- tokohnya serta bangsa Indonesia secara umum menolak semua upaya untuk internasionalisasi penyelenggaraan haji dan urusan dua tanah suci Makkah dan Madinah dari pihak atau negara manapun juga.
حسبنا الله ونعم الوكيل نعم المولى ونعم النصير
Jakarta , 29 Jumadil Ula 1439 H / 15 Februari 2018 M
بسم الله الرحمن الرحيم
المؤتمر الصحفي عن رفض تدويل الحرمين وإدارة الحج والعمرة
إشارة إلى إثارة موضوع تدويل الحرمين و إدارة الحج فنحن المسلمين في إندونيسيا نصدر بيانا على
النحو الآتي؛
- ١ إن تدويل الحرمين و إدارة الحج سيحدث مشاكل كبيرة وخلافات عظيمة ونزاعات خطيرة مما
يسبب ويهدد بحدوث الفوضى أثناء أداء الحج وقد يؤدي إلى زعزعة استقرار أمن الحرمين و المناطق
حولهما
- ٢ إن السعودية قد قامت برعاية والحرمين وترميم المسجد الحرام والمسجد النبوي وتوسعتهما
أضعافا كثيرة و إنشآء ما يلزم من الطرقات والمرفقات العامة الضخمة لتسهيل أداء الحج والعمرة على
افضل مستوى ومتميز ولا تزال تواصل تطويرهما يوما بعد يوم . - ٣ بناء على ما ذكر أعلاه فإنو لا حاجة ولا مبرر لتدويل شؤون الحرمين و إدارة الحج و العمرة . - ٤ ولذا فإن إندونيسيا ممثلة في علمائها وزعمائها وشعبها ترفض كل محاولات لتدويل الحرمين و
إدارة الحج والعمرة من أي جهة أو دولة كانت . . حسبنا الله ونعم الوكيل ، نعم المولى ونعم النصير
جاكرتا، ٢٩ جمادى الأول ١٤٣٩ ه ١٥ / فبراير ٢٠١٨ م
Tidak ada komentar:
Posting Komentar