Selasa, 28 Oktober 2014

TAFSIR NGAWUR ALA SYIAH DISEBARKAN KE MASYARAKAT SUNNI




Poin-Poin Kesesatannya :
-          Sahabat Ali bin Abu Thalib yang membagi manusia, dia penghuni Neraka dan dia penghuni Surga. Selain Syiah akan dimasukkan ke neraka, sedangkan Syiah saja yang akan dimasukkan ke dalam Surga.
Nb : ini adalah di antara kesesatan aqidah Syiah dan ditanamkan kepada para pengikutnya. Selain Syiah akan mendapatkan neraka meski dia beriman dengan Rukun Iman yang lain. Kalau warga Syiah di Indonesia beralasan bahwa itu bukan yang kita yakini, itu Syiah luar negeri. Pernyataan itu terbantahkan dengan fakta bahwa mereka mencetak buku tersebut dan menyebarkannya kepada masyarakat Sunni. Aqidah yang bagi Sunni hanya akan menjadi bahan tertawaan.


-           Syarat dia mukmin harus mengetahui Imam Syiah….ajaran apa lagi ini. Kalau ada orang yang tidak mengikuti Imam Syiah maka bukan mukmin. Bahkan menjadi syarat diterimanya amal. Jadi menurut keyakinan Syiah, seluruh muslim yang tidak Syiah amalannya tidak diterima. Buktinya mana? Anda jangan asal tuduh….lihat halaman 79 dari buku tersebut.

-          Pada halaman 93, Surga ada 8 pintu, yang 5 pintu adalah bagi para penganut Syiah. Enak dong! Warga Syiah pintu surganya banyak?! Mereka rupanya sudah punya kafling di Surga dan juga pintunya.


-          Tafsir sesat ala Syiah. Kebaikan dalam ayat Asyura ayat 23 adalah wilayah dalam ajaran Syiah. Ini adalah salah satu di antara tafsiran ngawur ala Syiah yang berdalil dengan ayat yang benar tapi dengan tafsiran sesuai dengan kehendak mazhabnya.

-          Di halaman 144, seorang hamba kakinya tidak akan beranjak sampai dia ditanya 4 hal, eh yang terakhir adalah pertanyaan tentang anda Syiah pa bukan, kalau Syiah maka berhasil, kalau bukan….celakalah dia…

-          Hal 149, timbangan yang adil dalam ayat Al Anbiya’ 47 adalah para nabi dan para Washinya (Para Imam Syiah)

-          Hal 173 : orang mukmin dalam ayat At Taubah 105 adalah Para Imam. Tafsir ini sejalan dengan hawa nafsu mereka. Dalam ayat lain, yang bisa menjadi saksi hanya para Imam mereka, yang lain tidak. Amat kejilah keyakinan mereka. Nauzubillah min dzalik. (Tim Peneliti syiahindonesia.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar