Selasa, 08 Mei 2012

Syiah Zaidiyah yang Tidak Menghujat Sahabat Hanya Ada di Yaman??


JAKARTA (VoA-Islam) - Apakah ada Syiah yang tidak menjelek-jelekkan sahabat? Dikatakan Haidar Abdullah Bawazir, aktivis dakwah yang juga ahli penyakit dalam: Ada! Yakni, Syiah Zaidiyah, Syiah yang dekat dengan Sunni. Perlu diketahui, bahwa Syiah Zaidiyah cuma di Yaman, dan jumlahnya sangat sedikit sekali.
“Yang kita bicarakan adalah Syiah yang berkembang di Indonesia, Syiah Rafidhah, Syiahnya pemerintah Iran, yang sekarang lagi menyebarkan dakwah dengan mengelontorkan dana besar-besaran kepada da’i Syiah di Indonesia. Syiah Rafidhah inilah yang kerap melaknat sahabat.
Di muka umum, mereka tidak  terang-terangan mencela sahabat. Tapi, secara taqiyah mereka memiliki dendam kepada Abubakar ra, Umar ra dan Utsman ra, serta Aisyah,” ujar Haidar kepada Voa-Islam di Depok, Jawa Barat.
Haidar mengaku sering berdialog dengan kaum Syiah di jajaring social Facebook. Dengan menggunakan nama samara, mereka melaknat sahabat. Ulama sepakat mendefinsikan sahabat, yakni orang yang melihat Rasulullah dalam keadaan beriman dan mati pun dalam keadaan beriman. Kendati, memang sahabat itu tidak ada yang maksum.
Tapi mereka sudah disaksikan oleh Allah danRasulnya, sebagai sahabat yang memiliki kedudukan utama, termasuk Muawiyah dan Abu Sufyan. Jika ada perselisihan diantara sahabat, kita harus adil, diam, dan tidk boleh mengomentari. Kita sebaiknya mendoakan.
“Saya tak ingin menuduh Husein Syiah. Jangan dibawa ke arena menuduh syiah atau bukan. Arena saya, Husein telah menyebarkan fikroh Syiah, membuat tasyqik kepada sunnah, dan menghujat sahabat.  Ketahuilah, Abu Hurairah pernah didoakan Rasulullah, agar orang mencintai dirinya dan ibunya. Kalau ada yang membenci Abu Hurairah, maka diragukan keimanannya,” tukas Haidar.
Kata Haidar, MUI sebenarnya mengeluarkan fatwa terkait Syiah. Namun, MUI diminta agar lebih mempertegas lagi,mengingat ditubuh MUI, ada pihak yang cendeung pada Syiah.
Haidar mengingatkan, jika masih lemah, Syiah kerap sembunyi alias taqiyyah. Jika telah sampai  memiliki kekuatan tertentu, mereka akan menggunakan kekerasan, dalam bentuk pemberontakan bersenjata. Sangat mungkin Syiah Indonesia akan memberontak seperti yang terjadi di Yaman.
Untuk membendung bahaya Syiah, Haidar mengimbau agar umat Islam (Ahlu Sunnah) belajar akidah yang benar, jangan mau dimanfaatkan, apalagi menelan begitu saja ihwal pemahaman Syiah. “Ibarat menanam ganja, disekelilingnya di tanam pohon pisang dan singkong. Padahal yang mereka panen adalah ganjanya. Seperti itulah strategi Syiah,” kata Haidar. (Mh/sas)
sumber ; voa-islam.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar