Selasa, 23 April 2019

KETUA MWC NU KECAMATAN BANGSRI JEPARA HADIR DI ACARA SYIAH


Kyai M. Ihsan S. Ag Ketua MWC Kecamatan Bangsri hadir dan memberi sambutan pada acara syiah Ahad (3/02/2019)
“Jangan sampai Gara-gara Pilpres, Pilgub, Pileg menjadikan kita sebagai umat Islam dan bangsa Indonesia terpecah belah. Itu jangan sampai terjadi,” Tuturnya di gedung PGRI belakang kecamatan Bangsri itu.
“Sesama Muslim itu saudara bagi muslim lainnya dan jangan sampi menganiaya muslim lainnya, Juga tidak boleh membiarkan saudara muslim lainnya teraniaya.” Paparnya dihadapan ratusan jamaah dari berbagai kota di Jawa Tengah itu.
“Jika kita semua bersatu, maka negara kesatuan negara kita tidak akan bisa diganggu oleh negara lain.” Tegasnya.






Tokoh asal Banjaragung Bangsri itu juga mengatakan bahwa Islam itu tinggi dan tidak ada yang menyamai ketinggiannya. Selama kita kompak, dan tidak ditunggangi oknum yang mengatasnamakan Islam. “Jangan sampai hal kecil menyebabkan perpecahan, kita harus fokus dengan hal besar yaitu persatuan dan kemajuan bangsa.” Pungkasnya.
Sementara itu, Alam Firdaus dalam sambutannya mewakili Paniti Fatimiyyah mengatakan bahwa Fatimiyyah menyelenggarakan acara kelahiran putri Nabi itu agar supaya lebih mengenal keagungan Sayyidah Fatimah dan mengenalkannya ke orang lain yang belum mengenal. Ini menjadi metode dakwah syiah dalam mengajak kepada para pengikutnya.
“Kita semua memiliki misi untuk mengenalkan putri Nabi, kita semua punya tugas mengenalkan pribadi mulia ini sebagai panutan keseharian kepada masyarakat di sekitar kita.” Tegasnya.
Acara syiah berlabel Peringatan Milad Sayyidah Fatimah adalah acara tahunan yang diselenggrakan oleh ibu-ibu Fatimiyyah di Kecamatan Bangsri Jepara. Acara yang dimulai jam satu siang itu juga dihadiri oleh Bupati Jepara KH. Ahmad Marzuki S.E. dan juga berkenan memberikan sambutan. Sementara ceramah disampaikan oleh Habib Abdillah Ba’bud dari Jawa Timur. Sudah menjadi hal yang lumrah, bahwa ketika syiah mengadakan acara, maka selalu melibatkan NU setempat. Mereka biasanya akan diberi ruang untuk memberi sambutan. Ini adalah bagian dari strategi syiah agar bisa menyebarkan ajarannya. Jika NU sendiri menolak syiah, maka otomatis syiah tidak akan berkembang.
Syiah di Jepara relatif berkembang. Banyak sayap syiah yang bergerak di bidang sosial. Menjadi relawan kemanusiaan, menyalurkan bantuan kepada masyarakat lemah, memberi bantuan kepada tokoh-tokoh yang bisa dijadikan syiah berlindung menjadi cara ampuh syiah menyebarkan dakwahnya ke masyarakat umum. Ini menjadi tugas berat buat para Ulama dan Kyai yang masih lurus di lokasi tersebut. Keberadaan Ulama yang berani menjelaskan kesesatan dan rencana terselebung syiah dalam menyebarkan mazhabnya kepada orang yang sudah bermazhab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar