Ormas syiah ABI, baru saja meluncurkan buku Manifesto Ormas Islam Ahlulbait Indonesia kepada publik Indonesia, Selasa (12/3/2019).
Menurut keterangan Abdullah Beik, anggota Dewan Syura ABI dan Ahmad Hidayat selaku Sekretaris Jenderal ABI pada konferensi pers di sebuah tempat di bilangan Kemang menyatakan bahwa manifesto mereka disusun oleh Dewan Syura Ahlulbait Indonesia dan akan dilanjutkan dalam sebuah seminar kebangsaan pada hari Rabu, 13 Maret, di DPR, Ruang GBHN, Gedung Nusanta V.
Kedua pengurus Ormas ABI itu menyampaikan bahwa Ormas ABI sebagai ormas Islam resmi yang terdaftar dan diakui negara perlu meluncurkan buku manifesto untuk menjelaskan sikap organisasi terhada hal-hal penting yang sering disalahpahami pihak lain seolah-olah sebagai pikiran dan sikap Ormas ABI dan komunitas Syiah di Indonesia.
Sesuai dengan namanya, manifesto yang menjadi buku itu ditujukan sebagai semacam komunike resmi tentang identitas dan pandangan sebuah lembaga.
Manifesto itu dirumuskan dan disajikan sebagai sebuah uraian dengan sub-tema beragam dengan gaya penulisan populer mengenai hal-hal yang dianggap penting untuk diketahui.
Kedua pengurus Ormas ABI menyatakan bahwa meski usia ormas mereka baru 9 tahun namun Ormas ABI berkomitmen untuk berada di jalan moderasi menyeimbangkan ekspresi keindonesiaan dan keummatan yang saling-asuh bukan saling menegasikan.
Isi buku manifesto itu mencakup sikap dan pemahaman Ormas ABI terkait pandangan dunia Islam, Pancasila, ide syariahisasi, khilafah, Islam politik hingga isu pembangunan, sosial dan geopolitik. Buku tersebut mengalir dari subtema ke subtema dan bukan merupakan karya ilmiah sesuai standar umum dan apalagi bukan diskursus polemik.
Sumber : Tribunnewss.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar