Selasa, 23 April 2019

SYIAH JAWA TENGAH GELAR PTD DI JEPARA


Syiah Jawa Tengah mengadakan Pendidikan Tingkat Dasar (PTD) yang diselenggarakan di Jepara, Sabtu- Minggu (16-17/3/2019).
PTD selama dua hari itu diikuti oleh 32 peserta dari beberapa Dewan Pimpinan Daerah (DPD), yaitu DPD Jepara sebagai tuan rumah, DPD Semarang, DPD Kendal dan DPD Demak.
Ketua DPW Jawa Tengah ustad Nur Kholis dalam sambutannya menyebutkan bahwa diantara tujuan dari PTD adalah untuk terciptanya kader-kader ABI yang bernuansa keagamaan dan keorganisasian.
“Harapannya juga akan bermanfaat bagi kita semua terutama kader-kader (syiah) dengan satu landasan pijakan hidup dalam bermasyarakat dan beragama,” katanya.
Ketua DPW juga berharap agar para peserta nantinya bisa mensosialisasikan Ormas syiah ABI dan mampu berperan di tengah masyarakat.




Sementara itu, ustaz Jawad dari Ketua Departemen Pendidikan Kader mengatakan bahwa bergabungnya para kader (syiah) dalam organisasi ABI sebagai wujud cinta kepada Allah, Rasul dan Ahlul Baitnya.
“Kita bergabung dalam organisasi ABI sebagai wujud kecintaan kepada mereka, dan untuk menambah kecintaan mereka kepada kita. Maka kaderisasi itu merupakan menamabah kecintaan mereka kepada kita secara bersama-sama,” katanya.
Ini berarti diharapkan sebagai seorang syiah, dalam dakwahnya menjadikan ABI sebagai kendaraan dakwah. Jika mereka menggunakan ABI yang secara legal tidak akan dibubarkan oleh pemerintah. Seperti kita ketahui bahwa syiah memiliki 2 ormas besar secara nasional. Ijabi dan ABI.
Karena menurutnya, Cinta adalah pemberian bukan sesuatu yang diusahakan. Maka semua yang kita lakukan seperti solat dan lainnya adalah upaya menampakan cinta itu.
“Cinta adalah agama dan agama adalah cinta, seperti disebutkan dalam hadis. Ekspresi amal kita harus muncul karena kecintaan kita kepada Allah, Rasul dan Ahlul Bait,” lanjutnya.
Selama dua hari ini, katanya, kita mencoba bersabar, bukan cuma peserta tapi panitia dan pemateri juga belajar bersabar, berhikdmat kepada Ahlul Bait, terutama Imam Mahdi afs.
“Karena kita ingin hidup dan menghidupkan. kita ingin hidup supaya bisa menghidupi orang lain. Kita ingin tercerahkan, dengan itu bisa mencerahkan orang lain yang sedang terbata-bata dalam melangkah.” Pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar