Hidayatullah.com--Umat
Islam diimbau agar tidak terpukau retorika propaganda-propaganda Iran
dalam isu perjuangan membebaskan al-Quds dan Palestina.
Demikian pesan Rektor Universitas Nasional PASIM yang juga pengamat aliran Syiah, Prof. Muhammad Baharun kepada www.hidayatullah.com, di sela-sela Konferensi Internasional Pembebasan al-Quds dan Palestina, di Bandung (04/07/2012), pagi tadi.
"Kalau benar Iran yang Syiah anti-Israel dan pro terhadap Palestina, kenapa sampai hari ini tidak ada satu peluru pun yang mereka tembakkan ke Israel," ujar Baharun.
Kata Baharun, isu persatuan umat dan semangat anti-Zionis Israel adalah retorika saja karena isu-isu itu memang laku di dunia Islam.
Baharun menambahkan, dalam sejarahnya Syiah -dengan semua alirannya- telah banyak melakukan pengkhianatan terhadap umat Islam. Khususnya soal al-Quds dan Palestina.
Katanya, saat Israel membantai ribuan pengungsi Palestina di Shabra dan Syatila, Lebanon pada tahun 1982, Syiah Hizbullah kabur dan meninggalkan Sunni dibantai.
Dia juga mengakui, pada masa Perang Salib, Syiah Fatimiyah di Mesir sering berkomplot dengan Tentara Salib untuk menyerang Sunni. Karena itu, Panglima Islam Shalahuddin al-Ayyubi menumpas Daulah Syiah Fatimiyah di Mesir sebelum mendapatkan kemenangan dari Allah membebaskan al-Quds.[Baca juga: Benarkah Syiah akan Bebaskan al-Quds?]
Jika demikian, mungkinkah membebaskan al-Quds bersama dengan kaum yang ditumpas Salahuddin sebelum membebaskan al-Quds? Apa lagi kaum tersebut sering melakukan pengkhianatan terhadap al-Quds itu sendiri.*
Demikian pesan Rektor Universitas Nasional PASIM yang juga pengamat aliran Syiah, Prof. Muhammad Baharun kepada www.hidayatullah.com, di sela-sela Konferensi Internasional Pembebasan al-Quds dan Palestina, di Bandung (04/07/2012), pagi tadi.
"Kalau benar Iran yang Syiah anti-Israel dan pro terhadap Palestina, kenapa sampai hari ini tidak ada satu peluru pun yang mereka tembakkan ke Israel," ujar Baharun.
Kata Baharun, isu persatuan umat dan semangat anti-Zionis Israel adalah retorika saja karena isu-isu itu memang laku di dunia Islam.
Baharun menambahkan, dalam sejarahnya Syiah -dengan semua alirannya- telah banyak melakukan pengkhianatan terhadap umat Islam. Khususnya soal al-Quds dan Palestina.
Katanya, saat Israel membantai ribuan pengungsi Palestina di Shabra dan Syatila, Lebanon pada tahun 1982, Syiah Hizbullah kabur dan meninggalkan Sunni dibantai.
Dia juga mengakui, pada masa Perang Salib, Syiah Fatimiyah di Mesir sering berkomplot dengan Tentara Salib untuk menyerang Sunni. Karena itu, Panglima Islam Shalahuddin al-Ayyubi menumpas Daulah Syiah Fatimiyah di Mesir sebelum mendapatkan kemenangan dari Allah membebaskan al-Quds.[Baca juga: Benarkah Syiah akan Bebaskan al-Quds?]
Jika demikian, mungkinkah membebaskan al-Quds bersama dengan kaum yang ditumpas Salahuddin sebelum membebaskan al-Quds? Apa lagi kaum tersebut sering melakukan pengkhianatan terhadap al-Quds itu sendiri.*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar