Meskipun keamanan Irak belum bisa dikatakan stabil dan aman sepenuhnya
dari aksi-aksi teroris, itu tidak menjadi halangan bagi pecinta Ahlul
Bait memasuki Karbala dan berziarah di makam Imam Husain as tiap
tahunnya.
Menurut Kantor Berita ABNA, Amaluddin Alhar, gubernur provinsi Karbala
menyatakan, "Lebih dari 5 juta peziarah di hari Nisfu Sya'ban memenuhi
kompleks pemakaman Imam Husain as di Karbala."
Beliau lebih
lanjut menyatakan bahwa peziarah dari luar Irak tidak sedikit jumlahnya
yang bermula sekitar 100 ribu orang beberapa waktu kemudian melonjak
bertambah.
.
Pernyataan tersebut dibenarkan oleh Nashif Jasim Al
Khatabi wakil majelis syura provinsi Karbala, "Kami tak menyangka
peziarah justru semakin membludak dari tahun ke tahun. Tampaknya aksi
teroris dan adanya peledakan bom yang telah menewaskan ratusan orang
peziarah tidak menjadi alasan mereka takut dan tidak berziarah ke
Karbala."
Beliau lebih lanjut menyatakan, "Peziarah tersebut
berdatangan memasuki Karbala, kebanyakan dari mereka berjalan kaki, dan
sebagiannya lagi dengan mengendarai bus. Mereka datang dari berbagai
kota dengan kafilah yang berbeda-beda, bahkan datang dari berbagai
negara sekitar Irak. Jutaan peziarah tersebut menyemarakkan malam nisfu
Sya'ban di kompleks pemakaman Imam Husain as dengan munajat dan
doa'-do'a semalam suntuk sampai pagi."
Kota Karbala, sekitar 108
kilo meter bagian selatan kota Baghdad ibu kota Irak. Setiap tahun pada
malam Nisfu Sya'ban dalam rangka memperingati hari kelahiran Imam ke-12
muslim Syiah menjadi salah satu tempat jutaan warga Syiah memperbaharui
bai'at dan janji kesetiaan kepada Imam Mahdi afs. Tiap tahun jumlah
peziarah dan pecinta Ahlul Bait yang mengunjungi Karbala semakin
bertambah. Meskipun keamanan Irak belum bisa dikatakan stabil dan aman
sepenuhnya dari aksi-aksi teroris, itu tidak menjadi halangan bagi
pecinta Ahlul Bait memasuki Karbala dan berziarah di makam Imam Husain
as tiap tahunnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar