Senin, 09 Juli 2012

Saudi Kembali Bergejolak Pasca Penangkapan Ulama Syiah

Demonstrasi anti-rezim Saudi kembali digelar di provinsi timur negara ini setelah pasukan keamanan menangkap seorang ulama Syiah terkemuka.
Menurut Kantor Berita ABNA, Ahad (8/7), para demonstran berunjuk rasa di kota Qatif di Provinsi Awamiyah setelah Sheikh Nemr al-Nemr ditangkap dan ditahan oleh aparat sehari sebelumnya Ulama Syiah itu cedera ketika pasukan rezim al-Saud menembaki mobilnya.

Pekan lalu, al-Nemr memperingatkan bahwa penahanan dirinya kemungkinan akan meningkatkan protes di wilayah timur, yang menjadi pusat aksi unjuk rasa selama lebih dari setahun.

Sabtu (7/7) pasukan Saudi menangkap seorang aktivis bernama Saleh al-Ashwan di rumahnya di Riyadh, tanpa surat perintah. Sampai saat ini, belum diketahui keberadaan dan kondisi Saleh.

Sejak Februari 2011, warga Saudi menggelar demonstrasi secara rutin di wilayah timur, khususnya di Qatif dan Awamiya. Mereka menuntut pembebasan seluruh tahanan politik, kebebasan berekspresi dan berkonsentrasi, serta pemberantasan diskriminasi yang meluas terhadap warga Muslim Syiah.

Namun, sejak November 2011, setelah pasukan keamanan Saudi menembak mati lima pengunjuk rasa dan mencederai banyak lainnya, tuntutan demonstran berubah menentang kekuasaan rezim al-Saud.
Kementerian Dalam Negeri Saudi merilis pernyataan pada tanggal 5 Maret 2011, yang melarang "segala bentuk demonstrasi, pawai atau protes, dan konsentrasi, karena yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Syariah Islam, nilai-nilai dan tradisi masyarakat Saudi, dan mengganggu ketertiban umum serta merugikan kepentingan publik." 
sumber : abna.ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar