Masjid Imam Al-Ridha tidak saja merupakan kebanggaan warga Kota Mashad, Iran tetapi juga kebanggaan pengikut mazhab Ahl Al-Bait seluruh penjuru dunia.
Di dalam masjid ini terdapat makam seorang Imam Besar mazhab Ahl al-bait, Imam Al-Ridha. Tentu tidak mengherankan bila masjid ini diziarahi jutaan orang yang berasal dari dalam dan luar negeri Iran. Mereka datang untuk berziarah sekaligus berdoa di sekitar makam Imam Al-Ridha.
"Setiap tahun makam ini dikunjungi sekitar 25 juta peziarah dimana 1,5 juta di antaranya berasal dari luar negeri. Untuk melayani peziarah ini, kami mempekerjakan 3000 orang yang bekerja siang dan malam. Mereka bekerja secara bergantian untuk menyediakan kebutuhan dan memberi petunjuk bagi para peziarah," jelas Kepala Badan Pengelola Masjid Imam Al-Ridha ketika, Sayyed Hosein, menerima kunjungan delegasi Majelis Ulama Indonesia, kemarin (25/4).
MUI yang terdiri dari delapan orang berkunjung ke Iran mulai Kamis (21/4) hingga besok (Rabu, 27/4). Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri Saleh Partonan Daulay, seorang dari delapan delegasi MUI, menceritakan hal tesrebut kepada Rakyat Merdeka Online melalui surat elektronik sesaat lalu.
Masjid ini dibangun di atas areal 100 hektar. Di samping masjid dan makam, juga ditemukan museum, tempat pertemuan, lembaga pendidikan, rumah sakit, dan beberapa aktivitas lainnya. Tidak kurang dari 100 lembaga sosial keagamaan berkhidmat untuk membantu badan pengelola masjid. Tempat ini paling ramai dikunjungi peziarah pada tanggal 10 Muharram setiap tahunnya.
Di samping berziarah ke makam Imam Al-Ridha, para peziarah biasanya juga turut memperingati wafatnya Cucu Nabi Muhammad, yang juga kakek Imam Al-Ridha, Imam Husein.
"Setiap tahun pengunjung tempat ini semakin banyak. Kami perlu melengkapi sarana prasarana yang dibutuhkan oleh para peziarah. Untuk tujuan itu, kami memiliki lembaga riset yang khusus mengkaji bagaimana upaya pengembangan mesjid ini agar menjadi lebih baik di masa depan. Kami juga selalu berusaha agar mesjid ini mendatangkan manfaat yang lebih luas bagi umat Islam," Sayyed Hosein mengakhiri penjelasannya. [zul]
sumber :RMOL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar