Hidayatullah.com--Pemerintahan Bashar Al Assad diberitakan kembali melakukan pembantaian terhadap warga Sunni di Suriah. Seperti dilaporkan reuters.com lebih
dari 200 orang warga sipil di desa Tremseh, Homs telah mendapat
serangan pasukan bersenjata yang terdiri dari loyalis Assad hingga para
Shabiha mulai dari senjata hingga roket-roket udara.
"Lebih dari 220 orang terbunuh di Tremseh, Mereka meninggal akibat pemboman oleh tank-tank dan helikopter, hingga artileri shelling dan eksekusi tembak ditempat,” jelas juru bicara kelompok Oposisi Fadi Sameh.
"Lebih dari 220 orang terbunuh di Tremseh, Mereka meninggal akibat pemboman oleh tank-tank dan helikopter, hingga artileri shelling dan eksekusi tembak ditempat,” jelas juru bicara kelompok Oposisi Fadi Sameh.
Fadi juga menyatakan, pasukan Bashar justru
melakukan eksekusi ini disaat kelompok oposisi sedang merenggangkan
ketegangan pasca usaha lobi perdamaian PBB. Dimana pada waktu tersebut
kelompok oposisi sedang menarik mundur pasukan dari setiap area konflik
dan area kependudukan yang seharusnya dilindungi dari ancaman pasukan Al
Assad.
"Saya dan kawan-kawan (oposisi) sedang tidak berada di Homs, namun mengapa milisi Syiah Alawit justru menyerang ke Tremseh dan membunuh semua warga sipil. Seluruh rumah telah dihancurkan dan dibakar setelah mereka menembaki warga setempat," tambah Fadi.
"Saya dan kawan-kawan (oposisi) sedang tidak berada di Homs, namun mengapa milisi Syiah Alawit justru menyerang ke Tremseh dan membunuh semua warga sipil. Seluruh rumah telah dihancurkan dan dibakar setelah mereka menembaki warga setempat," tambah Fadi.
Kelompok oposisi menyayangkan sikap Bashar
tersebut, tidak seharusnya Bashar membunuhi warga sipil tak bersenjata
terlebih dikala mereka tidak ada dalam perlindungan kelompok oposisi di
tempat.
Pendapat ini juga dibenarkan oleh direktur organisasi kemanusiaan Observatorium yang berpusat di London, Rami Abdel Rahman. Rami menjelaskan bahwa memang benar Al Assad selain menggunakan artileri berat, juga menggerakan algojo pembantainya untuk membununi seluruh warga di Tremseh.
Mulai dari sumber Guardian.uk hingga koresponden international Rula Amin dari Aljazeerah Arabic Channel menjelaskan, pemerintah Suriah juga telah menutup akses media dan wartawan international dari tempat lokasi pembantaian yang dilakukan pada hari Kamis (13/07/2012), dini hari tadi.
Bocornya jejak milisi Syiah Shabiha yang terlibat bersekutu dengan Bashar Al Assad, dipastikan akan semakin mempersulit lobi utusan PBB Kofi Annan untuk menciptakan perdamaian di Suriah. Kehadiran milisi ini jelas akan memberikan bukti signifikan penyebab lahirnya sentiment sectarian atas konflik Suriah.
Sumber oposisi sendiri menyatakan ‘terima kasih’-nya kepada bashar, karena kejadian pembantaian Kamis dini hari ini telah mengingatkan kembali luka rakyat Suriah atas pembantaian yang sama 30 tahun lalu yang pernah dilakukan Hafes Al Assad ayah dari Presiden Bashar al-Assad, ketika melakukan pembunuhan puluhan ribu warga Sunni di Hama, yang sebagian besarnya merupakan bagian dari al Ikhwan al Muslimun.*
Rep: Thufail Al-GhifariRed: Cholis Akbar
Pendapat ini juga dibenarkan oleh direktur organisasi kemanusiaan Observatorium yang berpusat di London, Rami Abdel Rahman. Rami menjelaskan bahwa memang benar Al Assad selain menggunakan artileri berat, juga menggerakan algojo pembantainya untuk membununi seluruh warga di Tremseh.
Mulai dari sumber Guardian.uk hingga koresponden international Rula Amin dari Aljazeerah Arabic Channel menjelaskan, pemerintah Suriah juga telah menutup akses media dan wartawan international dari tempat lokasi pembantaian yang dilakukan pada hari Kamis (13/07/2012), dini hari tadi.
Bocornya jejak milisi Syiah Shabiha yang terlibat bersekutu dengan Bashar Al Assad, dipastikan akan semakin mempersulit lobi utusan PBB Kofi Annan untuk menciptakan perdamaian di Suriah. Kehadiran milisi ini jelas akan memberikan bukti signifikan penyebab lahirnya sentiment sectarian atas konflik Suriah.
Sumber oposisi sendiri menyatakan ‘terima kasih’-nya kepada bashar, karena kejadian pembantaian Kamis dini hari ini telah mengingatkan kembali luka rakyat Suriah atas pembantaian yang sama 30 tahun lalu yang pernah dilakukan Hafes Al Assad ayah dari Presiden Bashar al-Assad, ketika melakukan pembunuhan puluhan ribu warga Sunni di Hama, yang sebagian besarnya merupakan bagian dari al Ikhwan al Muslimun.*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar