Selasa, 02 Juli 2013

Tokoh Syiah: “Kami Hormati semua Mazhab Islam kecuali Wahabi”

Seorang tokoh Syiah bernama Sayid Mohammad Saidi mengaku siap berdialog dengan kelompok agama dan madzab apapun, kecuali dengan kelompok Wahabi. 

Mehr News (22/09/2012) dikutip Radio Iran, Irib versi indonesia melaporkan, Sayid Mohammad Saidi mengatakan hal itu di hadapan delegasi dari parlemen Indonesia yang tengah berkunjung di kompleks yang yakini makam Fatimah Azzahra.

Dalam pernyataannya kepada anggota parlemen Indonesia itu, ia juga menuduh kaum Wahabi membunuh kaum Muslim dan merusak masjid.

"Kami menghormati semua mazhab Islam kecuali Wahabi karena mereka menentang dialog ilmiah, logis dan argumentatif. Mereka membunuh Muslim tak berdosa dan merusak masjid-masjid dengan mengatasnamakan Islam."


"Pesan kami kepada kaum Wahabi adalah jika mereka memiliki dalil untuk membuktikan kebenaran mereka, maka sampaikan kepada orang lain sesuai dengan logika, prinsip-prinsip, dan argumentasi, bukan dengan radikalisme dan pembunuhan massal," tuturnya.

Ia juga meminta parlemen Indonesia mewaspadai kelompok radikal di Indonesia.

"Anda harus mencegah perluasan kelompok radikal dalam masyarakat Anda dan jangan membiarkan ada pihak-pihak yang mengecam atau menyudutkan kelompok yang mengemukakan pendapatnya dengan baik dan sopan."

"Kami siap berdialog dengan semua kelompok dari berbagai golongan tentang berbagai masalah agama," jelasnya.

Sebagaimana Amerika Serikat (AS), Iran adalah negeri kaum Syiah yang saat ini tengah mencari pengaruh kawasan. Iran bahkan menanamkan pengaruh paham Syiah ke beberapa kampus di Indonesia dengan kerjasama menempatkan “Iran Corner” (Pojok Iran), termasuk di beberapa kampus Universitas Muhammadiyah di Indonesia.
Setiap saat, Negara ini mengundang secara gratis tokoh-tokoh agama, cendekiawan, dosen, wartawan dan kalangan professional untuk keliling secara gratis ke negeri tersebut. Sampai berita dimuat, belum jelas siapa saja rombongan parleman Indonesia yang telah diundang negeri Syiah tersebut.*
Rep: Panji Islam
Red: Cholis Akbar

sumber : Hidayatullah.com 
bantahan oleh abi syakir
[1]. "Kami menghormati semua mazhab Islam kecuali Wahabi karena mereka menentang dialog ilmiah, logis dan argumentatif." (Salah satu ulama Wahabi ialah Syaikh Mamduh Al Buhairi. Beliau ini sering dialog, termasuk dg pendeta2 Nasrani. Saat isu Syiah merebak di Indonesia, beliau dilarang masuk ke Indonesia melalui lobi2nya Umar Shihab -anggota MUI-. Banyak lho alima-alim Wahabi yang nantang Syiah debat terbuka). [2]. "Mereka membunuh Muslim tak berdosa dan merusak masjid-masjid dengan mengatas-namakan Islam." (Ini cuma omong kosong. Coba orang ini minta fakta dan bukti2 pembantaian yang telah dilakukan oleh Wahabi. Justru pembantaian oleh Syiah itu banyak, bahkan tragedi Sabra-Satila saja, kaum Syiah Libanon punya andil dalam mensukseskan pembantaian oleh Yahudi. Dalam invasi Amerika ke Irak dan Afghan, lagi-lagi Syiah Iran punya andil. Saat ini ribuan Ahlus Sunnah di Irak dibunuhi oleh Syiah; apalagi Ahlus Sunnah di Iran mereka sudah dibunuhi sejak era Rev Iran 1979). [3]. "Pesan kami kepada kaum Wahabi adalah jika mereka memiliki dalil untuk membuktikan kebenaran mereka, maka sampaikan kepada orang lain sesuai dengan logika, prinsip-prinsip, dan argumentasi, bukan dengan radikalisme dan pembunuhan massal." (Syaikh Ihsan Ilahi Zhahir, ulama besar Wahabi asal Pakistan; beliau telah membantah ajaran Syiah melalui sumber buku2 Syiah sendiri. Bantahan2 ulama Wahabi terhadap Syiah sangat banyak, termasuk Minhajus Sunnah karya Ibnu Taimiyyah. Namun Syaikh Ilahi Zhahir malah dibunuh oleh Syiah. Jadi siapa sebenarnya yang pembantai itu Wak Gus). [4]. "Kami siap berdialog dengan semua kelompok dari berbagai golongan tentang berbagai masalah agama." (Kemarin, dalam dialog di PP Muhammadiyah, Jalaluddin Rahmat enak saja ngeloyor meninggalkan forum, setelah dia puas membela kesyiahannya -laknatullah 'alaihi wa 'ala man 'aanahu fid dhalal-. Jadi siapa yang sering mankir dari dialog Pakde?). Habib Ahmad Zein Al Kaaf mengatakan, bahwa Wahabi itu adalah saudara kita, karena rukun Islam dan rukun Imannya sama; sementara Syiah, jauh berbeda dengan kita. Singkat kata, omongan orang Iran di atas, hanyalah salah satu dari asap hitam yang tidak perlu dipedulikan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar